Jika isterimu memasuki rumahmu, hendaknya lepas sandalnya ketika ia sedang duduk, basuh kedua kakinya, siramkan air bekas basuhan tadi dimulai dari pintu rumahmu sampai ke sekeliling rumah. Karena, dengan hal ini Allah mengeluarkan dari rumahmu 70.000 macam kefakiran dan memasukkan ke dalamnya 70.000 macam kekayaan, 70.000 macam keberkahan, menurunkan kepadamu 70.000 macam rahmat yang meliputi isterimu, sehingga rumahmu diliputi oleh keberkahan dan isterimu serta keluargamu diselamatkan dari berbagai macam penyakit selama ia berada di rumah.
Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dalam bahtera rumahtangga banyak suka maupun duka dan tak jarang berakhir jadi petaka akibat keretakan yang tak diduga. Padahal bila kita mengacu pada etika dan tatakerama hubungan suami dan istri, maka akan didapati keluarga yang harmonis serta bahagia penuh kasih sayang, sakinah, mawaddah warohmah. Maka untuk mempertahankannya coba dilakukan pendekatan-pendekatan dalam kal etika. Namun urusan etika dalam mahligai ini relatif bagi tiap pasangan. Akan tetapi secara gelobar, keseluruhan mengacu pada uraian-uraian yang dibawah ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya,
Secara sary'i maupun adat lingkungan di suatu tempat, pasutri ini menggunakan tata cara hidup rukun agar terbina keluarga penuh rahmat Ilahi.
Anjuran.
Sebagai mulanya gauilah isterimu pada malam senin, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi pemelihara, penghapal Al-Qur’an, ridha terhadap pemberian Allah swt. Jika kamu menggauli isterimu pada malam Selasa, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia dikaruniai syahadah setelah bersaksi “Sesungguhnya tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, tidak disiksa oleh Allah bersama orang-orang yang musyrik, bau mulutnya harum, hatinya penyayang, tangannya dermawan, dan lisannya suci dari ghibah dan dusta.
Jika kamu menggauli isterimu pada malam Kamis, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi ahli hukum dan orang yang ‘alim.
Jika kamu menggauli isterimu pada hari Kamis setelah matahari tergelincir, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia tidak didekati setan sampai berubah rambutnya, menjadi orang yang mudah paham, dan dikaruniai oleh Allah Azza wa Jalla keselamatan dalam agama dan di dunia.
Jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang orator, ahli diplomasi. Jika kamu menggauli isterimu pada hari Jum’at setelah Ashar, (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang terkenal, termasyhur dan ‘alim. Jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at sesudah ‘Isya’, maka diharapkan kamu memiliki anak yang menjadi penerus, insya Allah.
Barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an, karena khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.
Pantangan.
Jika isterimu hamil, janganlah menggaulinya kecuali kamu dalam keadaan berwudhu’, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia buta hatinya dan bakhil tangannya.
Jangan gauli isterimu pada awal waktu malam (setelah terbenam matahari), karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang tidak beriman, menjadi tukang tipu daya dan makar yang akibatnya buruk di dunia hingga di akhirat.
Cegahlah isterimu (selama seminggu dari awal perkawinan) minum susu dan cuka, makan ketumbar dan apel yang asam. Empat hal ini dapat menyebabkan isterimu mandul dan tidak membuahkan keturunan. Sementara tikar di rumahmu lebih baik dari perempuan yang mandul. Mengapa ia tidak boleh minum cuka? Karena Cuka dapat menyebabkan tidak sempurna kesucian dari haidnya, ketumbar menyebabkan darah haid berakibat negatif terhadap kandungannya dan mempersulit kelahiran, sedangkan apel yang asam dapat menyebabkan darah haid terputus sehingga menimbulkan penyakit baginya.
Janganlah kamu menggauli isterimu pada awal bulan, tengah bulan, dan akhir bulan, karena hal itu mempercepat datangnya penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.
Janganlah kamu menggauli isterimu sesudah Zhuhur, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan jiwa anak mudah goncang, labil dan setan sangat menyukai manusia yang jiwanya goncang.
Janganlah kamu menggauli isterimu sambil berbicara, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan kebisuan. Dan janganlah seorang suami melihat kemaluan isterinya, hendaknya memejamkan mata ketika berhubungan, karena melihat kemaluan dapat menyebabkan kebutaan pada anak.
Jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (bila dikaruniai anak) dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan kejiwaan.
Jangan menggauli isterimu dalam keadaan telanjang bulat, juga isterimu, karena khawatir tidak tercipta keseimbangan syahwat, yang akhirnya menimbulkan percekcokan di antara kalian berdua, kemudian menyebabkan perceraian.
Janganlah menggauli isterimu dalam keadaan berdiri, karena hal itu merupakan bagian dari prilaku anak keledai, dan (bila dikaruniai anak) ia suka ngencing di tempat tidur seperti anak keledai ngencing di sembarangan tempat.
Jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan bahkan bila anak yang pertama dikahawatirkan semua anakmu kurang dalam akalnya seterusnya bisa gila semuanya.
Jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha, karena (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna, enam atau empat jari-jari.
Jangan menggauli isterimu di bawah pohon yang berbuah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang penyambuk atau pembunuh atau tukang pembuat onar alias durjana.
Jangan menggauli isterimu di bawah langsung sinar matahari kecuali tertutup oleh tirai, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan kesengsaraan dan kefakiran sampai ia meninggal.
Jangan menggauli isterimu di antara adzan dan iqamah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka melakukan pertumpahan darah.
Jangan menggauli isterimu pada malam Nisfu Sya’ban, malam kelimabelas dibulan Sya'ban, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan tidak bagus biologisnya, bertompel pada kulit dan wajahnya.
Jangan menggauli isterimu pada akhir bulan bila sisa darinya dua hari setelah masa haid, karena hal itu (bila anugrahi anak) dapat menyebabkan ia suka bekerjasama dan menolong orang yang zalim, dan menjadi perusak persatuan kaum muslimin.
Jangan menggauli isterimu di atas dak bangunan ( yang tidak beratap), karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang munafik, riya’, dan ahli kebid'ahan (bid'ah syar'iyyah la bid'ah lughawiyah).
Jangan menggauli isterimu ketika hendak melakukan perjalanan (bermusafir), jangan menggaulinya pada malam itu, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka membelanjakan harta di jalan yang tidak benar (pemboros).
Jangan menggauli isterimu jika kamu hendak bermusafir 3 hari 3 malam, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi penolong orang yang zalim.
Demikian paparan Anjuran Dan Pantangan Pasutri ini disuguhkan untuk kita semua mudah-mudahan ada manfaatnya, amin. Allahu a'lamu wai-laihil marji'u wal-anab, allahu waliyyut taufiq. Wassalam.