Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim (Pelita Penuntut Ilmu )
Terjemahan Ta’lim Muta’allim
Mushanif : Al ’alamah Syaikh Burhanuddin Az zanurji
Mukaddimah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
الحمد لله الذى فضل على بنى آدم بالعلم والعمل على جميع العالم، والصلاة والسلام على محمد سيد العرب والعجم، وعلى آله وأصحابه ينابيع العلوم والحكم.
Segala puji bagi Allah yang telah mengangkat harkat derajat manusia dengan ilmu dan amal, atas seluruh alam. Salawat dan Salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad, pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.
وبعد…فلما رأيت كثيرا من طلاب العلم فى زماننا يجدون إلى العلم ولايصلون [ومن منافعه وثمراته ـ وهى العمل به والنشر ـ يحرمون] لما أنهم أخطأوا طريقه وتركوا شرائطه، وكل من أخطأ الطريق ضل، ولاينال المقصود قل أو جل، فأردت وأحببت أن أبين لهم طريق التعلم على ما رأيت فى الكتب وسمعت من أساتيذى أولى العلم والحكم، رجاء الدعاء لى من الراغبين فيه، المخلصين، بالفوز والخلاص فى يوم الدين، بعد ما استخرت الله تعالى فيه،
Kalau saya memperhatikan para pelajar (santri), sebenarnya mereka telah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, tapi banyak dari mereka tidak mendapat manfaat dari ilmunya, yakni berupa pengalaman dari ilmu tersebut dan menyebarkannya. Hal itu terjadi karena cara mereka menuntut ilmu salah, dan syarat-syaratnya mereka tinggalkan. karena, barangsiapa salah jalan, tentu tersesat tidak dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu saya ingin menjelaskan kepada santri cara mencari ilmu, menurut kitab-kitab yang saya baca dan menurut nasihat para guru saya yang ahli ilmu dan hikmah. Dengan harapan semoga orang-orang yang tulus ikhlas mendo’akan saya sehingga saya mendapatkan keuntungan dan keselamatan di akherat. Begitu do’a saya dalam istikharah ketika akan menulis kitab ini.
وسميته: تعليم المتعلم طريق التعلم
وجعلته فصولا:
- فصل : فى ماهية العلم، والفقه، وفضله.
- فصل : فى النية فى حال التعلم.
- فصل : فى اختيار العلم، والأساتذ، والشريك، والثبات.
- فصل : فى تعظيم العلم وأهله.
- فصل : فى الجد والمواظبة والهمة.
- فصل : فى بداية السبق وقدره وترتيبه.
- فصل : فى التوكل.
- فصل : فى وقت التحصيل.
- فصل : فى الشفقة والنصيحة.
- فصل : فى الإستفادة واقتباس الأدب.
- فصل : فى الورع.
- فصل : فيما يورث الحفظ، وفيما يورث النسيان.
- فصل : فـيمـا يجـلب الـرزق، وفيـما يمـنع، وما يزيـد فى العـمـر، وما ينقص.
Kitab ini saya beri nama Ta’limul Muta’alim Thariqatta’allum.Yang terdiri dari tiga belas pasal.
- Pertama, menerangkan hakekat ilmu, hukum mencari ilmu, dan keutamaannya.
- Kedua, niat dalam mencari ilmu.
- Ketiga, cara memilih ilmu, guru, teman, dan ketekunan.
- Keempat, cara menghormati ilmu dan guru
- Kelima, kesungguhan dalam mencari ilmu, beristiqamah dan cita-cita yang luhur.
- Keenam, ukuran dan urutannya
- Ketujuh, tawakal
- Kedelapan, waktu belajar ilmu
- Kesembilan, saling mengasihi dan saling menasehati
- Kesepuluh, mencari tambahan ilmu pengetahuan
- Kesebelas, bersikap wara’ ketika menuntut ilmu
- Kedua belas, hal-hal yang dapat menguatkan hapalan dan yang melemahkannya.
- Ketiga belas, hal-hal yang mempermudah datangnya rijki, hal-hal yang dapat memperpanjang, dan mengurangi umur.
وما توفيقى إلا بالله عليه توكلت وإليه أنيب.
Tidak ada penolong kecuali Allah, hanya kepada-Nya saya berserah diri, dan kehadirat-Nya aku kembali.
فى ماهية العلم، والفقه، وفضله
FASAL I
PENGERTIAN ILMU DAN FIQIH SERTA KEUTAMAANNYA.
A. Kewajiban Belajar.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Rasulullah saw bersabda : “Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.
اعلم, بأنه لايفترض على كل مسلم، طلب كل علم وإنما يفترض عليه طلب علم الحال كما قال: وأفضل العلم علم الحال، وأفضل العمل حفظ الحال
Perlu diketahui bahwa, kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini tidak untuk sembarang ilmu, tapi terbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Sehingga ada yang berkata,“Ilmu yang paling utama ialah ilmu Hal. Dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku.” Yang dimaksud ilmu hal ialah ilmu agama islam, shalat misalnya.
ويفترض على المسلم طلب ما يقع له فى حاله، فى أى حال كان، فإنه لابد له من الصلاة فيفترض عليه علم ما يقع له فى صلاته بقدر ما يؤدى به فرض الصلاة،
Oleh karena setiap orang islam wajib mengerjakan shalat, maka mereka wajib mengetahui rukun-rukun dan sarat-sarat sahnya shalat, supaya dapat melaksanakan shalat dengan sempurna.
ويجب عليه بقدر ما يؤدى به الواجب، لأن ما يتوسل به إلى إقامة الفرض يكون فرضا، وما يتوسل به إلى إقامة الواجب يكون واجبا وكذا فى الصوم، والزكاة، إن كان له مال، والحج إن وجب عليه. وكذا فى البيوع إن كان يتجر.
Setiap orang islam wajib mempelajari/mengetahui rukun maupun shalat amalan ibadah yang akan dikerjakannya untuk memenuhi kewajiban tersebut. Karena sesuatu yang menjadi perantara untuk melakukan kewajiban, maka mempelajari wasilah/perantara tersebut hukumnya wajib. Ilmu agama adalah sebagian wasilah untuk mengerjakan kewajiban agama. Maka, mempelajari ilmu agama hukumnya wajib. Misalnya ilmu tentang puasa, zakat bila berharta, haji jika sudah mampu, dan ilmu tentang jual beli jika berdagang.
قيل لمحمد بن الحسن، رحمة الله عليه: لما لاتصنف كتابا فى الزهد؟ قال: قد صنفت كتابا فى البيوع، يعنى: الزاهد من يحترز عن الشبهات والمكروهات فى التجارات.
Muhammad bin Al-Hasan pernah ditanya mengapa beliau tidak menyusun kitab tentang zuhud, beliau menjawab, “aku telah mengarang sebuah kitab tentang jual beli.” Maksud beliau adalah yang dikatakan zuhud ialah menjaga diri dari hal-hal yang subhat (tidak jelas halal haramnya) dalam berdagang.
وكذلك فى سائر المعاملات والحرف، وكل من اشتغل بشيئ منها يفترض عليه علم التحرز عن الحرام فيه. وكذلك يفترض عليه علم أحوال القلب من التوكل والإنابة والخشية والرضى، فإنه واقع فى جميع الأحوال.
Setiap orang yang berkecimpung di dunia perdagangan, wajib mengetahui cara berdagang dalam islam supaya dapat menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Setiap orang juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan batin atau hati, misalnya tawakal, tobat, takut kepada Allah, dan ridha. Sebab, semua itu terjadi pada segala keadaan.
B. Keutamaan Ilmu.
وشرف العلم لايخفى على أحد إذ هو المختص بالإنسانية لأن جميع الخصال سوى العلم، يشترك فيها الإنسان وسائر الحيوانات: كالشجاعة والجراءة والقوة والجود والشفقة وغيرها سوى العلم.
Tidak seorang pun yang meragukan akan pentingnya ilmu pengetahuan, karena ilmu itu khusus dimiliki umat manusia. Adapun selain ilmu, itu bisa dimiliki manusia dan bisa dimiliki binatang.
Dengan ilmu pengetahuan.
Dengan ilmu pengetahuan.
وبه أظهر الله تعالى فضل آدم عليه السلام على الملائكة، وأمرهم بالسجود له.
Allah Ta’ala mengangkat derajat Nabi Adam as. Diatas para malaikat. Oleh karena itu, malaikat di perintah oleh Allah agar sujud kepada Nabi Adam as.
وإنما شرف العلم بكونه وسيلة الى البر والتقوى، الذى يستحق بها المرء الكرامة عند الله، والسعادة والأبدية، كما قيل لمحمد بن الحسن رحمة الله عليهما شعرا:
تعـلـم فــإن الـعلـم زيـن لأهــلــه وفــضـل وعــنـوان لـكـل مـــحامـد
وكــن مـستـفـيدا كـل يـوم زيـادة من العـلم واسـبح فى بحـور الفوائـد
تـفـقـه فإن الـفــقـه أفــضـل قائـد الى الــبر والتـقـوى وأعـدل قـاصـد
هو العلم الهادى الى سنن الهدى هو الحصن ينجى من جميع الشدائد
فـإن فـقيــهـا واحــدا مــتـورعــا أشـد عـلى الشـيطـان من ألـف عابد
Ilmu itu sangat penting karena itu sebagai perantara (sarana) untuk bertaqwa. Dengan taqwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat disisi Allah, dan keuntungan yang abadi. Sebagaimana dikatakan Muhammad bin Al-Hasan bin Abdullah dalam syairnya :
“Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya.
dia perlebihan, dan pertanda segala pujian,
Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu.
Dan berenanglah di lautan ilmu yang berguna.
Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling unggul.
Ilmu yang dapat membimbing menuju kebaikan dan taqwa, ilmu paling lurus untuk di pelajarai.
Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang lurus,
yakni jalan petunjuk. Tuhan yang dapat menyelamatkan manusia dari segala keresahan.
Oleh karena itu orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara’ lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu ahli ibadah tapi bodoh."
C. Belajar Ilmu Akhlaq
(والعلم وسيلة إلى معرفة: الكبر، والتواضع، والألفة، والعفة، والأسراف، والتقتير، وغيرها)، وكذلك فى سائر الأخلاق نحو الجود، والبخل، والجبن، والجراءة. فإن الكبر، والبخل، والجبن، والإسراف حرام، ولايمكن التحرز عنها إلا بعلمها، وعلم ما يضادها، فيفترض على كل إنسان علمها.
Setiap orang islam juga wajib mengetahui/mempelajari akhlak yang terpuji dan yang tercela, seperti watak murah hati, kikir, penakut, pemberani, merendah diri, congkak, menjaga diri dari keburukan, israf (berlebihan), bakhil terlalu hemat dan sebagainya. Sifat sombong, kikir, penakut, israf hukumnya haram. Dan tidak mungkin bisa terhindar dari sifat-sifat itu tanpa mengetahui kriteria sifat-sifat tersebut serta mengetahui cara menghilangkannya. Oleh karena itu orang islam wajib mengetahuinya.
وقد صنف السيد الإمام الأجل الأستاذ الشهيد ناصر الدين أبو القاسم كتابا فى الأخلاق ونعم ما صنف، فيجب على كل مسلم حفظها.
Asy-Syahid Nasyiruddin telah menyusun kitab yang membahas tentang akhlak. Kitab tersebut sangat bermutu, dan perlu dibaca. Karena setiap orang wajib memelihara akhlaknya.
D. Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari.
وأما حفظ ما يقع فى الأحايين ففرض على سبيل الكفاية، إذا قام البعض فى بلدة سقط عن الباقين، فإن لم يكن فى البلدة من يقوم به اشتركوا جميعا فى المأثم، فيجب على الإمام أن يأمرهم بذلك، ويجبر أهل البلدة على ذلك.
Adapun mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu seperti shalat zenajah dan lain-lain, itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat/daerah sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari kewajiban. Tapi bila di suatu daerah tak ada seorangpun yang mempelajarinya maka seluruh daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib memerintahkan kepada rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut. Pemerintah berhak memaksa mereka untuk mereka untuk melaksanakannya.
قيل: إن العلم ما يقع على نفسه فى جميع الأحوال بمنزلة الطعام لابد لكل واحد من ذلك.
وعلم ما يقع فى الأحايين بمنزلة الدواء يحتاج إليه (فى بعض الأوقات).
Dikatakan bahwa mengetahui/mempelajari amalan ibadah yang hukumnya fardhu ain itu ibarat makanan yang di butuhkan setiap orang. Sedangkan mempelajari amalan yang hukumnya fardhu kifayah, itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap orang, dan penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.
وعلم النجوم بمنزلة المرض، فتعلمه حرام، لأنه يضر ولاينفع، والهرب عن قضاء الله تعالى وقدره غير ممكن.
Sedangkan mempelajari ilmu nujum itu hukumnya haram, karena ia diibaratkan penyakit yang sangat membahayakan. Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka, karena ia tidak bisa menyelamatkan seseorang dari taqdir Tuhan.
فينبغى لكل مسلم أن يشتغل فى جميع أوقاته بذكر الله تعالى والدعاء، والتضرع، وقراءة القرآن، والصدقات [الدافعة للبلاء] [والصلاة] ، ويسأل الله تعالى العفو والعافية فى الدين والآخرة ليصون الله عنه تعالى البلاء والآفات، فإن من رزق الدعاء لم يحرم الإجابة. فإن كان البلاء مقدرا يصيبه لامحالة، ولكن يبر الله عليه ويرزقه الصبر ببركة الدعاء.
Oleh karena itu, setiap orang islam wajib mengisi seluruh waktunya dengan berzikir kepada Allah, berdo’a, memohon seraya merendahkan diri kepadaNya, membaca Al-Qur’an,dan bersedekah supaya terhindar dari mara bahaya.
اللهم إذا تعلم من النجوم قدرما يعرف به القبلة، وأوقات الصلاة فيجوز ذلك
Boleh mempelajari ilmu nujum (ilmu falaq) untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-waktu shalat.
وأما تعلم علم الطب فيجوز، لأنه سبب من الأسباب فيجوز تعلمه كسائر الأسباب. وقد تداوى النبى عليه السلام،
Boleh pula mempelajari ilmu kedokteran, karena ia merupakan usaha penyembuhan yang tidak ada hubungannya dengan sihir, jimat, tenung dan lain-lainnya.Karena Nabi juga pernah berobat.
وقد حكى عن الشافعى رحمة الله عليه أنه قال: العلم علمان: علم الفقه للأديان، وعلم الطب للأبدان، وما وراء ذلك بلغة مجلس.
Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “ilmu itu ada dua, yaitu ilmu piqih untuk mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”
E. Definisi Ilmu.
وأما تفسير العلم: فهو صفة يتجلى بها المذكور لمن قامت هى به كما هو. والفقه: معرفة دقائق العلم مع نوع علاج. قال أبو حنيفة رحمة الله عليه: الفقه معرفة النفس ما لها وما عليها. وقال: ما العلم إلا للعمل به، والعمل به ترك العاجل الآجل.
Ilmu ditafsiri dengan : Sifat yang dimiliki seseorang, maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam pengertiannya. Fiqih adalah: Pengetahuan tentang kelembutan-kelebutan ilmu. Ujar Abu Hanifah : Fiqih adalah pengetahuan tentang hal-hal yang berguna, yang berbahaya bagi diri seseorang. Ujarnya lagi : Ilmu itu hanya untuk diamalkannya, sedang mengamalkan di sini berarti meninggalkan orientasi demi akhirat.
فينبغى للإنسان أن لايغفل عن نفسه، ما ينفعها وما يضرها، فى أولها وآخرها، ويستجلب ما ينفعها ويجتنب عما يضرها، كى لايكون عقله وعمله حجة فيزداد عقوبة، نعوذ بالله من سخطه وعقوبه.
Maka seyogyanya manusia jangan sampai lengah diri dari hal-hal yang bermanfaat dan berbahaya di dunia dan akhirat. Dengan demikian dia akan mengambil mana yang bermanfaat dan menjauhi mana yang berbahaya, agar supaya baik akal dan ilmunya tidak menjadi beban pemberat atas dirinya dan menambah siksanya. Kita berlindung kepada allah dari murka dan siksanya.
وقد ورد فى مناقب العلم وفضائله، آيات وأخبار صحيحة مشهورة لم نشتغل بذكرها كى لايطول الكتاب.
Dalam masalah kebaikan keistimewaan dan keutaman ilmu itu, banyaklah ayat-ayat al-quran dan hadis-hadis shahih dan masyhur yang mengemukakannya. Namun kali ini tidak kami kedepankan, agarlah uraian kitab ini tidak terlalu berkepanjangan.
فى النية فى حال التعلم
FASAL II
NIAT DI WAKTU BELAJAR
Niat Belajar.
ثم لابد له من النية فى زمان تعلم العلم، إذ النية هى الأصل فى جميع الأفعال لقوله عليه السلام: إنما الأعمال بالنيات. حديث صحيح.
Wajib berniat waktu belajar. Sebab niat itu menjadi pokok dari segala hal, sebagaimana sabda nabi saw : Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu terserah niatnya” Hadits shahih.
[روى] عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: كم من عمل يتصور بصورة عمل الدنيا، ثم يصير بحسن النية من أعمال الآخرة، وكم من عمل يتصور بصورة عمل الآخرة ثم يصير من أعمال الدنيا بسوء النية.
Dari beliau pula diriwayatkan sebuah hadits : ”Banyak amal perbuatan yang berbentuk amal dunia, lalu menjadi amal akhirat yang karena bururk niatnya maka menjadi amal dunia.”
Niatan Baik dan Buruk.
وينبغى أن ينوى المتعلم بطلب العلم رضاء الله والدار الآخرة، وإزالة الجهل عن نفسه، وعن سائر الجهال، وإحياء الدين وإبقاء الإسلام، فإن بقاء الإسلام بالعلم، ولايصح الزهد والتقوى مع الجهل.
وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الدين صاحب الهداية لبعضهم شعرا:
فـساد كـبير عـالم مـتهتـك وأكـبر منه جاهل متنسك
هما فتنة للعالمين عظيمة لمن بهما فى دينه يتمسك
Di waktu belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt. Kebahagian akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh, mengembangkan agama dan melanggengkan islam sebab kelanggengan islam itu harus diwujudkan dengan ilmu. Zuhud dan taqwapun tidak sah jika tanpa berdasar ilmu.
Syaikhul imam Ajall Burhanuddin Shahibul Hidayah menyanyikan syair gubahan sebagian ulama :
Hancur lebur, orang alim tak teratur
Lebih lebur, bila si jahil ibadah ngawur
Keduanya menjadi fitnah,menimpa ganas di dunia
Atas yang mengikutinya, sebagai dasar peri agama.
وينوى به: الشكر على نعمة العقل، وصحة البدن, ولا ينوى به إقبال الناس عليه، ولا استجلاب حطام الدنيا، والكرامة عند السلطان وغيره.
Dengan belajar pula, hendaklah diniati untuk mensyukuri kenikmatan akal dan badan yang sehat. Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh, kenikmatan dunia ataupun kehormatan di depan sultan dan penguasai-penguasa lain.
وقال محمد بن الحسن رحمة الله عليهما: لو كان الناس كلهم عبيدى لأعتقتهم وتبرأت عن ولائهم.
Muhammad Ibnul Hasan berucap: ‘andaikan seluruh manusia itu manjadi budak belianku, niscaya kumerdekakan seluruhnya dan bebaskan dari kekuasaanku.”
Kelezatan dan Hikmah Ilmu.
[وذلك لأن] من وجد لذة العلم والعمل به، قلما يرغب فيما عند الناس. أنشدنا الشيخ الإمام الأجل الأستاذ قوام الدين حماد بن إبراهيم بن إسماعيل الصفار الأنصارى إملاء لأبى حنيفة رحمة الله عليه:
من طلب العلم للمعاد فاز بفضل من الرشاد
فـيالخسـران طالـبيـه لـنيل فـضل من العباد
Siapa saja telah merasakan kelezatan rasa ilmu dan amal, maka semakin kecillah kegemarannya akan harta benda dunia. Syaikhul Imamil Ajall Ustadz Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail Ash-Shoffar Al-Anshoriy membacakan kami syair imla’ abu hanifah :
Siapa saja gerangan, menuntut ilmu untuk hari kemudian
untuklah dapat keutamaan, anugrah Allah penunjuk jalan
Aduh, saja merugi, penuntut ilmu nan suci
Hanya buat sesuap nasi, dari hamba ilahi.
اللهم إلا إّذا طلب الجاه للأمر بالمعروف والنهى عن المنكر، وتنفيذ الحق، وإعزاز الدين لا لنفسه وهواه، فيجوز ذلك بقدر ما يقيم به الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر.
Tetapi jikalau dalam meraih keagungan itu demi amar ma’ruf nahi munkar, memperjuangkan kebenaran dan meluhurkan agama bukan untuk keperluan hawa nafsu sendiri makadiperbolehkan sejauh batas telah dapat menegakkan amar ma’ruf nahi munkar tersebut.
وينبغى لطالب العلم: أن يتفكر فى ذلك، فإنه يتعلم العلم بجهد كثير، فلايصرفه إلى الدنيا الحقيرة القليلة الفانية. (قال النبى صلى الله عليه وسلم: اتقوا الدنيا، فوالذى نفس محمد بيده إنها لأسحر من هاروت وماروت). شعر:
هى الـدنيا أقـل مـن الـقـليل وعاشقها أذل من الذليل
تصم بسحرها قوما وتعمى فـهم مـتخيرون بلا دليل
Penuntut ilmu hendaknya memperhatikan apa yang tersebut diatas. Ia telah mengatasi kepayahan yang cukup banyak, maka jangan sampai ilmu yang telah ia peroleh itu digunakan sarana bendahara duniawi yang hina, sedikit nilainya dan segera hancur ini. Syair menyebutkan :
Dunia itu sedikit, dan paling sedikit
Pecintanyapun hina, nan hina dina
Sihir dunia, membuat tuli dan buta
Kebingungan, tak tahu ke mana jalan
Pantangan Ahli ilmu.
وينبغى لأهل العلم أن لايذل نفسه بالطمع فى غير المطمع ويحترز عما فيه مذلة العلم وأهله. ويكون متواضعا، والتواضع بين التكبر والذلة، والعفة كذلك، ويعرف ذلك فى كتاب الأخلاق
Orang berilmu itu hendaklah jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah kehinaan ilmu dan ahli ilmu. Ia supaya berbuat tawadu’ (sikap tengah-tengah antara sombong dan kecil hati), berbuat iffah, yang keterangan lebih jauhya bisa kita dapati dalam kitab akhlaq.
أنشدنى الشيخ الإمام الأستاذ ركن الدين المعروف بالأديب المختار شعرا لنفسه:
Syaikhul imamil ajall ustadz ruknul islam yang terkenal sebagai sasterawan ternama mengemukakan gubahan syi’irnya:
إن الـتواضـع مـن خـصـال المـتقى وبه التقى إلى المـعالى يرتقى
ومن العجائب عجب من هو جاهل فى حالة أهو السعيد أم الشقى
أم كـيـف يخــتم عـمـره أو روحــه يوم الـنوى مـتسفل أو مرتقى
والـكـــبـريـاء لـربـنـا صــفـة لــــه مـخـصـوصة فتجـنبها واتقى
Tata kerama, benar-benar budi orang taqwa
Ia menanjak tinggi, dengan sikap
Ajaib, ajaiblah orang tidak tahu dirinya sendiri
Bahagiakah nanti, apa malah celaka diri ?
Bagaimana waktu meninggalkan dunia, pungkasan umur nyawanya.
Suul khatimah, apa husnul khatimah?
Keagungan, itu khusus sifat ar-rahman
Singkirlah, waspadalah!
قال أبو حنيفة رحمة الله عليه لأصحابه: عظموا عمائمكم ووسعوا أكمامكم. وإنما قال ذلك لئلا يستخف بالعلم وأهله
Kepada sahanat-sahabatnya, abu Hanifah berkata : ”besarkanlah putaran serban kalian, dan perlebarlah lobang lengan baju kalian”. ucapan ini dikemukakan agar supaya ilmu dan ahli ilmu tidak terpandang remeh.
Saran Khusus Buat pelajar.
وينبغى لطالب العلم أن يحصل كتاب الوصية التى كتبها أبو حنيفة رضى الله عليه ليوسف بن خالد السمتى عند الرجوع إلى أهله، يجده من يطلب العل وقد كان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين على بن أبو بكر قدس الله روحه العزيز أمرنى بكتابته عند الرجوع إلى بلدى فكتبته، ولابد للمدرس والمفتى فى معاملات الناس منه، وبالله التوفيق.
Sebaiknya pelajar bisa mendapatkan buku wasiat tulisan Abu Hanifah (yang tadinya) untuk Yusuf Bin Khalid As-Simty waktu pulang kembali ketengah-tengah keluarganya. Dan buku ini bisa didapatkan oleh yang mau mencarinya. Guru kita sendiri, yaitu Syaikhul Imam Burhanul Immah Aliy Abu Bakar semoga Allah mensucikan ruhnya yang mulya itu adalah juga memerintahkan kami waktu mau pulang ke daerah agar menulis buku tersebut, dan kamipun melakukannya. Sang guru dan mufti (pemberi fatwa) bidang pergaulan manusia, tidak boleh tidak juga memegangi buku wasiat tersebut.
فى اختيار العلم والأستاذ والشريك والثبات
FASAL III
MEMILIH ILMU, GURU,TEMAN
DAN KETABAHAN BERILMU
A. Syarat-syarat Ilmu Yang Dipilih.
وينبغى لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه فى أمر دينه فى الحال، ثم ما يحتاج إليه فى المآل.
Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam kehidupan agmanya pada waktu itu, lalu yang untuk waktu yang akan datang.
ويقدم علم التوحيد والمعرفة ويعرف الله تعالى بالدليل، فإن إيمان المقلد ـ وإن كان صحيحا عندنا ـ لكن يكون آثما بترك الإستدلال
Hendaknya lebih dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali Allah lengkap dengan dalilnya. Karena orang yang imannya hanya taklid sekalipun menurut pendapat kita sudah syah, adalah tetap berdosa karena ia tidak mau beristidlal dalam masalah ini.
ويختار العتيق دون المحدثات، قالوا: عليكم بالعتيق وإياكم بالمحدثات، وإياك أن تشتغل بهذا الجدال الذى ظهر بعد انقراض الأكابر من العلماء، فإنه يبعد عن الفقه ويضيع العمر ويورث الوحشة والعداوة، وهو من أشراط الساعة وارتفاع العلم والفقه،كذا ورد فى الحديث
Hendaknya pula memiluh ilmi-ilmu yang kuna, bukan yang baru lahir. Banyak ulama berkata : “Tekunilah ilmu kuna, bukan yang baru saja ada.” Awas, jangan sampai terkena pengaruh perbantahan yang tumbuh subur setelah habisnya ualama besar, sebab menjurus untuk menjauhkan pelajar dari mengenali fiqh, hanya menghabiskan usia dengan tanpa guna, menumbuhkan sikap anti-pati/buas dan gemar bermusuhan. Dan itulah termasuk tanda-tanda kiamat akan tiba serta lenyapnya fiqih dan pengetahuan-pengetahuan lain, demikianlah menurut hadits.
B. Syarat-syarat Guru Yang dipilih
أما اختيار الأستاذ: فينبغى أن يختارالأعلم والأورع والأسن، كما اختار أبو حنيفة، رحم الله عليه، حماد بن سليمان، بعد التأمل والتفكير،
Dalam memilih guru, hendaklah mengambil yang lebih alim, waro’ dan juga lebih tua usianya. Sebagaimana Abu Hanifah setelah lebih dahulu memikir dan mempertimbangkan lebih lanjut, maka menentukan pilihannya kepada tuan Hammad Bin Abu Sulaiman.
، قال: وجدته شيخا وقورا حليما صبورا فى الأمور. وقال: ثبت عند حماد بن سليمان فنبت
Dalam hal ini dia berkata : “beliau saya kenal sebagai orang tua yang budi luhur, berdada lebar serta penyabar. Katanya lagi: saya mengabdi di pangkuan tuan Hammad Bin Abu Sulaiman, dan ternyata sayapun makin berkembang.”
C. Bermusyawarah
وقال أبو حنيفة رحمة الله عليه: سمعت حكيما من حكماء سمرقند قال: إن واحدا من طلبة العلم شاورنى فى طلب العلم، وكان قد عزم على الذهاب إلى بخارى لطلب العلم
Abu Hanifah berkata : Saya mendengar salah seorang ahli hikmah Samarkand berkata: Ada salah seorang pelajar yang mengajakku bermusyawarah mengenai masalah-masalah mencari ilmu, sedang ia sendiri telah bermaksud ke Bochara untuk belajar disana.
وهكذا ينبغى أن يشاور فى كل أمر، فإن الله تعالى أمر رسوله عليه الصلاة والسلام بالمشاورة فى الأمور ولم يكن أحد أفطن منه، ومع ذلك أمر بالمشاورة، وكان يشاور أصحابه فى جميع الأمور حتى حوائج البيت. قال على كرم الله وجهه: ما هلك امرؤ عن مشورة
Demikianlah, maka seharusnya pelajar suka bermusyawarah dalam segala hal yang dihadapi. demikian, karena Allah Swt memerintahkan Rasulullah Saw. Agar memusyawarahkan segala halnya. Toh tiada orang lain yang lebih pintar dari beliau, dan masih diperintahkan musyawarah, hingga urusan-urusan rumah tangga beliau sendiri.
قيل: [الناس] رجل [تام] ونصف رجل، ولا شيئ فالرجل: من له رأي صائب ويشاور العقلاء، ونصف رجل: من له رأي صائب لكن لا يشاور، أو يشاور ولكن لا رأي له، ولا شيئ: من لا رأي له ولا يشاور. وقال جعفر الصادق لسفيان الثورى: شاور فى أمرك الذين يخشون الله تعالى
Ali ra berkata : “Tiada seorangpun yang rusak karena musyawarah”, Ada dikatakan : “Satu orang utuh, setengah orang dan orang tak berarti. Orang utuh yaitu yang mempunyai pendapat benar juga mau bermusyawarah; sedang setengah orang yaitu yang mempunyai pendapat benar tetapi tidak mau bermusyawarah, atau turut bermusyawarah tetapi tidak mempunyai pendapat; dan orang yang tidak berarti adalah yang tidak mempunyai pendapat lagi pula tidak mau ikut musyawarah.” Kepada Sufyan Ats-Tsuriy, Ja’far Ash-Shodik ra berkata: “Musyawarahkan urusanmu dengan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah.”
فطلب العلم من أعلى الأمور وأصعبها، فكانت المشاورة فيه أهم وأوجب.
Menuntut ilmu adalah perkara paling mulya, tetapi juga paling sulit. Karena itulah, musyawarah disi lebih penting dan diharuskan pelaksanaannya.
قال الحكيم رحمة الله عليه: إذا ذهبت إلى بخارى فلا تعجل فى الإختلاف إلى الأئمة وامكث شهرين حتى تتأمل وتختار أستاذا، فإنك إن ذهبت إلى عالم وبدأت بالسبق عنده فربما لا يعجبك درسه فتتركه فتذهب إلى آخر، فلا يبارك لك فى التعلم. فتأمل فى شهرين فى اختيار الأستاذ، وشاور حتى لا تحتاج إلى تركه والاعراض عنه فتثبت عنده حتى يكون تعلمك مباركا وتنتفع بعلمك كثيرا.
Al-Hakim berucap : “Jikalau engkau pergi ke Bochara, janganlah engkau ikut-ikut perselisihan para imam. Tenanglah lebih dulu selama dua bulan, guna mempertimbangkan dan memilih guru. Karena bisa juga engkau pergi kepada orang alim dan mulai belajar kepadanya, tiba-tiba pelajarannya tidak menarik dan tidak cocok untukmu, akhirnya belajarmupun tidak dapat berkah. Karena itu, pertimbangkanlah dahulu selama dua bulan untuk memilih gurumu itu, dan bermusyawarahlah agar tepat, serta tidak lagi ingin berpindah ataupun berpaling dari guru tersebut. Dengan begitu, engkau mendapat kemantapan belajar di situ, mendapat berkah dan banyak kemampaatan ilmu yang kamu peroleh.”
D. Sabar dan Tabah Dalam Belajar
واعلم أن الصبر والثبات أصل كبير فى جميع الأمور ولكنه عزيز، كما قيل:
لكل إلى شأو العلا حركات ولكن عزيز فى الرجال ثبات
Ketahuilah! Sabar dan tabah itu pangkal keutamaan dalam segala hal, tetapi jarang yang bisa melakukan. Sebagaimana syaiir dikatakan:
Segala sesuatau, maunya tinggi yang di tuju
Tapi jarang, hati tabah di emban orang
[قيل]: الشجاعة صبر ساعة. فينبغى أن يثبت ويصير على أستاذ وعلى كتاب حتى لا يتركه أبتر، وعلى فن حتى لا يشتغل بفن آخر قبل أن يتقن الأول، وعلى بلد حتى لا ينتقل إلى بلد آخر من غير ضرورة، فإن ذلك كله يفرق الأمور ويشغل القلوب ويضيع الأوقات ويؤذى المعلم.
Ada dikatakan : “Keberanian ialah sabar sejenak.” Maka sebaiknya pelajar mempunyai hati tabah dan sabar dalam belajar kepada sang guru, dalam mempelajari suatu kitab jangan sampai ditinggalkan sebelum sempurna dipelajari, dalam satu bidang ilmu jangan sampai berpindah bidang lain sebelum memahaminya benar-benar, dan juga dalam tempat belajar jangan sampai berpindah kelain daerah kecuali karena terpaksa. Kalau hal ini di langgar, dapat membuat urusan jadi kacau balau, hati tidak tenang, waktupun terbuang dan melukai hati sang guru.
وينبغى أن يصبر عما تريده نفسه وهواه.
قال الشاعر:إن الهوى لهو الهوان بعينه وصريع كل هوى صريع هوان
Sebaiknya pula, pelajar selalu memegangi kesabaran hatinya dalam mengekang kehendak hawa nafsunya. Seorang penyair berkata :
Hawa nafsu, dialah hina
Tiap jajahan nafsu, berarti kalahan si hina
ويصير على المحن والبليات. قيل: خزائن المنن، على قناطير المحن.
ولقد أنشدت، وقيل إنه لعلى بن أبى طالب كرم الله وجهه شعرا:
ألا لـن تنــال الــعـلم إلا بســتة سأنبيك عن مجموعها ببيان
ذكاء وحرص واصطباروبلغة وإرشاد أستاذ وطـول زمان
Juga berhati sabar dalam menghadapi cobaan dan bencana. Ada dikatakan : “Gudang simpanan cita, terletak pada banyaknya bencana.”
Di syairkan untuk saya ada yang berpendapat bahwa syair ini dari gubahan Ali bin Abu Tholib sebagai berikut:
Tak bisa kau raih ilmu, tanpa memakai 6 senjata
Kututurkan ini padamu, kan jelaslah semuanya.
Cerdas, sabar dan loba, jangan lupa mengisi saku
Sang guru mau membina, kau sanggup sepanjang waktu
Memilih Teman
وأما اختيار الشريك، فينبغى أن يختار المجد والوراع وصاحب الطبع المستقيم المتفهم، ويفر من الكسلان والمعطل والمكثاروالمفسد والفتان.
Tentang memilih teman, hendaklah memilih yang tekun, waro, bertabiat jujur serta mudah memahami masalah. Menyingkiri orang pemalas, penganggur, banyak bicara, suka mengacau dan gemar memfitnah.
قال الشاعر:
عن المرء لا تسل وأبصر قرينه فـإن الـقرين بالمـقارن يقــتـدى
فـإن كـان ذا شر فــجـنبه سرعـة وإن كان ذا خير فقارنه تهـتدى
Syiir dikatakan:
Jangan bertanya siapakah dia? Cukup kau tahu oh itu temannya.karena siapapun dia, mesti berwataq seperti temannya.
Bila kawanya durhaka, singkirilah dia serta merta.bila bagus budinya, rangkullah dia, berbahagia!
وأنشدت شعرا آخر:
لا تصحـب الكسلان فى حـالته كـم صـالــح بفـسـاد آخــر يفسـد
عدوى البليد إلى الجليد سريعة كالجمر يوضع فى الرماد فيخمد
Disyi’irkan buatku :
Jangan kau temani sipemalas, hindari segala halnya, banyak orang shaleh menjadi kandas, sebab rerusuh sandarannya
Menjalar tolol kepada cendikia, amat cepat terlalu laksana api bara, ia padam di atas abu
قال النبى صلى الله عليه وسلم: كل مولود يولد على فطرة الإسلام، إلا أن أبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه. الحديث
Nabi saw bersabda : Semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan kesucian islam, hanya kedua orang tuanyalah yang membuatnya jadi yahudi, nasrani, atau majusi.
ويقال فى الحكمة بالفارسية:
باربد بدتـر بود ازمـاربد بحـق ذات بـاك الله الصـمـد
باربد ازدترا سوى حجيم بار نـيكــوكــير نابـى نعــيم
Ada dikatakan kata hikmah dalam bahasa persi :
Teman yang durhaka, lebih berbisa daripada ular yang bahaya
Demi Allah Yang Maha Tinggi, Nan Maha Suci
Teman buruk, membawamu ke neraka jahim
Teman bagus, mengajakmu ke sorga na’im
وقيل:
إن كنت تبغى العلم وأهله أو شـاهدا يخـبـر عن غائب
فاعتبر الأرض بأسـمائها واعتبر الصاحب بالصاحب
Ada Disyi’irkan:
Bilakau ingin mendapat ilmu dari ahlinya
Atau ingin tahu yang gaib dan memberitakannya
maka dari nama bumi, ambillah pelajaran tentang isinya
dan dari oarang yang di temani, ibaratkanlah tentang dia
فى تعظيم العلم وأهله
FASAL IV
MENGAGUNGKAN ILMU DAN AHLI ILMU
Mengagungkan ilmu
اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله، وتعظيم الأستاذ وتوقيره.
Penting diketahui, Seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati keagungan gurunya.
قيل: ما وصل من وصل إلا بالحرمة، وما سقط من سقط إلا بترك الحرمة. وقيل: الحرمة خير من الطاعة، ألا ترى أن الإنسان لا يكفر بالمعصية، وإنما يكفر باستخفافها، وبترك الحرمة. ومن تعظيم العلم تعظيم الأستاذ
Ada dikatakan : “Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengagungkan sesuatu itu, dan gagalnya pula karena tidak mau mengagungkannya. “Tidaklah anda telah tahu, manusia tidak menjadi kafir karena maksiatnya, tapi jadi kafir lantaran tidak mengagungkan Allah.
Mengagungkan Guru
قال على رضى الله عنه: أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء استرق.
Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu menghormati pada sang guru. Ali ra berkata: “Sayalah menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, di merdekakan ataupun tetap menjadi hambanya.”
وقد أنشدت فى ذلك:
رأيت أحق الحق حق المعلم وأوجـبه حفظا على كل مسلم
لقد حق أن يهدى إليه كرامة لتعليم حرف واحد ألف درهم
فإن من علمك حرفا واحدا مما تحتاج إليه فى الدين فهو أبوك فى الدين.
Dalam masalah ini saya kemukakan Syi’irnya:
Keyakinanku tentang haq guru, hak paling hak adalah itu
Paling wajib di pelihara, oleh muslim seluruhnya
demi memulyakan, hadiah berhak di haturkan
seharga dirham seribu, tuk mengajar huruf yang Satu
Memang benar, orang yang mengajarmu satu huruf ilmu yang diperlukan dalam urusan agamamu, adalah bapak dalam kehidupan agamamu.
وكان أستاذنا الشيخ الإمام سديد الدين الشيرازى يقول: قال مشايخنا: من أراد أن يكون ابنه عالما ينبغى أن يراعى الغرباء من الفقهاء، ويكرمهم ويطعمهم ويطيعهم شيئا، وإن لم يكن ابنه عالما يكون حفيده عالما.
Guru kita Syaikhul Imam Sadiduddin Asy-Syairaziy berkata : Guru-guru kami berucap : “bagi orang yang ingin putranya alim, hendaklah suka memelihara, memulyakan, mengagungkan, dan menghaturkan hadiah kepada kaum ahli agama yang tengah dalam pengembaraan ilmiyahnya. Kalau toh ternyata bukan putranya yang alim, maka cucunyalah nanti.”
ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته ويراعى الوقت، ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج الأستاذ.
Termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya, berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti diluar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah.
فالحاصل: أنه يطلب رضاه، ويجتنب سخطه، ويمتثل أمره فى غير معصية لله تعالى، فإنه لا طاعة للمخلوق فى معصية الخالق كما قال النبى صلى الله عليه وسلم: إن شر الناس من يذهب دينه لدنيا بمعصية الخالق. ومن توقيره: توقير أولاده ومن يتعلق به.
Pada pokoknya, adalah melakukan hal-hal yang membuatnya rela, menjauhkan amarahnya dan menjungjung tinggi perintahnya yang tidak bertentangan dengan agama, sebab orang tidak boleh taat kepada makhluk dalam melakukan perbuatan durhak kepada Allah Maha Pencipta. Termasuk arti menghormati guru pula, yaitu menghormati putera dan semua oarang yang bersangkut paut dengannya.
وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين صاحب الهداية رحمة الله عليه حكى: أن واحدا من أكابر الأئمة بخارى كان يجلس مجلس الدرس، وكان يقوم فى خلال الدرس أحيانا فسألوا عنه, فقال: إن ابن أستاذى يلعب مع الصبيان فى السكة، ويجيئ أحيانا إلى باب المسجد، فإذا رأيته أقوم له تعظيما لأستاذى.
Di sini Guru kita Syaikhul Islam Burhanuiddin Shahibul Hidayah pernah bercerita bahwa ada seorang imam besar di Bochara, pada suatu ketika sedang asyiknya di tenmgah majlis belajar ia sering berdiri lalu duduk kembali. Setelah ditanyai kenapa demikian, lalu jawabnya : ada seorang putra guruku yang sedang main-main dihalaman rumah dengan teman-temannya, bila saya melihatnya sayapun berdiri demi menghormati guruku.
والقاضى الإمام فخر الدين الأرسابندى كان رئيس الأئمة فى مرو وكان السلطان يحترمه غاية الاحترام وكان يقول: إنما وجدت بهذا المنصب بخدمة الأستاذ فإنى كنت أخدم الأستاذ القاضى الإمام أبا زيد الدبوسى وكنت أخدمه وأطبخ طعامه [ثلاثين سنة] ولا آكل منه شيئا.
Qodli Imam Fakhruddin Al-Arsyabandiy yang menjabat kepala para imam di marwa lagi pula sangat di hormati sultan itu berkata : “Saya bisa menduduki derajat ini, hanyalah berkah saya menghormati guruku. Saya menjadi tukang masak makanan beliau, yaitu beliau Abi Yazid Ad-Dabbusiy, sedang kami tidak turut memakannya.”
وكان الشيخ الإمام الأجل شمس الأئمة الحلوانى رحمة الله عليه قد خرج من بخارى وسكن فى بعض القرى أياما لحادثة وقعت له وقد زاره تلاميذه غير الشيخ الإمام شمس الأئمة القاضى بكر بن محمد الزرنجرى رحمه الله تعالى، فقال له حين لقيه: لماذا لم تزرنى؟ قال: كنت مشغولا بخدمة الولادة. قال: ترزق العمر، لاترزق رونق الدرس، وكان كذلك، فإنه كان يسكن فى أكثر أوقاته فى القرى ولم ينتظم له الدرس
Syaikhul Imamil Ajall Syaikhul Aimmah Al-Khulwaniy, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka berpindah untuk beberapa lama, dari Bochara kesuatu pedesaan. Semua muridnya berziarah kesana kecuali satu orang saja, yaitu syaikhul imam Al-qadli Abu Bakar Az-Zarnujiy. Setelah suatu saat bisa bertemu, beliau bertanya: “kenapa engkau tidak menjengukku? Jawabnya : “Maaf tuan, saya sibuk merawat ibuku” beliau berkata: “Engkau dianugrahi panjang usia, tetapi tidak mndapat anugrah buah manis belajar.” Lalu kenyataanya seperti itu, hingga sebagian banyak waktu Az-Zarnujiy digunakan tinggal di pedesaan yang membuatnya kesulitan belajar.
فمن تأذى منه أستاذه يحرم بركة العلم ولا ينتفع بالعلم إلا قليلا.
[إن الـمـعلم والطـبيب كـلاهـما! لا ينصحـان إذا هـما لم يكــرما]
[فاصبر لدائك إن جفوت طبيبه! واقنع بجهلك إن جفوت معلما]
Barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemamfaatannya.
Sungguh, dokter dan guru
Tak akan memberi nasehat, bila tak di hormat
terimalah penyakitmu, bila kau acuh doktermu
dan terimalah bodohmu, bila kau tentang sang guru
حكى أن الخليفة هارون راشيد بعث ابنه إلى الأصمعى ليعلمه العلم والأدب فرآه يوما يتوضأ ويغسل رجله، وابن الخليفة يصب الماء على رجله، فعاتب الأصمعى [فى ذلك] بقوله: إنما بعثت إليك لتعلمه وتؤدبه فلماذا لم تأمره بأن يصب الماء بإحدى يديه، ويغسل بالأخرى رجلك؟
Suatu hikayat : Khalifah Harun Ar-Rasyid mengirim putranya kepada Al-Ashma’iy agar diajar ilmu dan adab. Pada suatu hari, Khalifah melihat Al-Ashma’iy berwudlu dan membasuh sendiri kakinya, sedang putra khalifah cukup menuang air pada kaki tersebut. Maka, Khalifahpun menegur dan ujarnya : “Putraku saya kirim kemari agar engkau ajar dan didik; tapi mengapa tidak kau perintahkan agar satu tangannya menuang air dan tangan satunya lagi membasuh kakimu?”
Memulyakan Kitab
ومن تعظيم العلم: تعظيم الكتاب، فينبغى لطالب العلم أن لا يأخذ الكتاب إلا بطهارة. وحكىعن الشيخ شمس الأئمة الحلوانى رحمه الله تعالى أنه قال: إنما نلت هذا العلم بالتعظيم، فإنى ما أخذت الكاغد إلا بطهارة. والشيخ الإمام شمس الأئمة السرخسى كان مبطونا فى ليلة، وكان يكرر، وتوضأ فى تلك الليلة سبع عشرة مرة لأنه كان لا يكرر إلا بالطهارة، وهذا لأن العلم نور والوضوء نور فيزداد نور العلم به.
Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu memulyakan kitab, karena itu, sebaiknya pelajar jika mengambil kitabnya itu selalu dalam keadaan suci. Hikayat, bahwa Syaikhul islam Syamsul Aimmah Al-Khulwaniy pernah berkata : “Hanya saya dapati ilmu ilmuku ini adalah dengan mengagungkan. Sungguh, saya mengambil kertas belajarku selalu dalam keadaan suci.
Syaikhul Imam Syamsul Aimmah As-sarkhasiy pada suatu malam mengulang kembali pelajaran-pelajarnnya yang terdahulu, kebetulan terkena sakit perut. Jadi sering kentut. Untuk itu ia melakukan 17 kali berwudlu dalam satu malam tersebut, karena mempertahankan supaya belajar dalam keadaan suci. Demikianlah sebab ilmu itu cahaya, wudlupun cahaya. Dan cahaya ilmu akan semakin cemerlang bila di barengi cahaya berwudlu.
ومن التعظيم الواجب للعالم أن لا يمد الرجل إلى الكتاب ويضع كتاب التفسير فوق سائر الكتب [تعظيما] ولا يضع شيئا آخر على الكتاب.
Termasuk memulykan yang harus dilakukan, hendaknya jangan membentangkan kaki kearah kitab. Kitab tafsir letaknya diatas kitab-kitab lain, dan jangan sampai menaruh sesuatu diatas kitab.
وكان أستاذنا الشيخ برهان الدين رحمه الله تعالى يحكى عن شيخ من المشايخ: أن فقيها كان وضع المحبرة على الكتاب، فقال له [بالفارسية]: برنيايى
Guru kita Burhanuddin pernah membawakan cerita dri seorang ulama yang mengtakan ada seoranag ahli fikih meletakan botol tinta di atas kitab. Ulama itu sraya berkata : “Tidak bermanfaat ilmumu.
وكان أستاذنا القاضى الإمام الأجل فخر الدين المعروف بقاضى خان رحمه الله تعالى يقول: إن يرد بذلك الاستخفاف فلا بأس بذلك والأولى أن يحترز عنه.
Guru kita Qodli Fakhrul Islam yang termasyur dengan Qodli Khan pernah berkata: “Kalau yang demikian itu tidak dimaksud meremehkan, maka tidak mengapalah. Namun lebih baiknya disingkiri saja.”
ومن التعظيم: أن يجود كتابة الكتاب ولا يقرمط ويترك الحاشية إى عند الضرورة.
ورأى أبو حنيفة رحمه الله تعالى كتابا يقرمط فى الكتابة فقال: لا تقرمط خطك، إن عشت تندم وإن مت تشتم. يعنى إذا شخت وضعف نور بصرك ندمت على ذلك.
وحكى عن الشيخ الإمام مجد الدين الصرخكى، حكى أنه قال: ما قرمطنا ندمنا، وما انتخبنا ندمنا، وما لم نقابل ندمنا
Termasuk pula arti mengagungkan, hendak menulis kitab sebaik mungkin. Jangan kabur, jangan pula membuat catatan penyela/penjelas yang membuat tulisan kitab tidak jelas lagi, kecuali terpaksa harus dibuat begitu. Abu hanifah pernah mengetahui seorang yang tidak jelas tulisannya, lalu ujarnya: “Jangan kau bikin tulisanmu tidak jelas, sedang kau kalau ada umur panjang akan hidup menyesal, dan jika mati akan dimaki.” Maksudnya, jika kau semakin tua dan matamua rabun, akan menyesali perbuatanmua sendiri itu. Diceritakan dari Syaikhul Imam Majduddin Ash-Shorhakiy pernah berkata: “Kami menyesal;I tulisan yang tidak jelas, catatan kami yang pilih-pilih dan pengetahuan yang tidak kami bandingkan dengan kitab lain.”
وينبغى أن يكون تقطيع الكتاب مربعا، فإنه تقطيع أبى حنيفة رحمه الله تعالى، وهو أيسر على الرفع والوضع والمطالعة
Sebaiknya format kitab itu persegi empat, sebagaimana format itu pulalah kitab-kitab Abu Hanifah. Dengan format tersebut, akan lebih memudahkan jika dibawa, diletakkan dan di muthalaah kembali.
وينبغى أن لا يكون فى الكتابة شيئ من الحمرة، فإنه من صنيع الفلاسفة لا صنيع السلف، ومن مشايخنا كرهوا استعمال المركب الأحمر.
Sebaiknya pula jangan ada warna merah didalam kitab, karena hal itu perbuatan kaum filsafat bukan ulama salaf. Lebih dari itu ada diantara guru-guru kita yang tidak suka memakai kendaraan yang berwarna merah.
Menghormati Teman
ومن تعظيم العلم: تعظيم الشركاء [فى طلب العلم والدرس] ومن يتعلم منه. والتملق مذموم إلا فى طلب العلم. فإنه ينبغى أن يتملق لأستاذه وشركائه ليستفيد منهم
Termasuk makna mengagungkan ilmu pula, yaitu menghormati teman belajar dan guru pengajar. Bercumbu rayu itu tidak dibenarkan, selain dalam menuntut ilmu. Malah sebaliknya di sini bercumbu rayu degnan guru dan teman sebangku pelajarannya.
Sikap Selalu Hormat Dan Khidmah
وينبغى لطالب العلم أن يستمع العلم والحكمة بالتعظيم والحرمة، وإن سمع مسألة واحدة أو حكمة واحدة ألف مرة. وقيل: من لم يكن تعظيمه بعد ألف مرة كتعظيمه فى أول مرة فليس بأهل العلم.
Hendaknya penuntut ilmu memperhatikan segala ilmu dan hikmah atas dasar selalu mengagungkan dan menghormati, sekalipun masalah yang itu-itu saja telah ia dengar seribu kali. Adalah dikatakan : “Barang siapa yang telah mengagungkannya setelah lebih dari 1000 kali tidak sebagaimana pada pertama kalinya, ia tidak termasuk ahli ilmu.”
Jangan Memilih Ilmu Sendiri
وينبغى لطالب العلم أن لا يختار نوع العلم بنفسه، بل يفوض أمره إلى الأستاذ، فإن الأستاذ قد حصل له التجارب فى ذلك، فكان أعرف بما ينبغى لكل واحد وما يليق بطبيعته.
Hendaklah sang murid jangan menentukan pilihan sendiri terhadap ilmu yang akan dipelajari. Hal itu dipersilahkan sang guru untuk menentukannya, karena dialah yang telah berkali-kali melakukan percobaan serta dia pula yang mengetahui ilmu yang sebaiknya diajarkan kepada seseorang dan sesuai dengan tabiatnya.
وكان الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الحق والدين رحمه الله تعالى يقول:
كان طلبة العلم فى الزمان الأول يفوضون أمرهم فى التعلم إلى اساتذهم، وكانوا يصلون إلى مقصودهم ومرادهم، والآن يختارون بأنفسهم، فلا يحصل مقصودهم من العلم والفقه.
Syaikhul Imam Agung Ustadz Burhanul Haq Waddin ra. Berkata: “Para siswa dimasa dahulu dengan suka rela menyerahkan sepenuhnya urusan-urusan belajar kepada gurunya, ternyata mereka peroleh sukses apa yang di idamkan; tetapi sekarang pada menentukan pilihan sendiri, akhirnyapun gagal cita-citanya dan tidak bisa mendapatkan ilmu dan fihq.”
وكان يحكى أن محمد بن إسماعيل البخارى رحمه الله تعالى كان بدأ بكتابة الصلاة على محمد بن الحسن رحمه الله، فقال له محمد بن الحسن: إذهب وتعلم علم الحديث، لما روى أن ذلك العلم أليق بطبعه، فطلب علم الحديث فصار فيه مقدما على جميع أئمة الحديث
Hikayat orang, bahwa Muhammad bin Ismail Al-Bukhariy pada mulanya adalah belajar shalat kepada Muhammad Ibnul Hasan. Lalu sang guru ini memerintahkan kepadanya : “Pergilah belajar ilmu hadist! “setelah mengetahui justru ilmu inilah yang lebih sesuai untuk Bukhariy. Akhirnya pun ia belajar hadist hingga menjadi imam hadist paling terkemuka.
Jangan Duduk Terlalu Dekat Dengan Guru
وينبغى لطالب العلم أن لايجلس قريبا من الأستاذ عند السبق بغير ضرورة، بل ينبغى أن يكون بينه وبين الأستاذ قدر القوس فإنه أقرب إلى التعظيم.
Diwaktu belajar, hendaklah jangan duduk terlalu mendekati gurunya, selain bila terpaksa. Duduklah sejauh antar busur panah. Karena dengan begitu, akan terlihat mengagungkan sang guru.
Menyingkiri Akhlak Tercela
وينبغى لطالب العلم أن يحترز عن الأخلاق الذميمة، فإنها كلاب معنوية، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب أو صورة. وإنما يتعلم الإنسان بواسطة ملك. والأخلاق الذميمة تعرف فى كتاب الأخلاق وكتابنا هذا لا يحتمل بيانها. [وليحترز] خصوصا عن التكبر ومع التكبر لا يحصل العلم. قيل: العلم حرب [للفتى] المتعالى كالسيل حرب للمكان العالى قيل: بجـد لا بجــد كــل مـجــد فهل جد بلا جد بمجدى
فكم من عبد يقوم مقام حر وكم حر يقوم مقام عبد
Pelajar selalu menjaga dirinya dari pada akhlak-akhlak yang tercela. Karena akhlak buruk itu ibarat anjing. Rasulullah saw bersabda: “Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar atau anjing”. Padahal orang belajar itu dengan perantara malaikat. Dan terutama yang disingkiri adalah sikap takabur dan sombong.
Syai’ir dikatakan:
ilmu itu musuh bagi penyombong diri
laksan air bah, musuh dataran tinggi
Diraih keagungan dengan fadhlillah bukan semata dengan kesungguhan
bisakah agung didapat? Dengan tanpa semangat?
Banyak sahaya, menduduki tingkat merdeka
Banyak orang merdeka, menduduki tingkat sahaya
فى الجد والمواظبة والهمة
FASAL V
SUNGGUH-SUNGGUH, KONTINUITAS
DAN CITA-CITA LUHUR
Kesungguhan Hati
ثم لا بد من الجد والمواظبة والملازمة لطالب العلم، وإليه الإشارة فى القرآن بقوله تعالى: يا يحيى خذ الكتاب بقوة. وقوله تعالى: والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
Selain itu semua, pelajar juga harus bersungguh hati dalam belajar serta kontinu (terus-terusan). Seperti itu pula di tunjukkan firman Allah: “Dan Orang-orang yang mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami” (Surat 29, Al-Ankabut 69).
وقيل: من طلب شيئا وجد وجد، ومن قرع الباب ولج ولج. وقيل: بقدرما تتعنى تنال ما تتمنى.
Ada dikatakan pula : “siapa sungguh-sungguh dalam mencari sesuatu pastilah ketemu” “Brangsiapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pasti dapat memasuki”. ada dikatakan lagi: “Sejauhmana usahamu, sekian pula tercapai cita-citamu”
وقيل: يحتاج فى التعلم والتفقه إلى جد ثلاثة: المتعلم، والأستاذ، والأب، إن كان فى الأحياء
Ada dikatakan : “Dalam mencapai kesuksesan mempelajari ilmu dan fiqh itu diperlukan kesungguhan tiga fihak. Yaitu guru, pelajar dan wali murid jika masih ada.”
أنشدنى الشيخ الإمام الأجل الأستاذ سديد الدين الشيرازى للشافعى رحمهما الله:
الجـــد يــدنـى كــل أمـر شـاسـع والـجــد يفــتـح كــل باب مــغـلـق
وأحق خلق الله تعالى بالهم امرؤ ذو هــمـة يــبلـى بـعــيـش ضـيـق
ومن الدليل على القضاء وحكمه بؤس اللبيب وطيب عيش الأحمق
لكن من رزق الحجا حرم الغنى ضـدان يــفـــتـرقــان أى تــفــرق
Syi’ir gubahan Asy-Syafi’iy dikemukan kepadaku oleh Al Ustadz Sadiduddin Asy-Syairaziy:
Dengan kesungguhan, hal yng jauh jadi berada pintu terkuncipun jadi terbuka
Titah Allah yang paling berhaq bilang sengsara, yang bercita tinggi namun hidupnya miskin papa
Disini bukti kelestarian taqdir dan hukumNya, bila sipandai hidup sengsara, sedang sibodoh cukup berharta
Tapi yang hidup akalny, tidak di beri harta dan benda, keduanya pada berpisah, satu disini satu disana
وأنشدت لغيره:
تمـنيت أن تمسى فـقيها مناظـرا بغـير عناء والجـنون فنون
وليس اكتساب المال دون مشقة تحملها فالعلم كـيف يكون؟
Syi’ir gubahan lain Asy-Syafi’iy dikemukan padaku:
Kau idamkan menjadi paqih penganlisa, padahal tidak mu sengsara, macam-macam sajalah penyakit gila
Tidak bakal engkau memboyong harta, tanpa menanggung masakat derita, ilmupun begitu pula
قال أبو الطيب المتنبى:
ولم أرى فـى عيوب الناس عيبا كنقص القادرين على التمام
Abut Thayib berkata:
Tak kulihat aib orang sebagai cela, bagaikan orang kuasa yang tak mau memenuhi apa mestinya.
Pelajar pula harus sanggup tidak tidur bermalam-malam sebagaimana
ولا بد لطالب العلم من سهر الليالى كما قال الشاعر:
بقـدر الـكــد تكــتـسـب المـعالى ومـن طـلـب الـعـلى سـهـر اللـيالى
تــروم الــــعــز ثـم تنــام لــــيلا يغوص فى البحر مـن طلب اللآلى
علـو الـكــعـب بالهـمـم الـعـوالى وعـن الـــمـرء فـى ســهـر اللـيالى
تركــت الــنوم ربى فى اللــيالى لأجــل رضـاك يامــولـى الـمـوالى
ومــن رام الــعـلى مـن غـير كد أضاع الـعـمـر فى طـلب المـحــال
فــوفـقـنى إلـى تحــصــيل عـلـم وبلـغــنـى إلـى أقــصـى الـمـعــالى
قيل: اتخذ الليل جملا تدرك به أملا
kata penyair:
Seukur kesulitan, ukuran keluhuran, siapa ingin luhur, jangan tidur semalaman
Kau ingin mulya, tapi tidur di malam hari,dengan menyelam laut, permata kan didapati
Keluhuran derajat, dengan hikmah yang tinggi, keluhuran seseorang, dengan berjaga di malam hari
Oh tuhan, kubuang tidurku di malam hari, demi ridhaMu Ya Maulal Mawali
Siapa tanpa mau sengsara inginkan keluhuran, mengulur umur yang takkan kedapatan
Tolonglah saya agar mendapat ilmu, sampaikan saya dikemulyaan sisiMu
Jadikanlah malam, unta tunggangann buat kau dapat, yang kau citakan
قال المصنف وقد اتفق لى نظم فى هذا المعنى شعر:
مـن شاء أن يحـتوى آماله جـملا فلـيتـخـذ لــيله فـى دركــها جــمـلا
إقلل طعامك كى تحظى به سهرا إن شئت يا صاحبى أن تبلغ الكملا
وقيل: من أسهر نفسه بالليل، فقد فرح قلبه بالنهار.
Pengarang kitab berkata : Ada Nadzam yang sema’na dengan syi’ir-syi’ir di atas, yaitu:
Barangsiapa ingin semua maksudnya tercapai, jadikanlah malam, tunggangan untuk mencpai
Kurangilkah makan, agar kau mampu berjaga, bila kau idamkan, mendapat sempurna
Ada dikatakan : “Barang siapa tidak tidur dimalam hari, hatinya bahagia di siang hari.”
Kontinuitas dan mengulang pelajaran.
ولا بد لطالب العلم من المواظبة على الدرس والتكرار فى أول الليل وآخره، فإن ما بين العشائين، ووقت السحر، وقت مبارك.
Tidak boleh tidak, pelajar harus dengan kontinyu sanggup dan mengulangi pelajaran yang telah lewat. Hal itu dilakukan pada awal waktu malam, akhir waktu malam. Sebab waktu diantara maghrib dan isya, demikian pula waktu sahur puasa adalah membawa berkah.
قيل فى هذا المعنى:
يا طالب العـلم باشـر الورعا وجـانب الـنوم واترك الشبعـا
وداوم على الدرس لا تفارقه فإن العلم بالدرس قام وارتفعا
Hai pelajar, patuhilah waro’
singkiri tidur, dari perut kenyang
langgengkan pelajar, jangan kau rusak
dengan belajar, ilmu tegak dan makin menanjak
فيغتنم أيام الحداثة وعنفوان الشباب، كما قيل:
بقـدر الـكــد تعــطى ما تروم فـمــن رام المـنى لــيلا يقـوم
وأيام الـحــداثـة فـاغـتـنـمـهـا ألا إن الــحــــــداثــة لاتــدوم
Hendaknya pula mengambil kesempatan masa muda dan awal remajanya. Syi’ir mengemukakan:
Sebesar sengsara, itulah kesuksesan citamu.
Siapa menuju citz, jangan tidur dimalam berlalu
Sempatkan dirimu, dimasa muda
Dan ingat, masa itu tak lama berada
Menyantuni Diri
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ألا إن هذا الدين متين فأوغل فيه برفق، ولا تبغض نفسك فى عبادة الله تعالى فإن المنبت لا أرضا قطع ولا ظهرا أبقى.
وقال عليه السلام: نفسك مطيتك فارفق بها
Jangan membuat dirinya sendiri bersusah payah, hingga jadi lemah dan tak mampu berbuat apa-apa. Ia harus selalu menyantuni dirinya sendiri. Kesantunan itu mendasari kesuksesan segala hal. Rasulullah saw. Bersabda: “Ingatlah, bahwa islam itu agama yang kokoh. Santunilah dirimu dalam menunaikan tugas agama, jangan kau buat dirimu sengsara lantaran ibadahmu kepada Allah. Karena orang yang telah hilang kekuatannya itu, tiada bisa memutus bumi dan tiada pula kendaraan tunggangannya.”
Nabi saw bersabda : “dirimu itu kendaraanmu, maka santunilah ia.”
Cita-cita Luhur
فلا بد لطالب العلم من الهمة العالية فى العمل، فإن المرء يطير بهمته كالطير يطير بجناحيه.
وقال أبو الطيب رحمه الله:
على قدر أهل العزم تأتى العـزائم وتأتى على قـدر الكـرام المكارم
وتعظم فى عين الصغير صغارها وتصغر فى عين العظيم العظائم
Pelajar harus luhur cita-citanya dalam berilmu. Manusia itu akan terbang dengan cita-citanya, sebagaimna halnya burung terbang dengan kedua sayapnya.
Abuth-Thoyyib berucap:
Seberapa kadar ahli cita, si cita-cita kan didapati
Seberapa kadar orang mulya, sikemulyaan kan di temui
Barang kecil tampaknya besar, dimata orang bercita kecil
Barang besar dimata oarang bercita besar, tampaknya kecil
والركن فى تحصيل الأشياء الجد والهمة العالية، فمن كانت همته حفظ جميع كتب محمد بن الحسن، واقترن بذلك الجد والمواظبة، فالظاهر أنه يحفظ أكثرها أو نصفها، فأما إذا كانت له همة عالية ولم يكن له جد، أو كان له جد ولم تكن له همة عالية لا يحصل له العلم إلا قليلا.
Pangkal kesuksesan adalah kesungguhan dan himmah yang luhur. Barang siapa berhimmah menghapalkan seluruh kitab Muhammad Ibnul Hasan, lagi pula disertai usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal berhenti, maka menurut ukuran lahir pasti akan bisa menghafal sebagian besar atau separohnya.
Demikian pula sebaliknya, bila ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil didapatkannya.
وذكر الشيخ الامام الأجل الأستاذ رضى الدين النيسابورى فى كتاب مكارم الأخلاق أن ذا القرنين لما أراد أن يسافر ليستولى على المشرق والمغرب، شاور الحكماء وقال: كيف أسافر بهذا القدر من الملك، فإن الدنيا قليلة فانية، وملك الدنيا أمر حقير، فليس هذا من علو الهمة.
فقال الحكماء: سافر ليحصل لك ملك الدين والآخرة. فقال: هذا أحسن.
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله يحب معالى الأمور ويكره سفسافها.
وقيل : فلا تعجل بأمرك واستدمه فما صلى عصاك كمستديم
Di dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin mengemukakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain dikala berkehendak menaklukan dunia timur dan barat bermusyawarah dengan para Hukama’ dan katanya : Bagaimana saya harus pergi untuk memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini, padahal dunia ini hanya sedikit nilainya, fana dan hina, yang berarti ini bukan ita-cita luhur? Hukama menjawab : “Pergilah Tuan, demi mendapat dunia dan akherat.” Kaisar menyahut: “Inilah yang baik.”
Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh, Allah senang perkara-perkara yang luhur tetapi benci yang hina.’
Syi’ir dikatakan;
Jangan tergesa menangani perkaramu, senantiasalah begitu!
Takada yang bisa meluruskan tongkatmu, seperti yang meluruskannya selalu.
قيل: قال أبو حنيفة رضى الله لأبى يوسف: كنت بليدا أخرجتك المواظبة، وإياك والكسل فإنه شؤم وآفة عظيمة.
Ada dikatakan : Abu Hanifah berkata kepada Abu Yusuf : ” Hati dan akalmu tertutup. Tapi engkau bisa keluar dari belenggu itu dengan cara terus-terusanbelajar. Jauhilah malas-malas yang jahat dan petaka itu.”
قال الشيخ الإمام أبو نصر الصفار الأنصارى:
يا نفس يا نفس لا ترخى عن العمل فى البر والعدل والإحسان فى مهل
فـكـل ذى عـمـل فى الخـير مـغـتبط وفـى بـلاء وشــؤم كــل ذى كــسـل
Syaikh Abu Nashr Ash-Shoffar Al-Anshariy berkata:
Diriku oh diriku, janganlah kau bermalas-malasan
Untuk berbakti, adil, berbuat bagus perlahan-lahan
Setiap yang beramal kebajikan, untung kan didapat
Tapi yang bermalasan, tertimpa balak dan keparat.
قال المصنف: وقد اتفق لى فى هذا المعنى شعر:
دعى نـفـسى الـتكــاسـل والـتـوانـى وإلا فـاثـــبــتـى فـى ذا الـــهـــوان
فلم أر للـكــسـالـى اـلحـظ [ يعطى] ســوى نــدم وحــــرمــان الأمــانـى
Ada syi’ir gubahanku yang semakna itu:
Tinggalkanlah oh diriku, bermalasan dan menunda urusan
Kalau tidak, letakkan saja aku, dijurang kehinaan
Tak kulihat, orang pemals mendapat imbal
Selain sesal, dan cita-cita menjadi gagal.
وقيل: كـم مـن حـياء وكم عـجـز وكـم نـدم جــم تــولـــد للإنـسـان مــن كـــسـل
[ إياك عن كسل فى البحث عن شبه فـمــا علـمـت وما قـد شذ عنك سل]
وقد قيل : الكسل من قلة التأمل فى مناقب العلم وفضائله،
Syi’ir diucapkan:
Bertumpuk malu, lemah dan sesal
Kebanyakan dari akibat orang malas beramal
Buanglah segan untuk membahas yang belum jelas
Segala yang kau tahu, dan yang masih ragu akibat malas
Kata-kata mutiara di ucapkan : Sikap malas adalah timbul dari akibat jarang menghayati kemulyaan dan keutamaan ilmu.”
Usah sekuat Tenaga
فينبغى أن يتعب نفسه على التحصيل والجد والمواظبة بالتأمل فى فضائل العلم، فإن العلم يبقى [ببقاء المعلومات] والمال يفنى، كما قال أمير المؤمنين على بن أبى طالب كرم الله وجهه:
رضـينا قسمة الجـبار فينا لـنا علم وللأعـداء مال
فإن المال يفنى عن قريب وإن العلم يبقى لا يزال
Hendaklah pelajar bersungguh-sungguh sampai terasa letih guna mencapai kesuksesan, dan tak kenal berhenti, dan dengan cara menghayati keutamaan ilmu. Ilmu itu kekal, sedang harta adalah fana, seperti apa yang dikemukakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib:
Kami rela, bagian Allah untuk kami
Ilmu untuk kami, harta buat musuh kami
Dalam waktu singkat, harta jadi musna
Namun ilmu, abaditak akan sirna
والعلم النافع يحصل به حسن الذكر ويبقى ذلك بعد وفاته فغنه حياة أبدية.
وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل ظهير الدين مفتى الأئمة الحسن بن على المعروف بالمرغينانى:
الجـــاهـلـون مـوتـى قـبل مـوتـهــم والعـالمـون وإن ماتوا فأحياء
Ilmu yang bermanfaat akan menjunjung tinggi nama seseorang, tetap harum namanya walaupun ia sudah mati. Dan karena begitu, ia dikatakan selalu hidup abadi. Syaikhul Ajall Al-Hasan bin Ali Al-Marghibaniy membawakan syi’ir buat kami:
Kaum bodoh, telah mati sebelum mati
Orang alim, tetap hidup walaupun mati
وأنشدنى الشيخ الإمام الأجل برهان الدين رحمه الله:
وفى الجهل قبل الموت موت لأهله فـأجــسامهـم قبل القبور قبور
وإن امــرؤ لم يحـــيى بالعلم مــيت فـليس له حــين النشور نشور
Demikian pula Syaikhul Islam Burhanuddin :
Kebodohan membunuh si bodoh sebelum matinya
Belum dikubur, badanya telah jadi pusara
Orang hidup tanpa berilmu, hukumnya mati
Bila bangkit kembali, tak kan bisa bangkit kembali
[وقال غيره]:
أخـو الـعـلم حـي خــالـد بـعـد مــــــوتـه وأوصـاله تحـت التراب رمـيم
وذو الجهل ميت وهو يمشى على الثرى يظهر مـــن الأحياء وهوعديم
Lain lagi :
Orang berilmu, hidup kekal setelah mati
Ruas tubuhnya telah hancur lebur di timbun duli
Orang bodoh, jalan di bumi, mati hukumnya
Dikira hidup, nyatanya mati
وأنشدنى أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمة الله عليه شعرا:
ذا العلم أعلى رتبة فى المــــــــراتب ومن دونه عز العلى فـى المواكــب
فذو العلم يبقــى عزه متضــاعفـــــــا وذو الجهل بعد الموت فـى الترائب
فـهــيات لا يرجــو مـداه مـن ارتـقى رقى ولى الملك والـى الكــــــــتائب
سأملى عليكــم بعض ما فيه فاسمعوا فبى حصر عن ذكر كـل المــــناقب
هو النور كل النور يهدى عن العمى وذو الجهل مر الدهر بين الغــياهب؛
هو الـذروة الشماء تحمى مـــن التجا إليها ويمشى آمـــــنا فـى الـــنـوائب
به ينتجــــى والناس فى غفلاتـــــهـم به يرتجـــــى والـروح بين الترائب
به يشفع الإنسان مــن راح عاصـــيا إلى درك النيران شـر العـــــــواقب
فمن رامه رام المآرب كلــــــــــــــها ومـــــن حازه قد حاز كـل المطالب
هو المنصب العالى يا صاحب الحجا إذا نلته هون بفــــــــوت المـناصب
فإن فاتك الدنيا وطيب نعيمـــــــــــها [ فغمض] فإن العلم خير المواهب
Syakhul Islam Burhanuddin membawakan Syi’ir buat kita :
Kalau sang ilmu, tingkat tertinggi tuk tempat singgah
Kalau lainnya, meninggi bila banyak anak buah
Orang berilmu, namanya harum berlipat tinggi
Orang bodoh, begitu mati tertimbun duli
Mendaki tinggi, kepuncak ilmu, mustahil bisa
Bila maksudnya, bagai komandan pasukan kuda
Dengarkan dulu, sedikit saja dikte buatmu
Cuma ringkasan, kemulyaan ilmu yang aku tahu
Ia cahaya, penerang buta, terang benderang
tapi si bodoh, sepanjang masa gelap menantang
Dia puncak, menjulang tinggi, pelindung siapa berlindung
Makanya aman, dari segala aral melintang
juru penyelamat, dikala insan terjerat tipu
harapan manis, kala sang nyawa diambang pintu
Ia sarana, guna menolong teman durhaka
Yang jalan bengkok, akibat bobrok, lapis neraka
Yang bertujuan ilmu, berarti telah menuju “segala”
Yang dapat ilmu, artinya telah dapatsegala
Wahai kaum berakal, ilmu itu pangkat mulia
Bila telah didapat, pangkat lain lepas tak mengapa
Bila engkau meninggalkan dunia dengan segala nikmatnya
Pejamkan mata, cukuplah ilmu jadi anugrah berharga
mendaki tinggi kepuncak ilmu mustahil bisa
bila maksudnya bagai komandan pasukan kuda
Dengarkan dulu sedikit saja dikte buatmu
Cuma ringkasan kemulyaan ilmu yang aku tahu
Ia cahaya penerang buta terang benderang
Tapi si bodoh sepanjang masa gelap menantang
Dia puncak menjelang tinggi pelindung siapa berlindung
Makanya aman dari segala aral melintang
Juru penyelamat dikala insan terjerat tipu
Harapan manis kala sang nyawa diambang pintu
Ia sarana guna menolong teman durhaka
Yang jalan bengkok akibat bobrok lapis neraka
Yang bertujuan ilmu berarti telah menuju segala
Yang dapat ilmu artinya telah dapat segala
Wahai kaum berakal ilmu itu pangkat mulia
Bila telah didapat, pangkat lain lepas tak mengapa
bila engkau meninggalkan dunia dengan segala nikmatnya
pejamkan mata, cukuplah ilmu jadi anugrah terharga
وقيل فى هذا المعنى:
إذا مـــــــا اعتز ذو علم بعــــــــــلم فعلم الفقــــــــه أولـــــــــى باعتزاز
فكـــــــــــم طيب يفوح ولا كــمسك وكــــــــــــم طير يطير ولا كبازى
Syi’ir gubahan sebagian para ulama’ dibawakan buatku:
Jikalau karena ilmu, orang alim menjadi mulya
Ilmu fiqh membawa mulya kan lebih bisa
Banyak semerbak yang dengan misik tidak menandingi
Banyak penerbang yang tak seperti raja wali
وأنشدت أيضا لبعضهم:
الفقه أنفس كل شيئ أنت ذا خـــــره مــن يدرس العلم لم تدرس مفاخره
فاكسب لنفسك ما أصبحت تجهــــله فأول العلم إقبال وآخـــــــــــــــــره
Dibawakan lagi untukku :
Fiqh itu ilmu termahal,engkaulah yang memungut
Siapa belajar, tak kan habis hikmah di dapat
Curahkan dirimu, mempelajari yang belum tahu
Awal bahagia, akhirpun bahagia, itulah ilmu
وكفى بلذة العلم والفقه والفهم داعيا وباعثا للعاقل على تحصيل العلم.
Bagi orang yang berakal, telah cukuplah merasa terpanggil Menuju kesuksesan berilmu oleh sebagaimana kelezatan-kelezatan ilmu, fiqh dan kebahagian yang timbul bila sedang faham terhadap suatu masalah.
Sebab Kemalasan
وقد يتولد الكسل من كثرة البلغم والرطوبات،
Sikap malas itu bisa timbul akibat dari lendir dahak atau badan berminyak yang disebabkan orang terlalu banyak makan.
وطريق تقليله، تقليل الطعام.قيل: اتفق سبعون طبيبا على أن النسيان من كثرة البلغم، وكثرة البلغم من كثرة شرب الماء، وكثرة شرب الماء من كثرة الأكل،
Adapun cara mengurangi dahak itu sendiri adalah bisa dilakukan dengan cara mengurangi makan. Ada dikatakan: “tujuh puluh orang Nabi sependapat bahwa sering lupa itu akibat dahak terlalu banyak, dahak terlalu banyak karena minum terlalu banyak, dan biasa adanya minum terlalu banyak itu karena makan yang terlalu banyak pula.”
والخبز اليابس يقطع البلغم، وكذلك أكل الزبيب على الريق، ولا يكثر منه، حتى لايحتاج إلى شرب الماء فيزيد البلغم.
Makan roti kering dn menelan buah anggur kering dapat juga menghilangkan dahak. Namun jangan terlalu banyak, agar tidak mengakibatkan ingin minum, yang kesudahannya memperbanyak lendir dahak pula.
والسواك يقلل البلغم، ويزيد الحفظ والفصاحة، فإنه سنة سنية، تزيد فى ثواب الصلاة، وقراءة القرآن،
Bersiwak juga dapat menghilangkan dahak pula. Disamping memperlancar hafalan dan kefasihan lisan. Demikianlah, perbuatan itu termasuk sunah Nabi yang bisa memperbesar pahala ibadah sahlat dan membaca Al-Qur’an.
وكذا القيء يقلل البلغم والرطوبات
Muntah juga dapat mengurangi lendir dahak, dan mengurangi perminyakan badan (yang disebabkan makan terlalu banyak).
Cara Mengurangi Makan
وطريق تقليل الأكل التأمل فى منافع قلة الأكل هى: الصحة والعفة والإيثار. وقيل فيه شعر:
فعار ثم عار ثم عار شقاء المرء من أجل الطعام
وعن النبى عليه السلم أنه قال: ثلاثة يبغضهم الله من غير جرم: الأكول والبخيل والمتكبر
Cara mengurangi makan bisa dilakukan dengan cara menghayati faedah dan mamfaat yang timbul dari makan sedikit. Antara lain adalah badan sehat, lebih terjaga dari yang haram dan berarti pula ikut memikirkan nasib orang lain. Dalam hal ini ada syi’ir menyebutkan :
celaka, celaka dan celaka
karena makan, manusia jadi celaka
Hadist Nabi Saw. Menyebutkan : “tiga orang yang di benci Allah bukan karena ia berdosa, yaitu orang pelahap makan, orang kikir dan orang sombong.
وتأمل فى مضار كثرة الأكل وهى: الأمراض وكلالة الطبع، وقيل: البطنة تذهب الفطنة.
حكى عن جالينوس أنه قال: الرمان نفع كله، والسمك ضرر كله، وقليل السمك خير من كثرة الرمان.
وفيه أيضا: إتلاف المال، والأكل فوق الشبع ضرر محض ويستحق به العقاب ودار الآخرة، والأكول بغيض فى القلوب.
Bisa pula dengan cara menghayati madlarat yang timbul dari akibat makan terlalu banyak, antara lain sakitdan tolol. Ada dikatakan: “Perut kenyang, kecerdasan hilang”. Ada dikatakan ucapan galinus sebagai berikut: “Semua buah delima bermamfaat, semua ikan laut madlarat. Tetapi masih lebih bagus makan ikan laut sedikit, daripada delima tapi banyak, karena bisa menghabiskan harta. Makan lagi setelah perut kenyang hanyalah membawa madlarat, dan mendatangkan siksa kelak diakherat. Orang terlalu banyak makan itu dibenci setiap orang.”
وطريق تقلييل الأكل: أن يأكل الأطعمة الدسمة ويقدم فى الأكل الألطف والأشهى، ولايأكل مع الجائع إلا إذا كان له غرض صحيح، بأن يتقوى به على الصيام والصلاة والأعمال الشاقة فله ذلك.
Caranya lagi untuk mengurangi makan, adalah dengan makanan yang berlemak atau berzat pemuak. Makan mana yang lebih lembut dan disukai terlebih dahulu. Dan jangan bersama-sama orang yang sedang lapar sekali selain bila hal itu justru harus dilakukan karena bertujuan bak. Misalnya agar kuat berpuasa, mengerjakan shalat atau perbuatan-perbuatan lain yang berat, bolehlah dilakukan.
فى بداية السبق وقدره وترتيبه
FASAL VI
PERMULAN BELAJAR UKURAN BELAJAR
DAN TATA TERTIBNYA
Hari Mulai Belajar
كان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يوقف بداية السبق على يوم الأربعاء، وكان يروى فى ذلك حديثا ويستدل به ويقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم
Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin memulai belajar tepat Pada hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist sebagai dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah saw bersabda: ” tiada lain segala sesuatu yang di mulai pada hari rabu, kecuali akan menjadi sempurna.”
وهكذا كان يفعل أبى. وكان يروى هذا الحديث عن أستاذه الشيخ الإمام الأجل قوام الدين أحمد بن عبد الرشيد رحمه الله
Dan seperti ini pula yang dikerjakan Abu Hanifah. Mengenai hadist di atas, beliau juga diriwayatkan dari guru beliau Syaikhul Imam Qawamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid.
وسمعت ممن أثق به، أن الشيخ يوسف الهمذانى رحمه الله، كان يوقف كل عمل من الخير على يوم الأربعاء.
Saya mendengar dari orang kepercayaanku, bahwa Syekh Abu Yusuf Al-Hamdani juga menepatkan semua perbuatan bagus pada hari rabu.
وهذا لأن يوم الأربعاء يوم خلق فيه النور، وهو يوم نحس فى حق الكفار فيكون مباركا للمؤمنين.
Demikianlah, karena pada hari rabu itu Allah menciptakan cahaya, dan hari itu pyla merupakan hari sial bagi orang kafir yang berarti bagi orang mukmin hari yang berkah.
Panjang Pendeknya Pelajaran
وأما قدر السبق فى الإبتداء: كان أبو حنيفة رحمه الله يحكى عن الشيخ القاضى الإمام عمر بن أبى بكر الزرنجرى رحمه الله أنه قال: قال مشايخنا رحمهم الله: ينبغى أن يكون قدر السبق للمبتدئ قدر ما يمكن ضبطه بالإعادة مرتين بالرفق ويزيد كل يوم كلمة حتى أنه وإن طال وكثر يمكن ضبطه بالإعادة مرتين، ويزيد بالرفق والتدريج، وأما إذا طال السبق فى الإبتداء واحتاج إلى الإعادة عشر مرات فهو فى الإنتهاء أيضا يكون كذلك، لأنه يعتاد ذلك، ولا يترك تلك الإعادة إلا بجهد كثير
Mengenai ukuran seberapa panjang panjang yang baru dikaji, menurut keterangan Abu Hanifah adalah bahwa Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanji berkata: guru-guru kami berkata: “sebaiknya bagi oarang yang mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihapalkan dengan faham, setelah diajarkannya dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak dan panjang pun masih bisa menghapal dengan paham pula setelah diulanga dua kali. Demikianlah lambat laun setapak demi setapak. Apabila pelajaran pertama yang dikaji itu terlalu panjang sehingga para pelajar memerlukan diulanganya 10 kali, maka untuk seterusnya sampai yang terakhirpun begitu. Karena hal itu menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan kecuali dengan susah payah.”
وقد قيل: السبق حرف، والتكرار ألف
Ada dikatakan: “pelajaran baru satu huruf, pengulangannya seribu kali.”
Tingkat Pelajaran Yang Di Dahulukan
وينبغى أن يبتدئ بشيئ يكون أقرب إلى فهمه، وكان الشيخ الإمام الأستاذ شرف الدين العقيلى رحمه الله يقول: الصواب عندى فى هذا ما فعله مشايخنا رحمهم الله، فإنهم كانوا يختارون للمبتدئ صغارات المبسوط لأنه أقرب إلى الفهم والضبط، وأبعد من الملالة، وأكثر وقوعا بين الناس.
Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-pelajaran yang dengan mudah telah bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili berkata; “Menurut saya, yang benar dalam masalah ini adalah seperti yang telah dikemukakan oleh para guru kita. Yaitu untuk murid yang baru, mereka pilihkan kitab-kitab yang ringkas/kecil. Sebab dengan begitu akan lebih mudah di fahami dan di hapal, serta tidak membosankan lagi pula banyak terperaktekan.
Membuat Catatan
وينبغى أن يعلق السبق بعد الضبط والإعادة كثيرا، فإنه نافع جد
Sebaiknya sang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah di fahami hafalannya, untuk kemudian sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali.
ولا يكتب المتعلم شيئا لا يفهمه، فإنه يورث كلالة الطبع ويذهب الفطنة ويضيع أوقاته.
Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktupun hilang dengan sia-sia belaka.
Usaha Memahami Pelajaran
وينبغى أن يجتهد فى الفهم عن الأستاذ بالتأمل وبالتفكر وكثرة التكرار، فإنه إذا قل السبق وكثرة التكرار والتأمل يدرك ويفهم. قيل: حفظ حرفين، خير من سماع وقرين، وفهم حرفين خير من حفظ سطرين. وإذا تهاون فى الفهم ولم يجتهد مرة أو مرتين يعتاد ذلك فلا يفهم الكلام اليسير
Pelajar hendaknya mencurahkan kemampuannya dalam memahami pelajaran dari sang guru, atau boleh juga dengan cara diangan-angan sendiri, di fikir-fikir dan sering diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan sering diulang-ulang sendiri, akhirnyapun dapat dimengerti. Orang berkata : “Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengarkan saja dua batas pelajaran. Dan memahami dua huruf lebih baik daripada menghapal dua batas pelajaran. Apabila seseorang telah pernah satu atau dua kali mengabaikan dan tidak mau berusaha, maka menjadi terbisakan, dan menjadi tidak bisa memahami kalimat yang tidak panjang sekalipun.
Berdo’a
فينبغى أن لا يتهاون فى الفهم بل يجتهد ويدعو الله ويتضرع إليه فإنه يجيب من دعاه، ولا يخيب من رجاه. وأنشدنا الشيخ الأجل قوام الدين حماد بن إبراهيم بن إسماعيل الصفار الأنصارى إملاء للقاضى الخليل بن أحمد الشجرى فى ذلك شعرا:
أخدم العلم خدمـــــــة المستفيد وأدم درسه بفعل حـــــــميد
وإذا مـــــــا حفظت شيئا أعده ثم أكده غاية التأكــــــــــــيد
كى لا يزول ثم علقه كى تعود إليه وإلى درسه على التأبيد
فإذا ما أمنت مــــــــــــنه فواتا فانتدب بعده لشيئ جــــــديد
مع تكرار ما تقدم مــــــــــــنه واقتناء لشأن هـــــذا المـزيد
ذاكــــــــر الناس بالعلوم لتحيا لا تكن من أولى النهى ببعيد
إذا كتمت العلوم أنسيت حــتى لا ترى غير جـــــاهل وبليد
ثم ألجمت فـــــــى القيامة نارا وتلهبت بالعـــــــذاب الشديد
Hendaknya pula, dengan sungguh-sungguh memanjatkan do’a kepada Allah dan meratap serta meronta. Allah pasti mengabulkan do’a yang di mohonkan, dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan.
Sya’ir Imlak Al-Qadli Al-Khalil Asy-Syajarzi dibawakan kepada kami oleh guru kami syaikh Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail As-Shaffar, sebagai berikut :
Abdilah ilmu, bagaikan anda seorang abdi
Pelajari selalu, dengan berbuat sopan terpuji
yang telah kau hafal, ulangi lagi berkali-kali
lalu tambatkan dengan temali kuat sekali
Lalu catatlah, agar kau bisa mengulangi lagi
Dan selamanya, ku bisa mempelajari
Jikalau engkau, telah percaya tak kan lupa
Ilmu yang baru, sesudah itu masuki segera
Mengulang-ulang, ilmu yang dulu, jangan terlalai
Dan bersungguhan, agar yang ini, kan menambahi
Percakapilah mereka, agar ilmumu hidup selalu
Jangan menjauh, dari siap berakal maju
Bila ilmu, kau sembunyikan jadi membeku
Kau kan kenal, jadi si bodoh yang tolol dungu
Api neraka kan membelenggumu nanti kiamat
Siksa yang pedihpun menimpamu menjilat-jilat
Mudzakarah Munadharah Dan Mutharahah
ولا بد لطالب العلم من المذاكرة، والمناظرة، والمطارحة، فينبغى أن يكون كل منها بالإنصاف والتأنى والتأمل، ويتحرز عن الشغب [والغضب]، فإن المناظرة والمذاكرة مشاورة، والمشاورة إنما تكون لاستخراج الصواب وذلك إنما يحصل بالتأمل والتأنى والإنصاف، ولا يحصل بالغضب والشغب.
Seorang pelajar seharusnya melakukan Mudzakarah (forum saling mengingatkan), munadharah (forum saling mengadu pandangan) dan mutharahah (diskusi). Hal ini dilakukan atas dasar keinsyafan, kalem dan penghayatan serta menyingkiri hal-hal yang berakibat negatif. Munadharah dan mudzakarah adalah cara dalam melakukan musyawarah, sedang permusyawaratan itu sendiri dimaksudkan guna mencari kebenaran. Karena itu, harus dilakukan dengan penghayatan, kalem dan penuh keinsyafan. Dan tidak akan berhasil, bila dilaksanakan dengan cara kekerasan dan berlatar belakang yang tidak baik.
فإن كانت نيته من المباحثة إلزام الخصم وقهره، فلا تحل، وإنما يحل ذلك لإظهار الحق. والتمويه والحيلة لا يجوز فيها، إلا إذا كان الخصم متعنتا، لا طالبا للحق. وكان محمد بن يحيى إذا توجه عليه الإشكال ولم يحضره الجواب يقول: ما ألزمته لازم، وأنا فيه ناظر، وفوق كل ذى علم عليم.
Apabila di dalam pembahasan itu dimaksudkan untuk sekedar mengobarkan perang lidah, maka tidak diperbolehkan menurut agama. Yang diperbolehkan adalah dalam rangka mencari kebenaran. Bicara berbelit-belit dan membuat alasan itu tidak diperkenankan, selama musuh bicaranya tidak sekedar mencari kemenangan dan masih dalam mencari kebenaran. Bila kepada Muhammad bin Yahya diajukan suatu kemuskilan yang beliau sendiri belum menemukan pemecahannya, maka ia katakan : “pertanyaan anda saya catat dahulu untuk kucari pemecahannya. Diatas orang berilmu, masih ada yang lebih banyak ilmunya.”
وفائدة المطارحة والمناظرة أقوى من فائدة مجرد التكرار لأن فيه تكرارا وزيادة. وقيل: مطارحة ساعة، خير من تكرار شهر. لكن إذا كان [مع] منصف سليم الطبيعة. وإياك والمذاكرة مع متعنت غير مستقيم الطبع، فإن الطبيعة متسرية، والأخلاق متعدية، والمجاورة مؤثرة.
Faedah mutharahah dan mudzakarah itu jelas lebih besar daripada sekedar mengulang pelajaran sendirian, sebab disamping berarti mengulang pelajaran, juga menambah pengetahuan yang baru. Ada dikatakan : “Sesaat mutharahah dilakukan, lebih bagus mengulang pelajaran sebulan. “Sudah tentu harus dilakukan dengan orang yang insaf dan bertabiat jujur. Awas jangan mudzakarah dengan orang yang sekedar mencari menang dalam pembicaraan semata, lagi pula bertabiat tidak jujur. Sebab tabiat itu suka merampas, akhlak mudah menjalar sedang perkumpulan pengaruhnya besar.
وفى الشعر الذى ذكره الخليل بن أحمد فوائد كثيرة، قيل:
العلم من شرطه لمن خـــــدمه أن يجعل الناس كلهم خـــدمه
Syi’ir yang dibawakan oleh Khalil bin ahmad di atas, telah banyak membawa petunjuk. Ada dikatakan :
Persyaratan ilmu bagi pengabdinya
Menjadikan seluruh manusia, agar mengabdi kepadanya
Menggali Ilmu
وينبغى لطالب العلم أن يكون متأملا فى جميع الأوقات فى دقائق العلوم ويعتاد ذلك، فإنما يدرك الدقائق بالتأمل، فلهذا قيل: تأمل تدرك.
Pelajar hendaknya membiasakan diri sepanjang waktu untuk mengangan-angan dan memikirkan. Karena itu, orang berkata : “angan-anganlah, pasti akan kau temukan.”
ولا بد من التأمل قبل الكلام حتى يكون صوابا، فإن الكلام كالسهم، فلا بد من تقويمه قبل الكلام حتى يكون مصيبا. وقال فى أصول الفقه: هذا أصل كبير وهوأن يكون كلام الفقيه المناظر بالتأمل.
قيل: رأس العقل أن يكون الكلام بالتثبت والتأمل.
قال قائل شعرا: أوصيك فى نظم الكلام بخمسة إن كنت للموصى الشفيق مطيعا
لا تغفلن سبب الكـــــلام ووقته والكيف والكــــم والمكان جميعا
Tidak bisa tidak, agar omongan tepat itu harus terlebih dahulu di angan-angan sebelum berbicara. Ucapan adalah laksana anak panah, dimana tepat pada sasaran bila dibidikan terlebih dahulu dengan mengangan-angan. Dalam Ushul Fiqh ada dikatakan bahwa mengangan-angan adalah dasar yang amat penting. Maksudnya, hendaklah ucapan ahli fiqh yang teliti itu terlebih dahulu harus diangan-angan. Ada diaktakan : “Modal akal ialah ucapan yang tidak sembarangan serta diangan-angan terlebih dahulu.”
Lain orang berkata :
Lain orang berkata :
Pesan untukmu, tata bicara ada lima perkara
Jika kau taat pada pemesan yang suka rela
jangan sampai terlupa : apa sebabnya, kapan waktunya,
bagaimana caranya, berapa panjangnya dimana tempatnya itulah semua.
ويكون مستفيدا فى جميع الأوقات والأحوال من جميع الأشخاص قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الحكمة ضالة المؤمن أينما وجدها اخذها. وقيل: خذ ما صفا، ودع ما كدر. وسمعت الشيخ الإمام الأجل الأستاذ فخر الدين الكاشانى يقول: كانت جارية أبى يوسف أمانة عند محمد [ بن الحسن] فقال لها: هل تحفظين أنت فى هذا الوقت عن أبى يوسف فى الفقه شيئا؟ فقالت: لا، إلا أنه كان يكرر ويقول: سهم الدور ساقط، فحفظ ذلك منها، وكانت تلك المسألة مشكلة على محمد فارتفع أشكاله بهذه الكلمة. فعلم أن الإستفادة ممكنة من كل أحد.
Seluruh waktunya dan dalam situasi bagaimanapun, pelajar hendaknya mengambil pelajaran dari siapapun. Rasulullah saw bersabda: “Hikmah itu barang hilangnya orang mukmin dimana asal ia temui supaya diambil juga.” Ada dikatakan: “Ambillah yang jernih tinggalkanlah yang keruh.” Saya mendengar ucapan Syaikhul Imam Ustadz Fakhrudin Al-Kasyani : “Adalah jariyah Abu Yusuf menjadi amanat buat Muhammad, lalu kepada Muhammad bertanya: Adakah sekarang saudari masih hafal sedikit tentang fiqh dari Abu Yusuf? Jawabnya : ah, tidak tuan, hanya saya ketahui ia sering mengulang-ulang ilmunya dan pernah berkata: “Saham daur itu gugur tak dapat bagian. “Dengan itu Muhammad lalu menjadi hafal dan yang tadinya masalah saham daur terasa sulit bagi muhammad, sekarang sudah terpecahkan. Akhirnya tahulah bahwa belajar itu bisa dilaksanakan dari siapa saja.”
ولهذا قال ابو يوسف حين قيل: بم أدركت العلم؟ قال: ما استنكفت من الإستفادة من كل أحد وما بخلت من الإفادة. وقيل لابن عباس رحمه الله: بم أدركت العلم؟ قال: بلسان سؤول، وقلب عقول.
Dikala kepada Abu Yusuf ditanyakan: “Dengan apakah tuan memperoleh ilmu? beliau menjawab: “Saya tidak merasa malu belajar dan tidak kikir mengajar”. Ada ditanyakan kepada Ibnu Abbas ra : “dengan apakah tuan mendapat ilmu?” beliau menjawab : “Dengan lisan banyak bertanya dan hati selalu berpikir.”
وإنما سمي طالب العلم: ما تقول، لكثرة ما كانوا يقولون فى الزمان الأول. ما تقول فى هذه المسألة؟.
Adanya pelajar digelari dengan “Ma Taqulu” (Bagaimana keteranganmu) sebab pada masa dulu mereka amat terbiasa untuk mengucapakan “Bagaimana keterangan anda dalam masalah ini?”
وإنما تفقه أبو حنيفة رحمه الله بكثرة المطارحة والمذاكرة فى دكانه حين كان بزازا. فبهذا يعلم أن تحصيل العلم والفقه يجتمع مع الكسب. وكان أبو حفص الكبير يكتسب ويكرر العلوم، فإن كان لا بد لطالب العلم من الكسب لنفقة العيال وغيره فليكتسب وليكرر وليذاكر ولا يكسل.
Hanya dengan banyak mutharahah dan mudzakarah di kedainyalah, Abu Hanifah pedagang kain itu menjadi alim fiqh. Melihat kenyataan tersebut, kita bisa tahu bahwa menuntut ilmu dan fiqh itu bisa pula dilakukan bersama-sama dengan bekerja mencari uang. Abu Hafsh Al-Kabir sendiri bekerja sambil mengulang-ulang pelajarannya sendiri. Karena itu, apabila seorang pelajar harus juga mencarikan nafkah keluarga dan segenap tanggungannya, bisalah kiranya di tengah-tengah keasyikan bekerjanya itu sambil mempelajari sendiri pelajarannya dengan semangat dan segiat mungkin.
Pembiayaan Untuk Ilmu
وليس لصحيح العقل والبدن عذر فى ترك التعلم والتفقه، فإنه لا يكون أفقر من أبى يوسف، ولم يمنعه ذلك من التفقه.
Orang yang kebetulan sehat badan dan pikirannya, tiada lagi alasan baginya untuk tidak belajar dan tafaqquh sebab tidak ada lagi yang lebih melarat daripada Abu Yusuf, tapi toh tidak pernah melupakan pelajarannya.
. فمن كان له مال كثير فنعم المال الصالح للرجل الصالح، المنصرف فى طريق العلم. قيل لعالم: بم أدركت العلم؟ قال: بأب غني. لأنه كان ينتفع به أهل العلم والفضل، فإنه سبب زيادة العلم لأنه شكر على نعمة العقل والعلم، وإنه سبب الزيادة. قيل: قال أبو حنيفة رحمه الله: إنما أدركت العلم بالحمد والشكر، فكلما فهمت ووفقت على فقه وحكمة قلت: الحمد لله، فازداد علمى.
Apabila seseorang kebetulan kaya raya, alangkah bagusnya bila harta yang halal itu di miliki orang shaleh. Ada ditanyakan kepada seorang yang alim “dengan apa tuan mendapatkan ilmu?” lalu menjawabnya: “Dengan ayahku yang kaya. Dengan kekayaan itu, beliau berbakti kepada ahli ilmu dan ahli keutamaan”. Perbuatan seperti ini, berarti mensyukuri nikmat akal dan ilmu, yang hal itu menyebabkan bertambahnya ilmu. ada dikatakan orang, bahwa Abu Hanifah berucap: “Hanya saja kudapatkan ilmu dengan Bersyukur dan Hamdallah. Tiap-tiap berhasil kufahami fiqh dan hikmah selalu saja kuucapkan Hamdalah. Dengan cara itu, jadi berkembanglah ilmuku.”
Bersyukur
وهكذا ينبغى لطالب العلم أن يشتغل بالشكر باللسان والجنان والأركان والحال ويرى الفهم والعلم والتوفيق من الله تعالى ويطلب الهداية من الله تعالى بالدعاء له والتضرع إليه، فإن الله تعالى هاد من استهداه.
Demikianlah, pelajar harus menyatakan syukurnya dengan lisan, hati, badan dan juga hartanya. Mengetahui/menyadari bahwa kefahaman, ilmu dan taufik itu semuanya datang dari hadirat Allah Swt. Memohon hidayahnya dengan berdo’a dan meronta, karena hanya Dialah yang memberikan hidayah kepada siapa saja yang memohon.
فأهل الحق ـ وهم أهل السنة والجماعة ـ طلبوا الحق من الله تعالى، الحق المبين الهادى العاصم، فهداهم الله وعصمهم عن الضلالة. وأهل الضلالة أعجبوا برأيهم وعقلهم وطلبوا الحق من المخلوق العاجز وهو العقل، لأن العقل لا يدرك جميع الأشياء كالبصر، فإنه لا يبصر جميع الأشياء فحجبوا وعجزوا عن معرفته، وضلوا وأضلوا. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الغافل من عمل بغفلته والعاقل من عمل بعقله. فالعمل بالعقل أولا: أن يعرف عجزنفسه, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من عرف نفسه فقد عرف ربه, فإذا عرف عجز نفسه عرف قدرة الله عزوجل, ولا يعتمد على نفسه وعقله بل يتوكل على الله, ويطلب الحق منه. ومن يتوكل على الله فهو حسبه ويهد يه إلى صراط مستقيم.
Akhlul Haq yaitu Ahli Sunah Wal Jama’ah selalu mencari kebenaran dari Allah yang maha benar, petunjuk, penerang yang memelihara, Maka Allahpun menganugrahi mereka hidayah dan membimbing dari jalan yang sesat. Lain halnya dengan ahli sesat, dimana ia membanggakan pendapat dan akal sendiri, mereka mencari kebenaran berdasar akal semata, yaitu suatu makhluk yang lemah. Merekapun lemah dan terhalangi dari kebenaran, serta sesat yang menyesatkan, kerena akal itu tak ubahnya seperti pandangan mata yang tidak mampu mencari segala yang ada secara menyeluruh.
Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengetahui dirinya sendiri, maka dia mengetahui Tuhannya. “Artinya, siapa tahu kelemahan dirinya, maka akan tahulah kebesaran kekuasaan Allah. Karena orang itu jangan berpegang dengan diri dan akal sendiri, tapi haruslah bertawakal kepada Allah, dan kepadaNya pula ia mencari kebenaran. Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka akan dicukupinya dan di bimbing ke jalan yang lurus.
Pengorbanan Harta Demi Ilmu
ومن كان له مال كثير فلا يبخل, وينبغى أن يتعوذ بالله من البخل. قال النبى عليه السلام: أي دواء أدوأ من البخل. وكان أبو الشيخ الإمام الأجل شمس الأئمة الحلوانى, رحمه الله فقيرا يبيع الحلواء, وكان يعطى الفقهاء من الحلواء ويقول: أدعوا لابنى, فببركة جوده واعتقاده وشفقته وتضرعه إلى الله تعالى نال ابنه ما نال
Orang kaya jangan kikir, dan hendaklah mohon perlindungan kepada Allah agar tidak kikir. Nabi saw bersabda: “Manakah penyakit yang lebih keras daripada kikir? Bapaknya Syaikhul Imam Agung Syamsul Aimmah Al-Halwaniy adalah seorang fakir penjual kue halwak. Bapak ini menghadiahkan beberapa biji tersebut kepada fuqaha, dan katanya: “Kumohon tuan mendo’akan putraku.” Demikianlah, sehingga atas berkah dermawan, I’tikad baik, suka rela dan merontanya itu, sang putra mendapat kesuksesan cita-citanya.
ويشترى بالمال الكتب ويستكتب فيكون عونا على التعلم والتفقه
Dengan harta yang dimiliki, hendaklah suka membeli kitab dan mengaji menulis jika diperlukan. Demikian itu akan lebih memudahkan belajar dan bertafaqquh.
وقد كان لمحمد بن الحسن مال كثير حتى كان له ثلاثمائة من الوكلاء على ماله وأنفقه كله فى العلم والفقه, ولم يبق له ثوب نفيس فرآه أبو يوسف فى ثوب خلق فأرسل إليه ثيابا نفيسة فلم يقبلها فقال: عجل لكم, وأجل لنا, ولعله إنما لم يقبله وإن كان قبول الهدية سنة, لما رأى فى ذلك مذلة لنفسه. قال رسول الله عليه الصلاة والسلام: ليس للمؤمن أن يذل نفسه
Muhammad Ibnul Hasan adalah seorang yang hartawan besar yang mempunyai 300 orang pegawai yang mengurusi kekayaannya, toh suka membelanjakan sekalian kekayaannya demi ilmu, sehingga pakaiannya sendiripun tiada yang bagus. Dalam pada itu, Abu Yusuf menghaturkan sepotong pakaian yang masih bagus untuknya, namun tidak berkenan menerimanya dan malah ujarnya: Untukmulah harta dunia, dan untukku harta akherat saja. “Yang demikian itu sekalipun menerima hadiah sendiri hukumnya sunnah, barangkali memandangnya dapat mencemarkan dirinya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda: “Orang yang mencemarkan dirinya sendiri, tidaklah termasuk ke dalam golongan kaum muslimin.”
وحكي أن الشيخ فخر الإسلام الأرسابندى رحمه الله جمع قشور البطيخ الملقاة فى مكان خال فأكلها فرأته جارية فاخبرت بذلك مولاها فاتخذ له دعوة فدعاه إليها فلم يقبل لهذا
Suatu hikayat, bahwa fakrul Islam Al-Arsyabandiy makan kulit-kulit semangka yang dibuang orang, dimana ia kumpulkan sendiri dari tempat-tempat yang sepi. Pada suatu ketika ada seorang jariyah yang mengetahuinya, lalu melaporkan hal itu kepada tuannya. Maka setelah disediakan jamuan makan, Fakhrul Islampun dimohon kehadirannya. Namun demi menjaga dirinya agar tidak tercemar, beliau tidak berkenan menghadiri jamuan tersebut.
Loba Dan Tama’
وهكذا ينبغى لطالب العلم أن يكون ذا همة عالية لا يطمع فى أموال الناس. قال النبى صلى الله عليه وسلم: إياك والطمع فإنه فقر حاضر. ولا يبخل بما عنده من المال بل ينفق على نفسه وعلى غيره.
Demikianlah, sehingga para pelajar jangan sampai tama’ mengharapkan harta orang lain. Ia hendaknya memiliki Himmah yang luhur. Nabi saw bersabda : “Hindarilah tama’ karena dengan tama’ berarti kemiskinan telah menjadi”. Tapi tuan juga jangan kikir, sukalah membelanjakan hartanya untuk keperluan diri sendiri dan kepentingan orang lain.
Pelaksanaan Pelajaran Keterampilan
قال النبى عليه الصلاة والسلام: الناس كلهم فى الفقر مخافة الفقر وكانوا فى الزمان الأول يتعلمون الحرفة ثم يتعلمون العلم حتى لايطمعوا فى أموال الناس. وفى الحكمة من استغنى بمال الناس افتقر
Nabi saw bersabda : “Karena khawatir melarat, semua manusia telah jadi melarat’. Pelajar-pelajar dimasa dulu sebelum mempelajari ilmu agama, lebih dahulu belajar bekerja, agar dengan begitu tidak tama’ mengharap harta orang lain. Dalam kata hikmah disebutkan: “Barangsiapa mencukupi diri dengan harta orang lain, berarti ia melarat.”
والعالم إذا كان طماعا لا يبقى له حرمة العلم ولا يقول بالحق ولهذا كان يتعوذ صاحب الشرح عليه السلام ويقول أعوذ بالله من طمع يدنى إلى طبع.
Jika orang alim bersifat tama’, hilanglah nilai ilmunya dan ucapannya tidak bisa dibenarkan lagi. Karena itu, Rasulullah saw pembawa syareat berlindung diri dari sabdanya: “Aku berlindung diri kepada Allah dari sifat tama’ yang membawa kepada tabiat jahat.”
Lillahi Ta’ala
وينبغى أن لا يرجو الأمن الله تعالى ولا يخاف إلا منه ويظهر ذلك بمجاوزة حد الشرع وعدمها فمن عصى الله تعالى خوفا من المخلوق فقد خاف غير الله تعالى، فإذا لم يعص الله تعالى لخوف المخلوق وراقب حدود الشرع فلم يخف غير الله تعالى بل خاف الله تعالى وكذا فى جانب الرجاء.
Tumpuan harapan sang pelajar hanyalah kepada Allah, takutpun hanya kepadaNya. Sikap tersebut bisa di ukur dengan melampaui batas-batas agama atau tidak. Barangsiapa takut kepada sesama makhluk lalu ia mendurhakai Allah, maka berarti telah takut kepada selain Allah. Tapi sebaliknya bila ia telah takut kepada makhluk namun telah taat kepada Allah dan berjalan pada batas-batas syareat, maka tidak bisa dianggap telah takut kepada selain Allah. Ia masih dinilai takut kepada Allah. Begitu pula dalam masalah harapan seseorang.
Mengukur Kemampuan Diri Sendiri
وينبغى لطالب العلم أن يعد ويقدر لنفسه تقديرا فى التكرار فإنه لا يستقر قلبه حتى يبلغ ذلك المبلغ.
Hendaknya (yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu) : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali dan hari sebelumnya lagi 1kali.
Metoda Menghafal
وينبغى لطالب العلم أن يكرر سبق الأمس خمس مرات وسبق اليوم الذى قبل الأمس أربع مرات والسبق الذى قبله ثلاثا والذى قبله اثنين والذى قبله واحدا فهذا أدعى إلى الحفظ.
Suatu cara yang efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali, hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali, dan hari sebelumnya lagi satu kali.
وينبغى أن لا يعتاد المخافة فى التكرار لأن الدرس والتكرار ينبغى أن يكون بقوة ونشاط، ولا يجهر جهرا يجهد نفسه كيلا ينقطع عن التكرار، فخير الأمور أوسطها. وحكى أن أبا يوسف رحمه الله كان يذاكر الفقه مع الفقهاء بقوة ونشاط، وكان صهره عنده يتعجب فى أمره ويقول: أنا أعلم أنه جائع منذ خمسة أيام، ومع ذلك يناظر بقوة ونشاط.
Hendaknya dalam mengulangi pelajarannya itu jangan pelan-pelan. Belajar lebih bagus bersuara kuat dengan penuh semangat. Namun jangan terlalu keras, dan jangan pula hingga menyusahkan dirinya yang menyebabkan tidak bisa belajar lagi. Segala sesuatu yang terbaik adalah yang cukupan. Suatu hikayat menceritakan, bahwa suatu saat Abu Yusuf sedang mengikuti mudzakarah fiqh dengan suara kuat dan penuh semangat. Lalu dengan rasa heran, iparnya berkata: “saya tahu Abu Yusuf telah lima hari kelaparan, tapi ia tetap munadharah dengan suara keras dan penuh semangat.
Panik Dan Bingung
وينبغى أن لا يكون لطالب العلم فترة فإنها آفة، وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يقول: إنما غلبت شركائى بأنى لا تقع لى الفترة فى التحصيل. وكان يحكى عن الشيخ الأسبيجابى أنه وقع فى زمان تحصيله وتعلمه فترة اثنتى عشرة سنة بانقلاب الملك، فخرج مع شريكه فى المناظرة [إلى حيث يمكنهما الإستمرار فى طلب العلم وظلا يدرسانه معا] ولم يتركا الجلوس للمناظرة اثنتى عشرة سنة. فصار شريكه شيخ الإسلام للشافعيين وكان هو شافعيا.
Seyogyanya pelajar tidak panik dan kebingungan, sebab itu semua adalah afat. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin berkata: “Sesungguhnya saya dapat melebihi teman-temanku adalah karana selama belajar tidak pernah merasa panik, kendor dan kacau”. Hikayat menceritakan, bahwa Syaikh Al-Asbijabiy di masa belajarnya mengalami masa jumud selama 12 tahun lantaran pergantian Raja. Iapun pergi keluar negeri bersama seorang sahabatnya guna mengadakan munadharah setiap hari di sana. Demikian munadharah dilakukan selama 12 tahun. Akhirnyapun sahabat tadi menjadi Syaikhul Islam beraliran madzhab Syafi’I ikutan kaum syafi’iyyin.
Sebuah Methode Belajar.
وكان أستاذنا الشيخ القاضى الإمام فخر الإسلام قاضى خان يقول: ينبغى للمتفقه أن يحفظ [كتابا] واحدا من [كتب] الفقه دائما فيتيسر له بعد ذلك حفظ ما سمع من الفقه.
Guru kami Syaikh Qadli Imam Fakhrul Islam Qadlikhan berkata: Bagi pelajar Fiqh, agar selalu hafal di luar kepala sebuah kitab fiqh. Dengan begitu, akan lebih memudahkan dalam mnghafalkan ilmu fiqh yang baru yang di dengarkan.
فى التوكل
FASAL VII
BERTAWAKAL
A. Pengaruh Rizki
ثم لا بد لطالب العلم من التوكل فى طالب العلم ولا يهتم لأمر الرزق ولا يشغل قلبه بذلك. روى أبو حنيفة رحمه الله عن عبد الله بن الحارث الزبيدى صاحب رسل الله صلى الله عليه و سلم: من تفقه فى دين الله كفى همه الله تعالى ورزقه من حيث لا يحتسب.
Pelajar harus bertawakal dalam menuntut ilmu. Jangan goncang karena masalah rizki, dan hatinya pun jangan terbawa kesana. Abu Hanifah meriwayatkan dari Abdullah Ibnul Hasan Az-Zubaidiy sahabat Rasulullah saw : “Barangsiapa mempelajari agama Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya dan memberinya rizki dari jalan yang tidak di kira sebelumnya.”
فإن من اشتغل قلبه بأمر الرزق من القوت والكسوة قل ما يتفرغ لتحصيل مكارم الأخلاق ومعالى الأمور.
قيل: دع المكـــــارم لا ترحل لبغيتها واقعد فإنك انت الطاعم الكاسى
قال رجل [لابن] منصور الحلاج : أوصنى, فقال [ابن] المنصور : هي نفسك, إن لم تشغلها شغلتك.
Karena orang yang hatinya telah terpengaruh urusan rizki baik makanan atau pakaian, maka jarang sekali yang dapat menghapus pengaruh tersebut untuk mencapai budi luhur dan perkara-perkara yang mulya.
Syi’ir menyebutkan :
Syi’ir menyebutkan :
Tinggalkan kemulyaan, jangan kau mencari
Duduklah dengan tenang, kau akan disuapi dan dipakaiani
Ada seorang lelaki berkata kepada Manshur Al-Hallaj: “Berilah aku wasiat!” iapun berkata: “Wasiatku adalah hawa nafsumu. Kalau tidak kau tundukkan, engkaulah yang dikalahkan.”
فينبغى لكل أحد أن يشغل نفسه بأعمال الخير حتى لا يشغل نفسه بهواها
Bagi setiap orang, hendaknya membuat kesibukan dirinya dengan berbuat kebaikan, dan jangan terpengaruh oleh bujukan hawa nafsunya.
B. Pengaruh Urusan Duniawi
ولا يهتم العاقل لأمر الدنيا لأن الهم والحزن لا يرد المصيبة, ولا ينفع بل يضر بالقلب والعقل, ويخل بأعمال الخير, ويهتم لأمر الآخرة لأنه ينفع. وأما قوله عليه الصلاة والسلام : إن من الذنوب ذنوبا لا يكفرها إلا هم المعيشة فالمراد منه قدر هم لا يخل بأعمال الخير ولا يشغل القلب شغلا يخل بإحضار القلب فى الصلاة, فإن ذالك القدر من الهم والقصد من أعمال الآخرة.
Bagi yang mengunakan akal, hendaknya jangan tergelisahkan oleh urusan dunia, karena merasa gelisah dan sedih di sini tidak akan bisa mengelakan musibah, bergunapun tidak. Malahan akan membahayakan hati, akal dan badan serta dapat merusakan perbuatan-perbuatan yang baik. Tapi yang harus diperhatikan adalah urusan-urusan akhirat, sebab hanya urusan inilah yang akan membawa manfaat.
Mengenai sabda Nabi saw. “Sesungguhnya ada diantara dosa yang tidak akan bisa dilebur kecuali dengan cara memperhatikan ma’isyah,” maksudnya adalah “perhatian” yang dalam batas-batas tidak merusak amal kebaikan dan tidak mempengaruhi konsentrasi dan khusu, sewaktu shalat. Perhatian dan maksud dalam batas-batas tersebut, adalah termasuk kebagusan sendiri.
ولا بد لطالب العلم من تقليل العلائق الدنيوية بقدر الوسع فلهذا اختاروا الغربة.
Seorang pelajar tidak boleh tidak dengan sekuat tenaga yang ada menyedikitkan kesibukan duniawinya. Dan karena itulah, maka banyak pelajar-pelajar yang lebih suka belajar di rantau orang.
C. Hidup Dengan Prihatin
ولا بد من تحمل النصب والمشقة فى سفر التعلم, كما قال موسى صلوات الله على نبينا وعليه فى سفر التعلم ولم ينقل عنه ذلك فى غيره من الأسافر [ لقد لقينا من سفرنا هذا نصبا]. ليعلم أن سفر العلم لا يخلو عن التعب، لأن طلب العلم أمر عظيم وهو أفضل من الغزاة عند أكثر العلماء، والأجر على قدر التعب والنصب
Juga harus sanggup hidup susah dan sulit di waktu kepergiannya menuntut ilmu. Sebagaimana Nabi Musa as. Waktu pergi belajar pernah berkata : “Benar-benar kuhadapi kesulitan dalam kelanaku ini” padahal selain kepergiannya tersebut tiada pernah ia katakan yang seperti itu. Hendaknya pula menyadari bahwa perjalanan menuntut itu tidak akan lepas dari kesusahan. Yang demikian itu, karena belajar adalah salah satu perbuatan yang menurut sebagian besar ulama lebih mulya dari pada berperang. Besar kecil pahala adalah berbanding seberapa besar letih dan kesusahan dalam usahanya.
فمن صبر على ذلك التعب وجد لذة العلم تفوق [لذات الدنيا]. ولهذا كان محمد بن الحسن إذا سهر الليالى وانحلت له المشكلات يقول: أين أبناء الملوك من هذه اللذات؟.
Siapa bersabar dalam menghadapi segala kesulitan di atas, maka akan mendapat kelezatan ilmu yang melibihi segala kelezatan yang ada di dunia. Hal ini terbukti dengan ucapan Muhammad Ibnul Hasan setelah tidak tidur bermalam-malam lalu terpecahkan segala kesulitan yang dihadapinya, sebagai berikut: “dimanakah letak kelezatan putra-putra raja, bila dibandingkan dengan kelezatan yang saya alami kali ini.”
D. Menggunakan Seluruh Waktu Buat Ilmu
وينبغى [لطالب العلم] ألا يشتغل بشيئ [أخر غير العلم] ولا يعرض عن الفقه. قال محمد بن الحسن رحمه الله: صناعتنا هذه من المهد إلى اللحد فمن أراد أن يترك علمنا هذا ساعة فليتركه الساعة
Hendaknya pula pelajar tidak terlena dengan segala apapun selain ilmu pengetahuan, dan tidak berpaling dari fiqh. Muhammad berkata: “Sesungguhnya perbuatan seperti ini, adalah dilakukan sejak masih di buaian hingga masuk liang kubur. Barangsiapa meninggalkan ilmu kami ini sesaat saja, akan habislah zaman hidupnya.”
ودخل فقيه، وهو إبراهيم بن الجراح، على أبى يوسف يعوده فى مرض موته وهو يجود بنفسه، فقال أبو يوسف: رمي الجمار راكبا أفضل أم راجلا؟ فلم يعرف الجواب، فأجاب بنفسه
Ada seorang Ahli Fiqh yaitu Ibrahim Ibnul Jarrah, ia sempat menjenguk Abu Yusuf yang tengah sakit keras hampir wafat. Lalu atas kemurahan hati Abu Yusuf sendiri, berkatalah ia kepada Ibrahim: Manakah yang lebih utama, melempar jumrah dengan berkendaran atau dengan berjalan kaki? Ibrahim pun tidak bisa menjawab, maka ia jawab sendiri : “Sesungguhnya melempar dengan berjalan kaki itu lebih disukai oleh orang dahulu.”
وهكذا ينبغى للفقيه أن يشتغل به فى جميع أوقاته [فحينئذ] يجد لذة عظيمة فى ذلك. وقيل: رؤي محمد [بن الحسن] فى المنام بعد وفاته فقيل له: كيف كنت فى حال النزع؟ فقال: كنت متأملا فى مسألة من مسائل المكاتب، فلم أشعر بخروج روحى . وقيل إنه قال فى آخر عمره: شغلتنى مسائل المكاتب عن الإستعداد لهذا اليوم، وإنما قال ذلك تواضعا.
Demikian pula, hendaknya sebagai Ahli Fiqh kapan saja selalu fokus dengan fiqhnya. Dengan cara begitulah ia memperoleh kelezatan yang amat besar. Ada dikatakan, bahwa Muhammad setelah wafat pernah ditemukan dalam mimpi, lalu kepadanya diajukan pertanyaan : “bagaimana keadaan tuan waktu nyawa dicabut?” jawabnya: “Di kala itu saya tengah mengangan-angan masalah budak mukatab, sehingga tak kurasakan nyawaku telah terlepas. “Ada dikatakan pula bahwa di akhir hayatnya Muhammad sempat berkata : “Masalah-masalah mukatab menyibukan diriku, hingga tidak sempat menyiapkan diri dalam menghadapi hari ini. “Beliau mengucap seperti ini, karena tawadlu’”.
فى وقت التحصيل
FASAL VIII
MASA BELAJAR
Saat-saat Belajar
قيل: وقت التعلم من المهد إلى اللحد. دخل حسن بن زياد فى التفقه وهو ابن ثمانين سنة، ولم يبت على الفراش أربعين سنة فأفتى بعد ذلك أربعين سنة.
Ada dikatakan : “Masa belajar itu sejak manusia berada di buaian hingga masuk keliang kubur. “Hasan bin Ziyad waktu sudah berumur 80 tahun baru mulai belajar fiqh, 40 tahun berjalan tidak pernah tidur di ranjangnya, lalu 40 tahun berikutnya menjadi mufti.
وأفضل الأوقات شرخ الشباب، ووقت السحر، وما بين العشائين. وينبغى أن يستغرق جميع أوقاته، فإذا مل من علم يشتغل بعلم آخر. وكان ابن عباس رضى الله عنه إذا مل من الكلام يقول: هاتوا ديوان الشعراء.
Masa yang paling cemerlang untuk belajar adalah permulaan masa-masa jadi pemuda, waktu sahur berpuasa dan waktu di antara magrib dan isya.’ Tetapi sebaiknya menggunakan seluruh waktu yang ada untuk belajar, dan bila telah merasa bosan terhadap ilmu yang sedang dihadapi supaya berganti kepada ilmu lain. Apabila Ibnu Abbas telah bosan mempelajari Ilmu Kalam, maka katanya: “Ambillah itu dia kitab para pujangga penyair?”
وكان محمد بن الحسن لا ينام الليل، وكان يضع عنده الدفاتر، وكان إذا مل من نوع ينظر فى نوع آخر، (وكان يضع عنده الماء، ويزيل نومه بالماء، وكان يقول: إن النوم من الحرارة)
Muhammad Ibnul Hasan semalam tanpa tidur selalu bersebelahan dengan buku-bukunya, dan bila telah merasa bosan suatu ilmu, berpindah ilmu yang lain. Iapun menyediakan air penolak tidur di sampingnya, dan ujarnya: “Tidur itu dari panas api, yang harus dihapuskan dengan air dingin.”
فى الشفقة والنصيحة
FASAL IX
KASIH SAYANG DAN NASEHAT
Kasih Sayang
ينبغى أن يكون صاحب العلم مشفقا ناصحا غير حاسد، فالحسد يضر ولا ينفع. وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يقول: قالوا إن ابن المعلم يكون عالما لأن المعلم يريد أن يكون تلميذه فى القرآن عالما فببركة اعتقاده وشفقته يكون ابنه عالما
Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta jangan berbuat dengki. Dengki itu tidak akan bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin ra. Berkata : Banyak ulama yang berkata : “Putra sang guru dapat menjadi alim, karena sang guru itu selalu berkehendak agar muridnya kelak menjadi ulama ahli Al-Quran. Kemudian atas berkah I’tikad bagus dan kasih sayangnya itulah putranya menjadi alim.”
وكان أبو الحسن يحكى أن الصدر الأجل برهان الأئمة جعل وقت السبق لابنيه الصدر الشهيد حسام الدين [ والصدر] السعيد تاج الدين وقت الضحوة الكبرى بعد جميع الاسباق، وكانا يقولان: إن طبيعتنا تكل وتمل فى ذلك الوقت، فقال أبوهما رحمه الله: إن الغرباء وأولاد الكبراء يأتوننى من أقطار الأرض فلا بد من أن أقدم أسباقهم. فببركة شفقته فاق ابناه أكثر فقهاء الأمصار، وأهل الأرض فى ذلك العصر.
Sebuah hikayat diketengahkan. Shadrul Ajall Burhanul Aimmah membagi waktu untuk mengajar kedua orang putra beliau, yaitu Hasamuddin dan Tajuddin pada waktu agak siang begini, minat kami telah berkurang lagi pula merasa bosan”, sang ayahpun menyahut’ “sesungguhnya orang-orang perantauan dan putra-putra pembesar itu pada berdatangan kemari dari berbagai penjuru bumi. Karena itu mereka harus kuajar terlebih dahulu.” Nah, atas berkah sang ayah dan kasih sayangnya itulah, dua orang putra beliau menjadi alim fiqh yang melebihi ahli-ahli lain yang hidup pada masa itu.
Menghadapi Kedengkian
وينبغى أن لا ينازع أحدا ولا يخاصمه لأنه يضيع أوقاته. قيل: المحسن سيجزى بإحسانه والمسيئ ستكفيه مساويه. أنشدنى الشيخ الإمام الزاهد العارف ركن الإسلام محمد بن أبى بكر المعروف بإمام خواهر زاده مفتى الفريقين رحمه الله قال: أنشدنى سلطان الشريعة والطريقة يوسف الهمذانى:
لا تجز [إنسانا] على سوء فعله سيكفيه مــا فيه وما هو فاعله
Selain tersebut di atas, orang alim hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis sia-sia. Ada dikatakan: “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya, sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya.” Syaikhul Islam Az-Zahid Ruknuddin Muhammad bin Abu Bakar yang masyur dengan gelar Khowahir Zadah Al-Mufti membawakan syi’ir untukku, katanya : Sulthanusi Syari’ah Yusuf Al-Hamadani membawakan untukku syi’ir ini:
Biarkan dia berbuat jelek atas dirimu
Cukup atasnya, karena lakunya, apapun itu
قيل: من أراد أن يرغم أنف عدوه فليكرر وأنشدت هذا الشعر:
إذا شئت أن تلقى عدوك راغمـا وتقتله غما وتحرقــــــــــه هما
فرم للعلى وازدد من العلم إنه من ازداد علما زاد حاسده غما
Ada dikatakan : “Barangsiapa yang ingin memutuskan batang hidung lawannya, maka bacalah syi’ir di bawah ini berulang kali” dibawakan syi’ir itu buatku :
Jikalau engkau, ingin musuhmu jadi terhina
Terbunuh susah, terbakar derita
Maka caranya capailah mulya, tambahlah ilmu
Sebab orang dengki, tambah susahnya
Bila yang didengki, tambah ilmunya.
قيل: عليك أن تشتغل بمصالح نفسك لا بقهر عدوك، فإذا أقمت مصالح نفسك تضمن ذلك قهر عدوك
Ada dikatakan : yang harus kauperhatikan adalah kebagusan dirimu sendiri, bukan menghancurkan musuhmu. Apabila telah kau penuhi dirimu dengan kebagusan, maka dengan sendirinya akan hancurlah musuhmu itu.
. إياك والمعاداة فإنها تفضحك وتضيع أوقاتك، وعليك بالتحمل [لا] سيما من السفهاء. قال عيسى بن مريم صلوات الله عليه: احتملوا من السفيه واحدة كى تربحوا عشرا. وأنشدت لبعضهم شعرا:
بلوت الناس قرنا بعـــــد قرن ولــــــم أر غير ختال وقالى
ولم أر فى الخطوب أشد وقعا وأصعب من معاداة الرجال
وذقت مرارة الأشياء طـــــرا وما ذقت أمر مــــن السؤال
Jangan sampai ada pemusuhan, sebab selain hanya membuang-buang waktu juga membuka cela-cela keaibanmu. Tahanlah dirimu dan sabarlah hatimu, terutama sekali dalam menghadapi orang yang belum tahu. Isa bin maryam bersabda: “sabarkanlah dirimu dalam menghadapi orang bodoh satu, agar kau beruntung mendapat sepuluh perkara” syi’ir:
Berabad-abad umat manusia telah kuuji
Tapi jadinya malah cedrapun jengkelkan hati
Tidak kulihat, ada perkara lebih menyusahkan
Yang menyulitkan, selain bila orang bermusuhan
telah kucicipi segala apa yang pahit rasa
tapi tiada yang melebihi pahitnya minta
وإياك أن تظن بالمؤمن سوءا فإنه منشأ العداوة ولا يحل ذلك، لقوله عليه الصلاة والسلام: ظنوا بالمؤمنين خيرا
Waspadalah, jangan berburuk sangka kepada sesama orang Mu’min karena disitulah sumber permusuhan. Di dalam agama islam perbuatan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw: “Baikkanlah prasangkamu kepada sesama mu’min.”
وإنما ينشأ ذلك من خبث النية وسوء السريرة، كما قال أبو الطيب:
إذا ساء فعل المرء ساءت ظنونه وصدق ما يعتاده مــــــن توهم
وعادى محبيه بقول عداتــــــــــه وأصبح فى ليل من الشك مظلم
Buruk sangka akan bisa terjadi karena adanya niatan yang tidak baik, atau hatinya jahat. Sebagaimana syai’ir yang dikemukakan oleh Abut Thoiyib :
Bila seorang lakunya buruk, buruklah pula sangkaan hati apa kata wahamnyalah yang ia setujui
Ia musuhi yang mencintainya, dan katanya “dia memusuhi” iapun bimbang, ditengah gelap malam menjadi.
وأنشدت لبعضهم:
تنح عن القبيح ولا تـــرده ومن أوليته حسنا فزده
ستكفى من عدوك كل كيد إذا كــاد العدو فلا تكده
Syi’ir sebagian ulama’ dibawakan untukku :
Biarkan saja, lelaku jelek usah kau balas
Apa siapa yang kau bagusi, tambahlah terus
Dari semua tipu musuhmu, kau kan dilindungi
Jikalau musuh menipu kamu, jangan kau peduli
وأنشدت للشيخ العميد أبى الفتح البستى:
ذو العقل لا يسلم مـــــــن جاهل يسومـــــــــــــه ظلما وإعناتا
فليختر السلم على حربـــــــــــه ولـــــــيلزم الإنصات إنصاتا
Dibawakan untukku, syi’ir Syakhul Amid Abul Farhal-Basthiy:
Orang alim tak akan selamat dari si bodoh
Bila si bodoh melaliminya dan membuat kisruh
damailah saja dengn si bodoh jangan kau serang
bila sibodoh mau cerewet, tetaplah tenang
فى الإستفادة واقتباس الأدب
FASAL X
MENGAMBIL PELAJARAN
Hal 103
Saat-saat Mengambil pelajaran
وينبغى أن يكون طالب العلم مستفيدا فى كل وقت حتى يحصل له الفضل والكمال فى العلم. وطريق الإستفادة أن يكون معه فى كل وقت محبرة حتى يكتب ما يسمع من الفوائدالعلمية.
Pelajar hendaknya menggunakan setiap kesempatan waktunya untuk belajar, terus-menerus sampai memperoleh keutamaan. Caranya dilakukan bisa dengan selalu menyediakan botol wadah tinta untuk mencatat segala hal-hal ilmiah yang didapatinya.
قيل: من حفظ فر ومن كتب قر. وقيل: العلم ما يؤخذ من أفواه الرجال، لأنهم يحفظون أحسن ما يسمعون، ويقولون أحسن ما يحفظون. وسمعت عن شيخ الإمام الأديب الأستاذ زين الإسلام المعروف بالأديب المختار يقول: قال هلال [بن زيد] بن يسار: رأيت النبى صلى الله عليه وسلم يقول لأصحابه شيئا من العلم والحكمة، فقلت يا رسول الله أعد لى ما قلت لهم، فقال لى: هل معك محبرة؟ فقلت: ما معى محبرة، فقال النبى عليه السلام: ياهلال لا تفارق المحبرة لأن الخير فيها وفى أهلها إلى يوم القيامة
Ada dikatakan : Hapalan akan lari, tapi tulisan tetap berdiri” dikatakan lagi: “Yang disebut ilmu yaitu segala apa yang didapat dari ucapan ahli ilmu, karena mereka telah menghafal hal-hal yang bagus dari hasil pendengarannya dan mengucapkan yang bagus itu dari hafalan tersebut” saya mendengar ucapan Syaikhul Ustadz Zainul Islam yang terkenal dengan gelar Adibul Mukhtar : Hilal bin Yasar berkata : “Kulihat Nabi saw. Mengemukakan sepatah ilmu dan hikmah kepada sahabat beliau, lalu usulku: “Ya Rasulullah, ulangilah untukku apa yang telah tuan sampaikan kepada mereka” beliau bertanya kepadaku : “apakah engkau bawa botol dawat?” jawabku : “tidak” beliaupun lagi bersabda : “Oh Hilal, janganlah engkau berpisah dari botol dawat, karena sampai hari kiamat kebagusan itu selalu disana dan pada yang membawanya”.
ووصى الصدر الشهيد حسام الدين إبنه شمس الدين أن يحفظ كل يوم شيئا من العلم والحكمة فإنه يسير، وعن قريب يكون كثيرا. واشترى عصام بن يوسف قلما بدينار ليكتب ما يسمعه فى الحال، فالعمر قصير والعلم كثير.
Yang mulya Hasanudin berwasiat kepada Syamsuddin putra beliau, agar setiap hari menghafal sedikit ilmu dan sepatah hikmah. Hal itu mudah dilakukan, dan dalam waktu singkat menjadi semakin banyak. Isham bin Yusuf membeli pena seharga satu dinar guna mencatat apa yang ia didengar seketika itu. Umur cukup pendek, sedang pengetahuan cukup banyak.
فينبغى أن لا يضيع طالب العلم الأوقات والساعات ويغتنم الليالى والخلوات. يحكى عن يحيى بن معاذ الرازى [أنه قال] الليل طويل فلا تقصره بمنامك، والنهار مضيئ فلا تكدره بآثامك.
Pelajar jangan sampai membuang-buang waktu dan saatnya, serta hendaknya mengambil kesempatan di malam hari dan di kala sepi. Dari Yahya bin Mu’adz Ar-Razi disebutkan : “malam itu panjang, jangan kau potong dengan tidur; dan siang itu bersinar cemerlang, maka jangan kau kotori dengan perbuatan dosa”.
Mengambil Pelajaran Dari Para Sesepuh
وينبغى أن يغتنم الشيوخ ويستفيد منهم، وليس كل ما فات يدرك، كما قال أستاذنا شيخ الإسلام فى مشيخته: كم من شيخ كبير أدركته وما استخبرته. وأقول على هذا الفوت منشئا هذا البيت:
لهفا على فوت التلاقى لهفا ما كل ما فات ويفنى يلفى
Hendaknya pelajar bisa mengambil pelajaran dari para sesepuh dan mencecap ilmu mereka. Tidak setiap yang telah berlalu bisa didapatkan kembali, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ustadz Syaikhul Islam dimsa tua beliau : Banyaklah orang-orang tua yang agung ilmu dan keutamaannya, saya ketemu tapi tidak mengambil sesuatu yang baik dari padanya, maka atas kelewatan tersebut.
Kuberkata dalam mengubah satu bait syi’ir dibawah ini:
Kuberkata dalam mengubah satu bait syi’ir dibawah ini:
Sayang seribu sayang, aku terlambat dan tak mendapat
Apapun yang pana dan terlewat, tak mesti bisa didapat
قال على رضى الله عنه: إذا كنت فى أمر فكن فيه، وكفى بالإعراض عن علم الله خزيا وخسارا واستعذ بالله منه ليلا ونهارا.
Ali ra berkata : Jikalau kamu menghadapi suatu perkara, maka tekunilah ia; berpaling dari ilmu Allah itu cukup akan membuat hina dan menyesal; mohonlah perlindungan Allah di waktu siang dan malam agar tidak melakukan tersebut diatas.
Prihatin Dan Rendah Di Mata Manusia
ولا بد لطالب العلم من تحمل المشقة والمذلة فى طلب العلم، والتملق مذموم إلا فى طلب العلم فإنه لا بد له من التملق للأستاذ والشريك وغيرهم للإستفادة منهم
Pelajar harus sanggup menanggung derita hidup yang terpandang rendah di mata manusia, selama menuntut ilmu, karena seorang murid itu harus bercumbu rayu dengan guru, temannya dan juga orang-orang lain untuk mengambil pelajaran dari mereka.
قيل: العلم عز لا ذل فيه، لا يدرك إلا بذل لا عز فيه.
وقال القائل: أرى لك نفسا تشتهى أن تعزها فلست تنال العز حــتى تذلها
Ada dikatakan : ilmu itu mulya tak bercampur hina, dan tak didapati hanya lewat kehinaan tak bercampur kemulyaan” (maksudnya didapat dengan penuh derita yang terpandang rendah dimata manusia).
Orang berkata :
Kulihat kamu, ingin supaya mulya dirimu
Tak bakal bisa, kecuali dengan tundukkan nafsumu
فى الورع فى حالة التعلم
FASAL XI
WARO’ PADA MASA BELAJAR
Waro’
روى بعضهم حديثا فى هذا الباب عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: من لم يتورع فى تعلمه ابتلاه الله تعالى بأحد ثلاثة أشياء: إما أن يميته فى شبابه، أو يوقعه فى الرساتيق، أو يبتليه بخدمة السلطان؛ فكلما كان طالب العلم أورع كان علمه أنفع، والتعلم له أيسر وفوائده أكثر.
Dalam masalah waro’, sebagian ulama meriwayatkan hadist dari Rasulullah saw. : “Barang siapa tidak berbuat waro’ waktu belajarnya, maka Allah memberinya ujian dengan salah satu tiga perkara : dimatikan masih berusia muda, ditempatkan pada perkampungan orang-orang bodoh atau dijadikan pengabdi sang pejabat”. Jikalau mau membuat waro’ maka ilmunya lebih bermanfaat, belajarpun mudah dengan banyak-banyak berfaedah.
ومن الورع [الكامل] أن يتحرز عن الشبع وكثرة النوم وكثرة الكلام فيما لا ينفع
Termasuk berbuat waro’ adalah memelihara dirinya jangan sampai perutnya kenyang amat, terlalu banyak tidur dan banyak membicarakan hal yang tak bermanfaat.
وأن يتحرز عن أكل طعام السوق إن أمكن، لأن طعام السوق أقرب إلى النجاسة والخباثة، وأبعد عن ذكر الله وأقرب إلى الغفلة، ولأن أبصار الفقراء تقع عليه ولا يقدرون على الشراء منه، فيتأذون بذلك فتذهب بركته.
Dan menyingkiri makanan masak di pasar jika mungkin karena makanan ini lebih mudah terkena najis dan kotor, jauh dari dzikrillah, bahkan membuat lengah dari Allah, juga orang-orang fakir mengetahui sedang tidak mampu membelinya yang akhirnya berduka lara, sehingga berkahnyapun menjadi hilang karena hal-hal tersebut.
وحكي أن الإمام الشيخ الجليل محمد بن الفضل كان فى حال تعلمه لايأكل من طعام السوق، وكان أبوه يسكن فى الرساتيق ويهيئ طعامه ويدخل أليه يوم الجمعة، فرأى فى بيت ابنه خبز السوق يوما فلم يكلمه ساخطا على ابنه فاعتذر ابنه، فقال: ما اشتريت أنا ولم أرض به ولكن أحضره شريكى، فقال أبوه: لو كنت تحتاط وتتورع عن مثله لم يجرؤ شريكك على ذلك. وهكذا كانوا يتورعون فلذلك وفقوا للعلم والنشر حتى بقى اسمهم إلى يوم القيامة.
Suatu hikayat, syaikhul Jalil Muhammad Ibnul Fadl di waktu masa belajarnya, adalah tidak pernah makan makanan pasar. Ayahnya sendiri seorang dusun yang selalu mengiriminya setiap hari jum’at. Pada suatu hari, sang ayah mengetahui ada roti pasar di kamar muhammad. Iapun marah, dan tidak mau berbicara dengan sang putra. Muhammad matur dan katanya : saya tidak membeli roti itu dan memang tidak mau memakannya, tetapi itu pemberian temanku, ayah. Jawabnya : bila kau berhati-hati dan waro’ niscaya temanmu takkan sembarangan memberikan roti seperti itu. Demikianlah pelajar-pelajar zaman dulu berbuat waro’ dan ternyata banyak-banyak bisa memperoleh ilmu dan mengajarkannya, hingga keharuman nama mereka tetap abadi sampai kiamat.
ووصى فقيه من زهاد الفقهاء طالب العلم أن يتحرز عن الغيبة وعن مجالسة المكثار، وقال: من يكثر الكلام يسرق عمرك ويضيع أوقاتك.
Ada seorang zuhud ahli fiqh berwasiat kepada seorang murid: Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. Lalu katanya lagi : orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan membuang sia-sia waktumu.”
ومن الورع أن يجتنب من أهل الفساد والمعاصى والتعطيل، [ويجاور الصلحاء] فإن المجاورة مؤثرة، وأن يجلس مستقبل القبلة ويكون مستنا بسنة النبى عليه الصلاة والسلام، ويغتنم دعوة أهل الخير، ويتحرز عن دعوة المظلومين.
Termasuk waro lagi hendaknya menyingkiri kaum perusak, maksiat dan penganggur, sebab perkumpulan itu membawa pengaruh. Menghadap kiblat waktu belajar, bercerminkan diri dengan sunah Nabi, mohon dido’akan oleh para ulama ahli kebajikan dan jngan sampai terkena do’a tidak baiknya orang teraniaya kesemuanya itu termasuk waro’.
Menghadap Qiblat
وحكي أن رجلين خرجا فى طلب العلم للغربة وكانا شريكين فرجعا بعد سنين إلى بلدهما وقد فقه أحدهما ولم يفقه الآخر، فتأمل فقهاء البلاد وسئلوا عن حالهما وتكرارهما وجلوسهما فأخبروا أن جلوس الذى تفقه فى حال التكرار كان مستقبل القبلة والمصرالذى [حصل العلم فيه] والآخر كان مستدبرا القبلة ووجهه إلى غير المصر. فاتفق العلماء والفقهاء أن الفقيه فقه ببركة استقبال القبلة إذ هو السنة فى الجلوس إلا عند الضرورة، وببركة دعاء المسلمين فإن المصر لا يخلو من العباد وأهل الخير والزهد، فالظاهر أن عابدا دعا له فى الليل.
Suatu hikayat.
Ada dua orang pergi merantau untuk mencari ilmu. Merekapun belajar bersama-sama. Setelah berjalan bertahun-tahun, mereka kembali pulang. Ternyata satu alim, sedang satunya lagi tidak. Kemudian pernyataan ini menarik perhatian para ulama’ ahli fiqh daerah tersebut, lalu mereka bertanya kepada dua orang tadi, mengenai perbuatannya waktu sedang mengulang sendiri pelajarannya dan duduknya di waktu belajar. Atas hasil pertanyaan itu, mereka mengetahui bahwa orang alim tadi setiap mengulang pelajarannya selalu menghadap qiblat dan kota di mana ia mendapat ilmu. Tapi yang tidak alim, justru membelakanginya. Dengan demikian ahli fiqh dan para ulama sepakat bahwa orang yang menjadi alim tadi adalah atas berkahnya menghadap qiblat sebab itu dihukumi sunah, kecuali bila terpaksa. Dan berkah orang-orang muslimin disana, sebab kota tersebut tidak pernah kesepian dari orang-orang ibadah dan berbuat kebajikan. Yang jelas, untuk setiap malam pasti ada walaupun satu orang ahli ibadah yang mendo’akan kepadanya.
Perbuatan Adab Dan Sunnah
فينبغى لطالب العلم أن لؤا يتهاون بالآداب والسنن، ومن تهاون بالأدب حرم السنن، ومن تهاون بالسنن حرم الفرائض، ومن تهاون بالفرائض حرم الآخرة. وبعضهم قالوا بهذا حديثا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
Pelajar hendaknya tidak mengabaikan perbuatan-perbuatan yang berstatus adab kesopanan, dan amal-amal kesunahan. Sebab siapa yang mengabaikan adab menjadi tertutup dari yang sunah, yang mengabaikan sunah tertutup dari fardlu, dan berarti tertutup dari kebahagiaan akhirat. Sebagian ulama’ berkata: “Seperti hadist dari Rasulullah saw.”
وينبغى أن يكثر الصلاة، ويصلى صلاة الخاشعين، فإن ذلك عون له على التحصيل والتعلم.
وأنشدت للشيخ الإمام الجليل الزاهد الحجاج نجم الدين عمر بن محمد النسفى شعرا:
كـــــــــــن للأوامر والنواهى حافظا وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا
واطلب علوم الشرع واجهد واستعن بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا
واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا مــــــــن فضله فالله خير حافظ
كــــــــــن للأوامر والنواهى حافـظا وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا
واطلب علوم الشرع واجهد واستعن بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا
واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا مــــــــن فضله فالله خير حافظا
Hendaknya pula banyak-banyak melakukan shalat dengan khusu’ sebab dengan begitu akan lebih memudahkan mencapai kesuksesan belajar.
Syi’ir gubahan Syaikhul Jalil Al-Hajjaj Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dibawakan untukku:
Syi’ir gubahan Syaikhul Jalil Al-Hajjaj Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dibawakan untukku:
Jadilah engkau, pengamal perintah penjaga larangan
Jagalah selalu, ibadah shalat terus-terusan
Pelajarilah ilmu Syari’ah sesungguh hati
Pohonlah inayah dengan yang suci
Kau kan menjadi ahli agama yang mengayomi
Mohonlah agar kuat hapalan pada ilahi
Demi cintamu fi fadlihi
Dialah Allah, sebagus-bagus yang melindungi
وقال رحمة الله عليه:
أطيعوا وجدوا ولا تكسلوا وأنتم إلــى ربكم ترجعون
ولا تهجعوا فخيار الورى قليلا من الليل ما يهجعون
Umar An-nasafi berkata :
Taatlah engkau, sesungguh hati jangan malas diri
engkau semua, ke sisi Tuhan kan kembali
Orang yang bagus, yang pendek tidur di malam hari
Karena itu, berbuat tidur agar di singkiri.
وينبغى أن يستصحب دفترا على كل حال ليطالعه. وقيل: من لم يكن الدفتر فى كمه لم تثبت الحكمة فى قلبه. وينبغى أن يكون فى الدفتر بياض ويستصحب المحبرة ليكتب ما يسمع من العلماء. وقد ذكرنا حديث هلال بن يسار.
Pelajar hendaknya selalu membawa buku untuk dipelajari. Ada dikatakan : “Barangsiapa tak ada buku di sakunya, maka tak ada hikmah di hatinya.” Lalu buku itu hendaknya berwarna putih. Juga hendaknya membawa botol dawat, agar bisa mencatat segala pengetahuan yang di dengar. Sebagaimana di atas telah kami kemukakan Hadist riwayat Hilal bin Yasar.
فيما يورث الحفظ وفيما يورث النسيان
FASAL XII
HAL-HAL YANG MEMBUAT HAFAL DAN MUDAH LUPA
Beberapa Sebab Kuat Hafalan
وأقوى أسباب الحفظ: الجد والمواظبة، وتقليل الغذاء، وصلاة الليل، وقراءة القرآن من أسباب الحفظ.
قيل: ليس شيئ أزيد للحفظ من قراءة القرأن نظرا، والقراءة نظرا أفضل لقوله عليه الصلاة والسلام: أعظم أعمال أمتى قراءة القرآن نظرا
Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan, kontinuitas, mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-Qur’an termasuk penyebab hafalan seseorang, ada dikatakan : “Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan seseorang, kecuali membaca Al-Qur’an dengan menyimak. “Membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan menyimak itu lebih utama, sebagaimana sabda Nabi saw : “Amalan umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”
ورأى شداد بن حكيم بعض إخوانه فى المنام، فقال لأخيه: أى شيئ وجدته أنفع؟ قراءة القرآن نظرا.
Syaddad bin Hakim pernah bermimpi ketemu temannya yang mati, lalu bertanya: “Perbuatan apakah yang engkau rasakan lebih bermanfaat? Jawabnya : “membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”
ويقول عند رفع الكتاب: بسم الله وسبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، والله اكبر، لا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم العزيز العليم، عدد كل حرف كتب ويكتب أبد الآبدين ودهر الداهرين. ويقول بعد كل مكتوبة : آمنت بالله الواحد الأحد الحق، وحده لا شريك له، وكفرت بما سواه
Termasuk penguat hafalan lagi, yaitu waktu mengambil buku berdo’a: Bimillahi wasubhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallohu wallohu akbar wala haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’zhimil a’jijil a’limi a’dada kulli harfin kutiba wayuktabu abadal abidina wadahroddahirina.
Artinya : (Dengan menyebut Asnma Allah, Maha suci Allah, segal puji milik Allah dan tiad tuhan selain Allah yang Maha Agung, tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Mah Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa). Dan setiap selesai menulis berdo’a : Amantu billahil wahidi wahdahu lasyarika lahu wakapartu bima siwahu.
Artinya: (Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepad selainNya.)
ويكثر الصلاة على النبى عليه السلام فإن ذكره رحمة للعالمين. [قال الشافعى رضى الله عنه:]
شكوت إلى وكيع سوء حفظى [فأرشدنى] إلى ترك المعاصى
فإن الحفظ فضل مــــــــن الله وفضل الله لا يعطى لعاصـــــى
Dan dengan banyak membaca shalawat Nabi saw. Karena shalawatlah yang menjadi dzikir seluruh alam. Syi’ir disebutkan :
Aku laporkan kepada ki Waki’; hafalanku lemah
Ia menunjuki, agar kutinggal laku maksiat
Hafalan itu, sebagai anugrah dari sisi Tuhan
Orang yang maksiat tak diberi anugrah dari Tuhan
والسواك وشرب العسل وأكل الكندر مع السكر وأكل إحدى وعشرين زبيبة حمراء كل يوم على الريق يورث الحفظ ويشفى من كثير من الأمراض والأسقام، وكل ما يقلل البلغم والرطوبات يزيد فى الحفظ، وكل ما يزيد فى البلغم يورث النسيان.
Bersiwak, minum madu, makan kandar (kemenyan putih), bercampur gula dan menelan buah zabib merah 21 butir setiap hari, kesemuanya dapat mempermudah hafal lagi dapat mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi pelendiran dahak dan mengurangi pelemakan kulit badan yang diakibatkan terlalu banyak makan, adalah juga bisa memperkuat hafalan. Sesuatu yang memperbanyak lendir dahak, akan membuat orang jadi pelupa.
Penyebab Lupa
وأما ما يورث النسيان فهو: المعاصى وكثرة الذنوب والهموم والأحزان فى أمور الدنيا، وكثرة الإشتغال والعلائق، وقد ذكرنا أنه لا ينبغى للعاقل أن يهتم لأمر الدنيا لأنه يضر ولا ينفع، وهموم الدنيا لا تخلو عن الظلمة فى القلب، وهموم الآخرة لا تخلو عن النور فى القلب، ويظهر أثره فى الصلاة، فهم الدنيا يمنعه من الخيرات، وهم الآخرة يحمله عليه
Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.
والإشتغال بالصلاة على الخشوع وتحصيل العلم ينفى الهم والحزن، كما قال الشيخ نصر بن الحسن المرغينانى فى قصيدة له:
استعن نصر بن الحسن فــــــــى كل علم يحتـزن
ذاك الذى ينفى الحــزن وما سواه باطل لا يؤتمن
Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :
Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan
Untuk mencapai ilmu yang tersimpan
Hanya itu, yang bisa membuang duka
Selain itu, jangan percaya
والشيخ الإمام الأجل نجم الدين عمر بن محمد النسفى قال فى أم ولد له:
سلام على مـــــــــن تيمتنى بظرفـها ولمعة خــــــــدها ولمحة طرفها
سبتنى وأصبتنى فـــــــــــــتاة مليحة تحيرت الأوهام فى كـنه وصفها
فقلت: ذرينى واعذرينــــــــى فإننـى شغفت بتحصيل العلوم وكــشفها
ولى فى طلاب الفضل والعلم والتقى غنى عن غناء الغانيات وعرفها
Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait syi’ir :
Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya
Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya
Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan
Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan
Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku
Karena kusibuk membuka jalan dan menuntut ilmu
Selama aku mencari utama dan taqwa
Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya
وأما أسباب نسيان العلم: فأكل الكزبرة الرطبة، والتفاح الحامض، والنظر إلى المصلوب، وقراءة الخط المكتوب على حجارة القبور، والمرور بين قطار الجمال، وإلقاء القمل الحي على الأرض، والحجامة على نقرة القفا، كلها يورث النسيان
Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.
فيما يجلب الرزق وفيما يمنع
وما يزيد فى العمر وما ينقص
FASAL XIII
HAL-HAL YANG MENDATANGKAN RIZKI DAN MENJAUHKAN DAN YANG MEMPERPANJANG USIA SERTA YANG MEMOTONG
Saran Extern Untuk Belajar
ثم لابد لطالب العلم من القوة ومعرفة ما يزيد فيه وما يزيد فى العمر والصحة ليتفرغ فى طلب العلم، وفى كل ذلك صنفوا كتبا، فأوردت بعضها هنا على سبيل الإختصار.
Kemudian dari pada itu, sudah semestinya pelajar butuh makanan. Dengan demikian, perlulah mengetahui hal-hal apa yang dapat mendatangkannya secara lebih banyak, mengetahui hal-hal yang menyebabkan panjang usia dan badan sehat. Agar dengan begitu, bisa mempertahankan konsentrasi belajarnya. Untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut, telah banyak para ulama’ yang menyusun kitabnya. Disini hanya akan kami kemukakan dengan singkat saja.
Pendatang Rizki
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يرد القدر إلا بالدعاء، ولا يزيد فى العمر إلا البر، فإن الرجل ليحرم من الرزق بذنب يصيبه. ثبت بهذا الحديث أن إرتكاب الذنب سبب حرمان الرزق خصوصا الكذب فإنه يورث الفقر, وقد ورد فيه حديث خاص
Rasulullah saw bersabda : ‘Hanyalah do’a yang merubah taqdir, dan hanyalah kebaktian yang bisa menambah usia. Dan sesungguhnya lantaran perbuatan dosanya, rizki seseorang menjadi tertutup. Terutama berbuat dusta adalah mendatangkan kefakiran, sebagaimana dalam hadist lain, secara khusus telah dikemukakan.
وكذا نوم الصبحة يمنع الرزق, وكثرة النوم تورث الفقر, وفقر العلم أيضا. قال القائل شعرا:
سرور الناس فى لبس اللباس وجمع العلم فـى ترك النعاس
وقال: أليس مــــــن الحزن أن لياليا تمر بلا نفع وتخسر من عمر
وقال أيضا: قـــــم الليل يا هذا لعلك ترشد إلى كم تنام الليل والعمر ينفد
Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta. Dan juga kemelaratan ilmu. Penyair berkata:
Kebahagian hati terletak pada memakai sandangan
Tidak mengantuk, jadi kuncinya ilmu terkumpulkan
Bukankah kerugian, jikalau telah bermalam-malaman
Tanpa manfaat umur berjalan
Jagalah di malam hari, mungkin di sini tiba petunjukmu
Berapa malam engkau tidur melulu. Sedang umurmu ikut berlalu
والنوم عريانا, والبول عرينا، والأكل جنبا, والأكل متكئا على جنب, والتهاون بسقوط المائدة, وحرق قشر البصل والثوم, وكنس البيت فى الليل بالمنديل, وترك القمامة فى البيت, والمشي قدام المشايخ, ونداء الوالدين باسمهما, والخلال بكل خشبة, وغسل اليدين بالطين والتراب, والجلوس على العتبة, والاتكاء على أحد زوجي الباب, والتوضؤ فى المبرز, وخياطة الثوب على بدنه, وتجفيف الوجه بالثوب, وترك العنكبوت فى البيت, والتهاون فى الصلاة, وإسراع الخروج من المسجد بعد صلاة الفجر, والإبتكار بالذهاب إلى السوق, والابطاء فى الرجوع منه, وشراء كسرات الخبز من الفقراء, والسؤال, ودعاء الشر على الوالد, وترك تخمير الأوانى وإطفاء السراج بالنفس: كل ذلك يورث الفقر, عرف ذلك بالآثار
Tidur dengan telanjang, kencing dengan telanjang, makan dalam keadaan junub atau sambil bertelekan, membiarkan sisa makanan berserakan, membakar kulit berambang atau dasun, menyapu lantai dengan kain, atau di waktu malam, Membiarkan sampah berserakan mengotori rumah, lewat di depan pini sepuh, Memanggil orang tua tanpa gelar (seperti pak, mas, dan sebagainya.) membersihkan sela gigi dengan benda kasar, melumurkan debu atau debu pada tangan, duduk di beranda pintu, bersandar pada daun pintu, berwudhu di tempat orang istirahat, menjahit pakaian yang sedang di pakai, menyeka muka dengan kain, membiarkan sarang lebah berada dirumah, meringankan shalat, bergegas keluar masjid setelah shalat Shubuh, pergi ke pasar pagi-pagi, membeli makanan dari peminta-minta, mendo’akan buruk kepada anak, membiarkan wadah tidak tertutupi, mematikan lampu dengan meniup, kesemuanya itu dapat mendatangkan kepakiran sebagaimana yang diterangkan dalam atsar.
وكذا الكتابة بالقلم المعقود، والامتشاط بالمشط المنكسر، وترك الدعاء للوالدين، والتعمم قاعدا، والتسرول قائما، والبخل والتقتير، والإسراف، والكسل والتوانى والتهاؤن فى الأمور. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: استنزلوا الرزق بالصدقة
Dan Lagi : Menulis dengan pena rusak, menyisir dengan sisir yang rusak, tidak mau mendo’akan bagus kepada orang tua, memakai serban sambil berdiri, memakai celana sambil duduk, kikir, terlalu hemat, atau berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta, bermalasan dan menunda atau menyepelekan suatu urusan semuanya membuat fakir seseorang. Rasulullah saw bersabda : “Himbaulah datangnya rizki dengan cara bersedekah.”
والبكور مبارك يزيد فى جميع النعم خصوصا فى الرزق. وحسن الحظ من مفاتيح الرزق وبسط الوجه وطيب الكلام يزيد فى الحفظ والرزق. وعن الحسن بن على: كنس الفناء وغسل الإناء مجلبة للغنى.
Bangun pagi-pagi itu di berkahi dan membawa berbagai macam kenikmatan, khususnya rizki. Bisa menulis bagus itu adalah pintu rizki. Air muka berseri dan tutur kata manis akan menambah banyak rizki. Disebut dari Al-Hasan bin Ali ra.: “Menyapu lantai dan mencuci wadah, menjadi sumber kekayaan”.
وأقوى الأسباب الجاذبة للرزق إقامة الصلاة بالتعظيم والخشوع، وتعديل الأركان وسائر واجباتها وسننها وآدابها، وصلاة الضحى فى ذلك معروفة، وقراءة سورة الواقعة خصوصا فى الليل وقت النوم، وقراءة الملك، والمزمل، والليل إذا يغشى وألم نشرح لك، وحضور المسجد قبل الأذان، والمداومة على الطهارة، وأداء سنة الفجر والوتر فى البيت. وأن لا يتكلم بكلام الدنيا بعد الوتر
Penyebab terkuat untuk memperoleh rizki adalah melakukan shalat dengan rasa ta’dzim, khusu, dengan menyempurnakan segala rukun, wajib, sunah dan adabnya. Demikian pula melakukan shalat dhuha, seperti yang telah dikenal. Juga membaca surat waqi’ah, khususnya di malam hari sewaktu orang tertidur; membaca surat Al-Mulk, Al-Muzammil, Al-lail dan Al-insyirah; telah datang di mesjid sebelum dikumandangkan adzan; selalu suci; melakukan shalat sunat sebelum shubuh; dan melakukan shalat witir di rumah, lalu jangan berbicara urusan dunia sesudahnya dilakukan.
ولا يكثر مجالسة النساء إلا عند الحاجة
Termasuk penyebabnya lagi, yaitu jangan terlampau banyak bergaul dengan wanita, kecuali bila ada keperluan yang baik.
وأن لا يتكلم بكلام لغو. وقيل: من اشتغل بما لا يعنيه فاته ما يعنيه. قال بزرجمهر: إذا رأيت الرجل يكثر الكلام فاستيقن بجنونه.
Jangan pula omong kosong yang tidak berguna untuk agama dan dunianya. Ada dikatakan : “siapa yang tersibukkan oleh perbuatan yang tanpa guna bagi dirinya.” Maka yang semestinya akan berguna menjadi terlewat darinya. “Bazarjamhar berkata: “Bila melihat orang yang banyak bicara, percayalah ia telah gila.”
وقال على رضى الله عنه: إذا تم العقل نقص الكلام.
قال المصنف رحمه الله : واتفق لى فى هذا المعنى شعرا:
إذا تم عقل المرء قل كلامـــه وأيقن بحمق المرء إن كان مكثرا
النطق زين والسكوت سلامة فإذا نطقت فلا تكون مكــــــــــثرا
ما ندمت على سكوت مــــرة ولقد ندمت على الكلام مــــــرارا
Ali ra telah berkata : “Bila telah sempurna akal pikiran, maka menguranglah ucapan.” Pengarang kitab berkata : kugubah syi’ir yang bersesuaian dengan ma’na perkataan itu:
Jikalau orang berakal sempurna, sedikitkan bicara
Bila seorang banyak bicara
Dialah tolol yakini dia
Lain orang berkata :
Bicara adalah hiasan, diam itu keselamatan
Bila kamu berbicara, makanya jangan berlebihan
lantaran diam, engkau menyesal, tapi sekali
karena omong, kamupun menyesal berkali-kali
وأما ما يزيد فى الرزق: أن يقول كل يوم بعد انشقاق الفجر إلى وقت الصلاة: سبحان الله العظيم وبحمده، سبحان الله العظيم وبحمده، وأستغفر الله العظيم وأتوب إليه مائة مرة، وأن يقول: لا إله إلا الله الملك الحق المبين كل يوم صباحا ومساء مائة مرة.
Diantara perbuatan yang menambah rizki lagi, adalah membaca do’a di waktu antar terbit fajar hingga masuk waktu shalat. Do’anya yaitu : Subhannallahil wabihamdihi astagfirullahu wa atubu ilaihi.
Artinya : (Maha Suci Allah Maha Agung, Maha Suci Allah dan dengan pujin-Nya, kumohon ampunan dan bertobat kepada-Nya) berulang 100 kali.
وأن يقول بعد صلاة الفجر كل يوم: الحمد لله، وسبحان الله، ولا إله إلا الله، ثلاثا وثلاثين مرة، وبعد صلاة المغرب أيضا، ويستغفر الله تعالى سبعين مرة بعد صلاة الفجر، ويكثر من قول: لا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم، والصلاة على النبى صلى الله عليه وسلم
Setiap pagi dan petang membaca do’a : Laillaha illallahul malikul haqqul mubin. (Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Benar dan Maha Jelas) berulang 100 kali; tiap-tiap sesudah pajar dan magrib berdo’a : Al-Hamdulillahi wasubhanallohi wala ilaha illallah. (Segala puji bagi Allah, Maha suci Allah dan tiada tuhan selain Allah) berulang 33 kali. sesudah shalat shubuh membaca istigfar 70 kali; memperbanyak ucapan : Lahaula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’dzim (Tiada daya dan kekuatan melainkan dari pertolongan Allah yang Mha Mulya Lagi Maha Agung) beserta shalawat Nabi saw.
ويقول يوم الجمعة سبعين مرة : اللهم أغننى بحلالك عن حرامك واكفنى بفضلك عمن سواك.
ويقول هذا الثناء كل يوم وليلة : أنت الله العزيز الحكيم, أنت الله الملك القدوس, أنت الله الحكيم الكريم, انت الله خالق الخير والشر, أنت الله خالق الجنة والنار, أنت الله عالم الغيب والشهادة, أنت الله عالم السروأخفى, أنت الله الكبير المتعال, أنت الله خالق كل شيئ واليه يعود كل شيئ, أنت الله ديان يوم الدين, لم تزل ولا تزال, أنت الله لا إله إلا أنت الأحد الصمد, لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد, أنت الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبرلا إله إلا أنت الخالق البارئ المصور له الأسماء الحسنى يسبح له ما فى السموات والأرض وهو العزيز الحكيم.
Di hari jum’at membaca :
Allahumma agnini bihalalika a’nharomika wakfini bifadlika a’man siwaka(Ya Allah cukupkan aku dengan yang halal dari yang haram, cukupilah aku dengan anugrahmu daripada selain Kamu) berulang 70 kali; setiap siang dan malam, membaca pujian :
Antallahul a’jijul hakim antallahul malikul kuddusu antallahu halimul karimu antllahu kholikul khoiri wa syarri antallahu kholikul jannati wan nari a’limul ghoibi wasyahadati a’limus syirri wa akhfa antallahul khabirul muta’alu antallahu kholiku khulli syai’in wailaihi yau’du kulli syai’in antallahu dayyanu yaumiddinni lam tajal wala tajalu antallahu lailla hailla anta antallahul ahadhus shamadu lam yalid walam yulad walam yakul lahu khufuwan ahad antallahu laillaha illa antar rohmanur rohimu antallahu laillaha illa antal khilikul bari’ul mushowwiru lahul asma’ul khusna yusabbihu lahu ma pissamawati wal ardhi wahuwal a’jijul hakim.(Engkaulah Allah Yang Maha Mulya dan lagi Maha Bijaksana).
Penambah Usia
وأما ما يزيد في العمر: البر, وترك الأذى, وتوقير الشيوح, وصلة الرحم, وأن يقول حين يصبح ويمسى كل يوم ثلاث مرات : سبحان الله ملء الميزان, ومنتهى العلم, ومبلغ الرضا, وزنة العرش. ولا إله إلا الله ملء الميزان, ومنتهى العلم وزنة العرش. والله أكبر, ملء الميزان, ومنتهى العلم, ومبلغ الرضا, وزنة العرش
Diantara sebab usia menjadi panjang, ialah berbuat bakti, menyingkiri perbuatan yang menyakitkan orang lain, menghormati sesepuh dan bersilatu rahmi. Demikian pula, di setiap pagi dan sore selalu membaca : Subhanallahi milal mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi wala illaha illallahu mil’al mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi wallahu akbar mil’al mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi. (Maha suci Allah dengan sepenuh mijan sejauh ilmu sejauh ridha setimbang arasy, tiada tuhan selain Allah dengan sepenuh mizan sejumlah ilmu sejauh ilmu setimbang arasy, dan Allah Maha Agung dengan sepenuh mizan sejumlah ilmu sejauh ridha setimbang arasy berulang 3 kali)
وأن يتحرز عن قطع الأشجار الرطبة إلا عند الضرورة, وإسباغ الوضوء والصلاة بالتعظيم, والقرآن بين الحج والعمرة, وحفظ الصحة
Disamping itu, hendaknya jangan menebang pepohonan yang masih hidup kecuali atas terpaksa, melakukan wudlu dengan sempurna, melakukan shalat dengan ta’dhim, haji qiran dan memelihara kesehatan.
Kesehatan Badan
ولا بد أن يتعلم شيئا من الطب, ويتبرك بالآثار الواردة فى الطب التى جمعها الإمام أبو العباس المستغفري في كتابه المسمى : بطب النبى عليه السلام, يجده من يطلبه (فهو كتاب مشهور)
Tiada boleh tidak, seseorang harus tahu sebagian ilmu kesehatan, dan mengambil berkah dari beberapa atsar mengenai kesehatan. Hal ini sebagaimana terhimpun dalam buku Syaikhul Imam Abul Abbas Al-Mustaghfiri yang berjudul “Thibin Nabi Saw.” Buku ini bisa ditemukan oleh orang yang mau mencarinya.
[والحمد لله على التمام, وصلى الله على سيدنا محمد أفضل
الرسل الكرام, وآله وصحبه الأئمة الاعلام, على
ممر الدهور وتعاقب الأيام, آمين.]
Segal puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia.
التعريف بالمؤلف
برهان الإسلام الزرنوجى