" ليس الجمال بأثواب تزيننا ولكن الجمال بجمال العلم والأدب "

Silahkan cari:
Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 18 November 2022

Lima Point Pembeda Untuk Santri Tulen

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Jumat, 18 November 2022 Pukul 03.47.00


Share this :

 

Lima Point Pembeda Untuk Santri Tulen


Ada Lima Point Santri Tulen Beda Dengan Yang Lainnya.


Ibnu Malik Al-Andalusi dalam kitab Alfiyah-nya mendiskripsikan, Ada lima syarat yang bisa mengantarkan seseorang (Santri Tulen) pada derajat yang tinggi. Lima point tersebut yang nantinya akan membedakan antara Santri Tulen yang taat dan tidak. Hal itu beliau ukir dalam bait syair kitab matan Alfiyah yang berbunyi:


بالجر والتنوين والنداء وأل -*- ومسند للاسم تمييز حصل


“Bil jarri wat tanwini wan nida wa al # wa musnadin lil ismi tamyizun hashal”


  1. Bil jarri. Seorang Santri Tulen mempunyai karakter huruf jar. Tunduk dan tawadduk terhadap semua perintah, baik dari Allah SWT. maupun pemerintah). Bersesuaian dengan firman Allah SWT. yang berbunyi, “athi’ullaha wa athi’ur rasul wa ulil amri minkum”.
  2. Tanwin. Berkemampuan yang tinggi (himmah 'aaliah) mencari ridha Allah SWT. Dengan adanya kemauan yang tinggi seorang Santri Tulen akan mencapai apa yang ia inginkan. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW. yang datangnya dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khattab r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda yang bunyinya, “innamal a’malu binniyati, wa innama likullimriin ma nawa… (al-Hadits)”.
  3. Nida’. Selalu eling, dzikir. Setelah adanya niat yang baik untuk mencapai tempat yang layak di sisi Allah SWT., seorang Santri Tulen selalu berdzikir mengingat-Nya. Dengan ini, niat awal tidak akan menjadi ‘ashi, terbelokkan ke arah lain.
  4. Al, yang berarti berfikir. Dengan berfikir manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dari makhluk Allah lainnya. Maka dari itu, setidaknya seseorang yang ingin menggapai sesuatu seyogyanya menggunakan akal pikirannya sebaik mungkin, dengan tidak menggunakannya pada jalan yang salah, tidak berpikiran licik. Tidak seperti apa yang kebanyakan dilakukan para aktivis yang kadang menggunakan akal pikirannya untuk mengkorup uang bawahannya, instansi, dan sejenisnya.
  5. Musnad ilaih. Beramal nyata (ikhlas). Cara yang kelima ini merupakan puncak dari semuanya. Dengan ikhlas semuanya akan gampang, bahkan hal yang selama ini sulit untuk di dapatkan itu bisa terealisasiakn nyata dengan diberikan kekuatan berbuat sebab telah dianugrahi jalan rahasianya hanya dengan bisa melapangkan hati untuk senantiasa ikhlas dalam segala perbuatan.


Sejatinya dari lima konsep di atas tidak hanya untuk Santri Tulen semata, akan tetapi bisa juga untuk mereka yang ingin menjadi lebih baik dan lebih maju, termasuk para pejabat, pemimpin yang berada dalam krisis multi dimensi dengan kata lain, yang lima itu untuk siapa saja, bisa di aplikasikan secara gampang dijalankan di semua lini kehidupan.


Allohu a'lam


Artikel Terkait:

0 Blogger
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar