" ليس الجمال بأثواب تزيننا ولكن الجمال بجمال العلم والأدب "

Silahkan cari:
Subscribe:

Ads 468x60px

Anjuran Dan Pantangan Pasutri

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Minggu, 23 Desember 2012 Pukul 16.44.00



Anjuran Dan Pantangan Pasutri

Jika isterimu memasuki rumahmu, hendaknya lepas sandalnya ketika ia sedang duduk, basuh kedua kakinya, siramkan air bekas basuhan tadi dimulai dari pintu rumahmu sampai ke sekeliling rumah. Karena, dengan hal ini Allah mengeluarkan dari rumahmu 70.000 macam kefakiran dan memasukkan ke dalamnya 70.000 macam kekayaan, 70.000 macam keberkahan, menurunkan kepadamu 70.000 macam rahmat yang meliputi isterimu, sehingga rumahmu diliputi oleh keberkahan dan isterimu serta keluargamu diselamatkan dari berbagai macam penyakit selama ia berada di rumah.

Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dalam bahtera rumahtangga banyak suka maupun duka dan tak jarang berakhir jadi petaka akibat keretakan yang tak diduga. Padahal bila kita mengacu pada etika dan tatakerama hubungan suami dan istri, maka akan didapati keluarga yang harmonis serta bahagia penuh kasih sayang, sakinah, mawaddah warohmah.  Maka untuk mempertahankannya coba dilakukan pendekatan-pendekatan dalam kal etika. Namun urusan etika dalam mahligai ini relatif bagi tiap pasangan. Akan tetapi secara gelobar, keseluruhan mengacu pada uraian-uraian yang dibawah ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya,

Secara sary'i maupun adat lingkungan di suatu tempat, pasutri ini menggunakan tata cara hidup rukun agar terbina keluarga penuh rahmat Ilahi.

Anjuran.

Sebagai mulanya gauilah isterimu pada malam senin, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi pemelihara, penghapal Al-Qur’an, ridha terhadap pemberian Allah swt. Jika kamu menggauli isterimu pada malam Selasa, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia dikaruniai syahadah setelah bersaksi “Sesungguhnya tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, tidak disiksa oleh Allah bersama orang-orang yang musyrik, bau mulutnya harum, hatinya penyayang, tangannya dermawan, dan lisannya suci dari ghibah dan dusta.

Jika kamu menggauli isterimu pada malam Kamis, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi ahli hukum dan orang yang ‘alim.

Jika kamu menggauli isterimu pada hari Kamis setelah matahari tergelincir, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia tidak didekati setan sampai berubah rambutnya, menjadi orang yang mudah paham, dan dikaruniai oleh Allah Azza wa Jalla keselamatan dalam agama dan di dunia.

Jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang orator, ahli diplomasi. Jika kamu menggauli isterimu pada hari Jum’at setelah Ashar, (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang terkenal, termasyhur dan ‘alim. Jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at sesudah ‘Isya’, maka diharapkan kamu memiliki anak yang menjadi penerus, insya Allah.

Barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an, karena khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.

Pantangan.

Jika isterimu hamil, janganlah menggaulinya kecuali kamu dalam keadaan berwudhu’, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia buta hatinya dan bakhil tangannya.

Jangan gauli isterimu pada awal waktu malam (setelah terbenam matahari), karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang tidak beriman, menjadi tukang tipu daya dan makar yang akibatnya buruk di dunia hingga di akhirat.


Cegahlah isterimu (selama seminggu dari awal perkawinan) minum susu dan cuka, makan ketumbar dan apel yang asam. Empat hal ini dapat menyebabkan isterimu mandul dan tidak membuahkan keturunan. Sementara tikar di rumahmu lebih baik dari perempuan yang mandul. Mengapa ia tidak boleh minum cuka? Karena Cuka dapat menyebabkan tidak sempurna kesucian dari haidnya, ketumbar menyebabkan darah haid berakibat negatif terhadap kandungannya dan mempersulit kelahiran, sedangkan apel yang asam dapat menyebabkan darah haid terputus sehingga menimbulkan penyakit baginya.

Janganlah kamu menggauli isterimu pada awal bulan, tengah bulan, dan akhir bulan, karena hal itu mempercepat datangnya penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.

Janganlah kamu menggauli isterimu sesudah Zhuhur, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan jiwa anak mudah goncang, labil dan setan sangat menyukai manusia yang jiwanya goncang.

Janganlah kamu menggauli isterimu sambil berbicara, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan kebisuan. Dan janganlah seorang suami melihat kemaluan isterinya, hendaknya memejamkan mata ketika berhubungan, karena melihat kemaluan dapat menyebabkan kebutaan pada anak.

Jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (bila dikaruniai anak) dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan kejiwaan.

Jangan menggauli isterimu dalam keadaan telanjang bulat, juga isterimu, karena khawatir tidak tercipta keseimbangan syahwat, yang akhirnya menimbulkan percekcokan di antara kalian berdua, kemudian menyebabkan perceraian.

Janganlah menggauli isterimu dalam keadaan berdiri, karena hal itu merupakan bagian dari prilaku anak keledai, dan (bila dikaruniai anak) ia suka ngencing di tempat tidur seperti anak keledai ngencing di sembarangan tempat.

Jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan bahkan bila anak yang pertama dikahawatirkan semua anakmu kurang dalam akalnya seterusnya bisa gila semuanya.

Jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha, karena (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna, enam atau empat jari-jari.

Jangan menggauli isterimu di bawah pohon yang berbuah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang penyambuk atau pembunuh atau tukang pembuat onar alias durjana.

Jangan menggauli isterimu di bawah langsung sinar matahari kecuali tertutup oleh tirai, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan kesengsaraan dan kefakiran sampai ia meninggal.

Jangan menggauli isterimu di antara adzan dan iqamah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka melakukan pertumpahan darah.

Jangan menggauli isterimu pada malam Nisfu Sya’ban, malam kelimabelas dibulan Sya'ban, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan tidak bagus biologisnya, bertompel pada kulit dan wajahnya.

Jangan menggauli isterimu pada akhir bulan bila sisa darinya dua hari setelah masa haid, karena hal itu (bila anugrahi anak) dapat menyebabkan ia suka bekerjasama dan menolong orang yang zalim, dan menjadi perusak persatuan kaum muslimin.

Jangan menggauli isterimu di atas dak bangunan ( yang tidak beratap), karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang munafik, riya’, dan ahli kebid'ahan (bid'ah syar'iyyah la bid'ah lughawiyah).

Jangan menggauli isterimu ketika hendak melakukan perjalanan (bermusafir), jangan menggaulinya pada malam itu, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka membelanjakan harta di jalan yang tidak benar (pemboros).

Jangan menggauli isterimu jika kamu hendak bermusafir 3 hari 3 malam, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi penolong orang yang zalim.

Demikian paparan Anjuran Dan Pantangan Pasutri ini disuguhkan untuk kita semua mudah-mudahan ada manfaatnya, amin. Allahu a'lamu wai-laihil marji'u wal-anab, allahu waliyyut taufiq. Wassalam.

Jangan Tinggalkan Dzikir

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Jumat, 21 Desember 2012 Pukul 22.28.00



Jangan Tinggalkan Dzikir

Tingkatan dzikir menurut Ibnu Athaillah As Sakandary pengarang kitab Al Hikam, ada empat macam yaitu:

Pertama, dzikir dengan lupa (dzikir dengan lisan).
Dalam kategori ini biasanya orang yang berdzikir hanya sebatas di mulut, contohnya ketika ada petir menyambar seseorang akan bilang astagfirullah, subhanallah, maupun innalillah tapi bukan karena benar-benar ingat Allah melainkan karena kaget (reflek) karena lupa.

Kedua, dzikir yaqdzoh (dzikir sadar).
Dalam kesempatan ini seseorang bisa dzikir dengan keadaan sadar.  Meskipun demikian orang yang berdzikir belum sepenuhnya ikhlas berdzikir karena Allah. Masih sebatas menggunakan kekuatan fikiran sadarnya, belum sampai tembus ke dalam hati (Bawah sadar). Dalam keadaan ini orang yang berdzikir senantiasa ingat kepada Allah, namun belum sepenuhnya menyadari apa yang harus dilakukan.

Ketiga, dzikir khudurul qolbi (hadirnya hati).
Dalam tahap inilah seseorang bisa berdzikir dengan menggunakan hatinya. dimana hatinya senantiasa ingat kepada Allah dalam setiap saat dan setiap waktu. Orang yang bisa berdzikir dengan menggunakan hatinya, akan bisa tenang dalam hidupnya karena akan selalu ingat kepada Allah.

Keempat, dzikir ruh.
Dimana dzikir ini merupakan puncaknya dzikir. Karena seseorang yang berada dalam tahap ini sudah tidak mengingat apapun kecuali ingat Allah. semua yang ada di dunia tidak ada artinya, yang ada hanyalah Allah semata. Dzikir pada tahap ini merupakan dzikir yang biasanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar dekat dengan Allah (waliyullah).

Nasehat Ibnu Athaillah As Sakandary : AL HIKAM : HIKMAH 47, Jangan Tinggalkan Dzikir

لا تترك الذكر لعدم حضورك مع الله فيه لان غفلتك عن وجود ذكره أشد من غفلتك في وجود ذكره فعسى ان يرفعك من ذكر مع وجود غفلة الى ذكر مع وجود يقظة ومن ذكر مع وجود يقظة الى ذكر مع وجود حضور ومن ذكر مع وجود حضور الى ذكر مع وجود غيبة عما سوى المذكور وما ذلك علي الله بعزيز

“Janganlah kamu meninggalkan dzikir karena tidak adanya kehadiranmu kepada Allah, kelalaianmu dari dzikir kepada Allah itu lebih berat dari kelalaianmu dalam atau ketika berdzikir kepada Allah. Mungkin saja Allah akan mengangkatmu dari dzikir (disertai adanya lupa) menuju dzikir yang disertai ingat kepada Allah dan dari dzikir yang disertai ingat kepada Allah menuju dzikir yang disertai hadirnya hati dan dari dzikir yang disertai hadirnya hati menuju dzikir yang disertai hilangnya sesuatu selain Allah SWT. Dan semua itu bukanlah hal yang sulit bagi Allah SWT.”

Dari hikmah di atas Ibnu Athaillah menjelaskan bahwa dzikir itu ada 4 tahap :
Lisan :  لسان 
Ingat dalam hati :  يقظة
Hadirnya Hati : حضور
Hilangnya sesuatu selain Allah :  (غيبة عما سوى المذكور )

Ketika kita dzikir kepada Allah tapi akal kita lupa lalu kita meninggalkannya, maka hal ini adalah suatu kesalahan yang sangat fatal. Lebih baik kita berdzikir walaupun hati kita lupa, karena suatu ketika Allah akan menjadikan kita dalam derajat يقظة lalu menuju derajat حضور dan sampai pada derajat غيبة عما سوى المذكور.

Allohu a'lam.

Marhaba Rokbi

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Senin, 17 Desember 2012 Pukul 17.08.00




Marhaba Rokbi

Marhaba Rokbi adalah bacaan yang selalu di kumandangkan bila mengadakan marhabaan. Adapun kalimat yang di gunakannya banyak macam dan bentuk pembacaannya, namun semua merujuk pada Qoshidah Burdah Imam al-Qusyaeri dalam Barzanjinya. Disini ditulis marhabaan yang banyak digunakan di lingkungan tempat penulis, di samping ada pula Asyrokol yang amat masyhur itu.

Marhaba Rokbi


مرحبا يا نور العين مرحبا مرحبا يا مرحبا
مرحبا جد الحسين مرحبا مرحبا يا مرحبا



طلع البدر علينا مرحبا مرحبا يا مرحبا

من ثنية الوداع مرحبا مرحبا يا مرحبا



ياهو وجب الشكر علينا مرحبا يا ياهو مرحبا يا ياهو مرحبا يا ياهو مرحبا

ياهو ما دعا لله داع مرحبا يا ياهو مرحبا يا ياهو مرحبا يا ياهو مرحبا



أيها المبعوث فينا مرحبا أيها المبعوث فينا مرحبا

جئت بالأمر المطاع مرحبا أي جئت بالأمر المطاع مرحبا



كن كن شفيعا يا حبيبي مر مرحبا يا كن كن شفيعا يا حبيبي مر مرحبا يا

يوم حشر يوم حشر واجتماع ياهو يوم حشر يوم حشر واجتماع



ربنا صل علي من مرحبا يا مرحبا يا مرحبا يا

حل في خير البقاع مرحبا يا مرحبا يا مرحبا يا



ياهـــــو



واسبل الســـت واسبل الستر علينا

واسبل واسبل الســـت واسبل الستر علينا



الله ياهو ياهو هو يا مجيبا يا مجيبا كل داع

الله ياهو ياهو هو يا مجيبا يا مجيبا كل داع



أنت في كل جميل أنت في كل جميل أنت في كل جميل وجمال يا مطاع

قد تجليت لقلبي قد تجليت لقلبي قد تجليت لقلبي مسفرا دون القناع

وعلي عشق الجمال وعلي عشق الجمال وعلي عشق الجمال طبع الله الطباع

ولبسنا ثوب عز ولبسنا ثوب عز ولبسنا ثوب عز بعد تلفيف الرقاع

ورضعنا ثدي وصل ورضعنا ثدي وصل ورضعنا ثدي وصل قبل أيام الرضاع



صلي الله علي محمد صلي الله عليه وسلم

وصلاة الله علي احمد ما سعي لله الساعي



صلي الله علي محمد وآله وصحبه وسلم

Doa Istighotsah Nahdlatul Ulama

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Pukul 04.49.00



Doa Istighotsah Nahdlatul Ulama
Doa Istighotsah Nahdlatul Ulama



يَـاْ رَبِّ بالمـــصطفي  OO  بلغ مقـــــــــاصدنا



واغفـر لنا ما مــضي  OO  يا واســـع الــــكرم



يَاْ رَبِّ بالمـصطفي ار  OO  زقــــــنا زيـــارته

وافتــح لنا الــــــعلم يا  OO  ذا الـــجود والـكرم



يَاْ رَبِّ بالمصطفي انـ  OO  ـصر نهضة الـعلمآ

وافـتـــــح لــنهضتنــا  OO  فـــتحا كمـــــاالــعَلَم



يَاْ رَبِّ بالمصطفي انـ  OO  ـصر نهضة الـنَّوآءَ

عِنْ سُلطــانَ الــهَوَاْزِ  OO  مِ الأعـــــدآءِ بالـنِّقَم



يَاْ رَبّنا انصر جُيــــو  OO  ـشَ الـــــعلمآءِ وَكُنْ

عَوْنًا مُـــعِيْنًا عَلَي الْـ  OO  ـكُفَّــــــــــاْرِ كُــــلِّهِمِ



يَاْ رَبِّ صــلِّ عَلَي الْـ  OO  ـهَــــاْدِيْ وَشِــيْعَــتِهِ

وَانْصُـرْ جَـــمِيْعَ وُوْلاَ  OO  تِ الــدِّيْنِ فِي الْأُمَـمِ



وَالْآلِ وَالــصَّحْبِ وَالْـ  OO  إِتْــــــبَاْعِ قَـــــاْطِـبَةً

وَاكْــشِفْ عَنِ النَّهْضِيْـ  OO  ـيِيْنَ الْهَمَّ وَالْـــحَزَنِ