Subscribe:

Lima Point Pembeda Untuk Santri Tulen

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Jumat, 18 November 2022 Pukul 03.47.00


 

Lima Point Pembeda Untuk Santri Tulen


Ada Lima Point Santri Tulen Beda Dengan Yang Lainnya.


Ibnu Malik Al-Andalusi dalam kitab Alfiyah-nya mendiskripsikan, Ada lima syarat yang bisa mengantarkan seseorang (Santri Tulen) pada derajat yang tinggi. Lima point tersebut yang nantinya akan membedakan antara Santri Tulen yang taat dan tidak. Hal itu beliau ukir dalam bait syair kitab matan Alfiyah yang berbunyi:


بالجر والتنوين والنداء وأل -*- ومسند للاسم تمييز حصل


“Bil jarri wat tanwini wan nida wa al # wa musnadin lil ismi tamyizun hashal”


  1. Bil jarri. Seorang Santri Tulen mempunyai karakter huruf jar. Tunduk dan tawadduk terhadap semua perintah, baik dari Allah SWT. maupun pemerintah). Bersesuaian dengan firman Allah SWT. yang berbunyi, “athi’ullaha wa athi’ur rasul wa ulil amri minkum”.
  2. Tanwin. Berkemampuan yang tinggi (himmah 'aaliah) mencari ridha Allah SWT. Dengan adanya kemauan yang tinggi seorang Santri Tulen akan mencapai apa yang ia inginkan. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW. yang datangnya dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khattab r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda yang bunyinya, “innamal a’malu binniyati, wa innama likullimriin ma nawa… (al-Hadits)”.
  3. Nida’. Selalu eling, dzikir. Setelah adanya niat yang baik untuk mencapai tempat yang layak di sisi Allah SWT., seorang Santri Tulen selalu berdzikir mengingat-Nya. Dengan ini, niat awal tidak akan menjadi ‘ashi, terbelokkan ke arah lain.
  4. Al, yang berarti berfikir. Dengan berfikir manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dari makhluk Allah lainnya. Maka dari itu, setidaknya seseorang yang ingin menggapai sesuatu seyogyanya menggunakan akal pikirannya sebaik mungkin, dengan tidak menggunakannya pada jalan yang salah, tidak berpikiran licik. Tidak seperti apa yang kebanyakan dilakukan para aktivis yang kadang menggunakan akal pikirannya untuk mengkorup uang bawahannya, instansi, dan sejenisnya.
  5. Musnad ilaih. Beramal nyata (ikhlas). Cara yang kelima ini merupakan puncak dari semuanya. Dengan ikhlas semuanya akan gampang, bahkan hal yang selama ini sulit untuk di dapatkan itu bisa terealisasiakn nyata dengan diberikan kekuatan berbuat sebab telah dianugrahi jalan rahasianya hanya dengan bisa melapangkan hati untuk senantiasa ikhlas dalam segala perbuatan.


Sejatinya dari lima konsep di atas tidak hanya untuk Santri Tulen semata, akan tetapi bisa juga untuk mereka yang ingin menjadi lebih baik dan lebih maju, termasuk para pejabat, pemimpin yang berada dalam krisis multi dimensi dengan kata lain, yang lima itu untuk siapa saja, bisa di aplikasikan secara gampang dijalankan di semua lini kehidupan.


Allohu a'lam


Bacaan Zikir - Amalan di Bulan Rajab

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Selasa, 01 Februari 2022 Pukul 21.31.00





6 Bacaan Zikir - Amalan di Bulan Rajab


Memasuki bulan Rajab, umat Muslim dianjurkan untuk mengagungkan bulan tersebut dengan memperbanyak ibadah serta amalan. Beberapa amalan yang bisa dilakukan mulai dari menunaikan salat malam, berdoa, berzikir, puasa sunah, dan ibadah lain.


Kutipan buku Keagungan Rajab dan Syaban karangan Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobar (2006: 25), berikut ini bacaan zikir saat bulan Rajab yang dapat diamalkan.


1. Dibaca 100 kali dari tanggal 1-10 bulan Rajab


سُبْحَانَ اللهُِ حَيِّ الْقَيُّوْمِ


"Subhaanallaahil-hayyil-qoyyuum."


2. Dibaca 100 kali dari tanggal 11-20 bulan Rajab


سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدْ


"Subhaanallaahil-ahadish-shomad."


3. Dibaca 100 kali dari tanggal 21-30 bulan Rajab


سُبْحَانَ اللهُِ الرَّؤُوْفِ


"Subhaanalloohir ro'uufi"


4. Bacaan setelah subuh (pagi sebanyak 70 kali)


رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ


"Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya."


5. Bacaan setelah magrib (malam sebanyak 70 kali)


رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ


"Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya."


6. Bacaan Sayyidul Istighfar sebanyak 3 kali di waktu pagi dan malam


اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت


"Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maas-tatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."


Demikian beberapa bacaan pada bulan Rajab untuk memperbanyak amalan-amalan yang dimiliki. Semoga bermanfaat!


Maulid Nabi SAW.

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Jumat, 05 November 2021 Pukul 18.59.00


Maulid Nabi




Maulid Nabi Menurut Ahli Hadis Al-Hafidz As-Sakhawi

Al-Hafidz As-Sakhawi dalam fatwanya tentang kebolehan Maulid Nabi.


Dalam teks beliau yang lengkap di Subul al-Huda wa ar-Rasyad jilid 1 hal. 362:

قَالَ الْحَافِظُ أَبُوْ الْخَيْرِ السَّخَاوِي - رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى - فِي فَتَاوِيْهِ: عَمَلُ الْمَوْلِدِ الشَّرِيْفِ لَمْ يُنْقَلْ عَنْ أَحَدٍ مِنَ السَّلَفِ الصَّالِحِ فِي الْقُرُوْنِ الثَّلَاثَةِ الْفَاضِلَةِ، وَإِنَّمَاَ حَدَثَ بَعْدُ، ثُمَّ لَا زَالَ أَهْلُ اْلإِسْلَامِ فِي سَائِرِ اْلأَقْطَارِ وَالْمُدُنِ الْكِبَارِ يَحْتَفِلُوْنَ فِي شَهْرِ مَوْلِدِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَمَلِ الْوَلَائِمِ الْبَدِيْعَةِ الْمُشْتَمِلَةِ عَلَى اْلأُمُوْرِ الْبَهْجَةِ الرَّفِيْعَةِ وَيَتَصَدَّقُوْنَ فِي لَيَالِيْهِ بِأَنْوَاعِ الصَّدَقَاتِ وَيُظْهِرُوْنَ السُّرُوْرَ وَيَزِيْدُوْنَ فِي الْمَبَرَّاتِ وَيَعْتَنُوْنَ بِقِرَاءَةِ مَوْلِدِهِ الْكَرِيْمِِ وَيَظْهَرُ عَلَيْهِمْ مِنْ برَكَاتِهِ كُلَّ فَضْلٍ عَمِيْمٍ. (سبل الهدى والرشاد في سيرة خير العباد - 1 / 362)

Al-Hafidz as-Sakhawi berkata dalam Fatwanya: Amaliyah Maulid tidak diriwayatkan dari seorang ulama Salaf dalam 3 kurun yang utama. Amaliyah ini dilakukan sesudahnya, kemudian umat Islam di seluruh penjuru dan kota besar selalu merayakannya di bulan kelahiran Nabi Saw, dengan perayaan yang indah dan agung, mereka bersedekah di malam harinya, menampakkan rasa suka cita, menambah belanjanya, dan membaca kelahiran Nabi Saw. Dan tampak kepada mereka berkahnya-Nabi dengan merata (Subul al-Huda wa ar-Rasyad 1/362)

Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab.


Bacaan Bilal Dalam Shalat Tarawih

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Minggu, 02 Mei 2021 Pukul 11.08.00


 


Bacaan Bilal Dalam Shalat Tarawih


Bacaan Bilal Dalam Shalat Tarawih

Isi Kalam

  1. Niat Shalat Sunah Tarawih
  2. Niat Shalat Sunah Witir Dua Rakaat
  3. Niat Shalat Sunah Witir Satu Rakaat
  4. Doa Ya Mujir
  5. Doa Kamilin

Sendirian atau berjamaah, Tarawih 20 rakaat dilaksanakan dengan shalat 2 rakaat sekali salam sebanyak 10 kali. Lalu, berlanjut ke shalat witir 3 rakaat 2 kali salam. Qiyamullail pada malam-malam Ramadan jumlahnya 23 rakaat.

Tata cara Tarawih dan Witir serta bacaan-bacaan tertentu seperti yang ditulis dibawah ini hanya ada dalam Tarawih berjamaah. Sehingga, saya sendiri belum menemukan tata cara seperti ini dilakukan pada shalat Tarawih sekaligus Witiran sendirian atau munfarid. Di lokasi sekitar wilayah yang saya tempati, sudah biasa digalakkan seremoni ini mengiringi pelaksanaan shalat tarawih 20 rakaat. Bacaan-bacaan pun diucapkan di tiap jeda 2 rakaat yang dipandu sang bilal. Dan membaca doa kamilin setelah usai pengerjaan shalat tarawih.

Sebelumnya. Berikut bacaan niat shalat sunah Tarawih:

Bacaan niat salat sunah Tarawih

  1. Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Sendirian (munfarid)

    اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

    Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adāan lillāhi ta‘ālā."
    Artinya: “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Swt.”

  2. Bacaan Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Berjamaah sebagai Makmum

    اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

    Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā."
    Artinya: “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Swt.”

  3. Bacaan Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Berjamaah sebagai Imam

    اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

    Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā."
    Artinya: “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Swt.”

Bacaan Bilal Tarawih

Shalat Tarawih 20 rakaat yang dilakukan secara berjamaah, ada tata cara tersendiri, umumnya ada pembacaan doa singkat dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di antara jeda 2 rakaat. Mengutip penjelasan di laman NU Online, meski tidak dilakukan di zaman Nabi Muhammad, praktik membaca doa dan salawat dalam salat Tarawih 20 rakaat dianggap sebagai tradisi baik. Alasannya, bacaan itu tidak bertentangan dengan syariat, sekaligus berisi doa dan penghormatan kepada Rasulullah SAW beserta para sahabatnya, terutama Khulafaur Rasyidin. Doa dan salawat pada jeda setiap mengerjakan 2 rakaat salat Tarawih itu dikenal dengan sebutan taradhdhi atau lantunan radhiallahu 'anhu (semoga Allah SWT meridainya). Doa meminta keridhaan Allah SWT itu ditujukan pada empat khalifah yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Bacaan doa dan salawat itu biasa diucapkan secara bersama-sama oleh jamaah dengan lantang, serta dipandu seorang bilal. Maka itu, ia biasa juga disebut dengan bacaan bilal tarawih. Biasanya, doa tersebut diucapkan dahulu oleh seorang bilal, dan kemudian disambut dengan bacaan salawat secara lantang oleh jamaah salat Tarawih.

Bacaan bilal sebelum memulai salat Tarawih 20 rakaat

Setelah shalat sunah ba'diah Isya', Bilal dengan lantang mengucapkan bacaan ini sebagai pertanda shalat tarawih dimulai. Seumpama iqomah shalat, pertanda akan segera dimulainya shalat fardhu berjamaah.

صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ اللهُ

Bacaan latinnya: "Shallû sunnatat tarãwîhi rak'ataini jãmi'an rahimakumullãh."
Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Tarawih dua rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."

Selanjutnya. Berikut bacaan bilal shalat tarawih lengkap, sesuai dengan urutan pembacaannya di setiap jeda 2 rakaat.

  1. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Pertama

    صَلَاةَ الْقِيَامِ أَثَابَكُمُ اللهِ

    Bacaan latinnya: "Shalãtal qiyãmi atsãbakumullãh"
    Artinya: "Lakukanlah qiyamullail. Semoga Allah SWT memberikan pahala."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  2. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kedua

    البَدْرُ سَيِّدُنَا مُحَمَّد

    Bacaan latinnya: "Al-badru, sayyidunã Muhammad..."
    Artinya: "Bak purnama, sayyiduna Muhammad..."

    Lantas, jamaah menimpali dengan bacaan berikut:

    اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
    Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli wasallim 'alaih"
    Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."

    Kemudian bilal / imam berdoa:

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْاَوَّلِيْن وَالْآخِرِيْن وَبَارِكْ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ الله تَعَاْلى عَنْ سَاْدَاْتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْن آمِينْ اَللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنّارِ. يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى جَمِيْعِ الْأَنْبِيآء وَالْمُرْسَلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين

    Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli 'alã sayyidinã muhammadin fil awwalîn wal ãkhirîn wa bãrik wa sallim wa radhiyallãhu ta'ãlã 'an sãdãtinã ash-hãbi rasûlillãhi ajma'în. Ãmîn. Allãhumma innã nas'aluka ridhãka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wannãri. Yã Mujîru Yã Mujîru Yã Mujîr.. birahmatika Yã Arhamarrãhimîn.. Shalli wasallim 'alã jamî'il ambiyã´i wal mursalîna sayyidinã muhammadin wa 'alã ãlihî wa shahbihî ajma'în.."
    Artinya: "Semoga rahmat dan salam keselamatan serta berkah dilimpahkan kepada Baginda kita, Nabi Muhammad SAW, dalam yang awal dan akhir. Semoga Allah ridha pada semua sahabat Rasul SAW. amin.. Ya Allah, kami mohon ridha-Mu dan surga, jauhkan kami dari murka dan neraka. Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat. Dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Kasih. Semoga rahmat salam terlimpah pada semua nabi dan rasul, baginda kita, Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabatnya semua.."

    Bilal kemudian menimpali dengan kalimat:

    صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Shallu sunnatat tarawiihi rak'ataini jaami'an rahimakumullah."
    Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Tarawih dua rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  3. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Ketiga:

    صَلَاةَ الْقِيَامِ أَثَابَكُمُ اللهِ

    Bacaan latinnya: "Shalãtal qiyãmi atsãbakumullãh"
    Artinya: "Lakukanlah qiyamullail. Semoga Allah SWT memberikan pahala."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  4. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Keempat:

    الْخَلِيْفَةُ اْلاُوْلَى سَيِّدُنَا اَبُوْ بَكَرْ الصِّدِّيْقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Al-khalîfatul ûla, Sayyidunã abû bakrin asshiddîq..."
    Artinya: "Khalifah pertama, Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq...

    Lantas, jamaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:

    رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Radhiyallãhu 'anhu..."
    Artinya: "Semoga Allah SWT meridhainya."

    Bilal / imam berdoa:

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْاَوَّلِيْن وَالْآخِرِيْن وَبَارِكْ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ الله تَعَاْلى عَنْ سَاْدَاْتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْن آمِينْ اَللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنّارِ. يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى جَمِيْعِ الْأَنْبِيآء وَالْمُرْسَلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين

    Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli 'alã sayyidinã muhammadin fil awwalîn wal ãkhirîn wa bãrik wa sallim wa radhiyallãhu ta'ãlã 'an sãdãtinã ash-hãbi rasûlillãhi ajma'în. Ãmîn. Allãhumma innã nas'aluka ridhãka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wannãri. Yã Mujîru Yã Mujîru Yã Mujîr.. birahmatika Yã Arhamarrãhimîn.. Shalli wasallim 'alã jamî'il ambiyã´i wal mursalîna sayyidinã muhammadin wa 'alã ãlihî wa shahbihî ajma'în.in fil awwalîn wal ãkhirîn wa bãrik wa sallim wa radhiyallãhu ta'ãlã 'an sãdãtinã ash-hãbi rasûlillãhi ajma'în. Ãmîn. Allãhumma innã nas'aluka ridhãka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wannãri. Yã Mujîru Yã Mujîru Yã Mujîr.. birahmatika Yã Arhamarrãhimîn.. Shalli wasallim 'alã jamî'il ambiyã´i wal mursalîna sayyidinã muhammadin wa 'alã ãlihî wa shahbihî ajma'în."
    Artinya: "Semoga rahmat dan salam keselamatan serta berkah dilimpahkan kepada Baginda kita, Nabi Muhammad SAW, dalam yang awal dan akhir. Semoga Allah ridha pada semua sahabat Rasul SAW. amin.. Ya Allah, kami mohon ridha-Mu dan surga, jauhkan kami dari murka dan neraka. Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat. Dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Kasih. Semoga rahmat salam terlimpah pada semua nabi dan rasul, baginda kita, Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabatnya semua.."

    Bilal kemudian menimpali lagi:

    صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Shallû sunnatat tarãwîhi rak'ataini jãmi'an rahimakumullãh."
    Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Tarawih dua rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  5. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kelima:

    صَلَاةَ الْقِيَامِ أَثَابَكُمُ اللهِ

    Bacaan latinnya: "Shalãtal qiyãmi atsãbakumullãh"
    Artinya: "Lakukanlah qiyamullail. Semoga Allah SWT memberikan pahala."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  6. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Keenam:

    اَلْخَلِيْفَةُ الثَّانِيَةُ سَيِّدُنَا عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Al-khalîfatust tsãniyah, Sayyidunã Umar bin Khattab.."
    Artinya: "Khalifah kedua, Sayidina Umar bin Khattab.."

    Lantas, jamaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:

    رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Radhiyallãhu 'anhu..."
    Artinya: "Semoga Allah Swt. meridhainya."

    Bilal / imam berdoa:

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْاَوَّلِيْن وَالْآخِرِيْن وَبَارِكْ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ الله تَعَاْلى عَنْ سَاْدَاْتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْن آمِينْ اَللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنّارِ. يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى جَمِيْعِ الْأَنْبِيآء وَالْمُرْسَلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين

    Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli 'alã sayyidinã muhammadin fil awwalîn wal ãkhirîn wa bãrik wa sallim wa radhiyallãhu ta'ãlã 'an sãdãtinã ash-hãbi rasûlillãhi ajma'în. Ãmîn. Allãhumma innã nas'aluka ridhãka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wannãri. Yã Mujîru Yã Mujîru Yã Mujîr.. birahmatika Yã Arhamarrãhimîn.. Shalli wasallim 'alã jamî'il ambiyã´i wal mursalîna sayyidinã muhammadin wa 'alã ãlihî wa shahbihî ajma'în.."
    Artinya: "Semoga rahmat dan salam keselamatan serta berkah dilimpahkan kepada Baginda kita, Nabi Muhammad SAW, dalam yang awal dan akhir. Semoga Allah ridha pada semua sahabat Rasul SAW. amin.. Ya Allah, kami mohon ridha-Mu dan surga, jauhkan kami dari murka dan neraka. Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat. Dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Kasih. Semoga rahmat salam terlimpah pada semua nabi dan rasul, baginda kita, Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabatnya semua.."

    Bilal kemudian menimpali lagi:

    صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Shallû sunnatat tarãwîhi rak'ataini jãmi'an rahimakumullãh."
    Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Tarawih dua rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  7. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih ketujuh:

    صَلَاةَ الْقِيَامِ أَثَابَكُمُ اللهِ

    Bacaan latinnya: "Shalãtal qiyãmi atsãbakumullãh"
    Artinya: "Lakukanlah qiyamullail. Semoga Allah SWT memberikan pahala."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  8. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kedelapan

    اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ سَيِّدُنَا عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Al-khalîfatust tsãlitsah, Sayyiduna Utsman bin Affan.."
    Artinya: "Khalifah ketiga, Sayidina Utsman bin Affan.."

    Lantas, jamaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:

    رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Radhiyallãhu 'anhu...."
    Artinya: "Semoga Allah SWT meridhainya."

    Bilal / imam berdoa:

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْاَوَّلِيْن وَالْآخِرِيْن وَبَارِكْ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ الله تَعَاْلى عَنْ سَاْدَاْتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْن آمِينْ اَللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنّارِ. يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى جَمِيْعِ الْأَنْبِيآء وَالْمُرْسَلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين

    Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli 'alã sayyidinã muhammadin fil awwalîn wal ãkhirîn wa bãrik wa sallim wa radhiyallãhu ta'ãlã 'an sãdãtinã ash-hãbi rasûlillãhi ajma'în. Ãmîn. Allãhumma innã nas'aluka ridhãka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wannãri. Yã Mujîru Yã Mujîru Yã Mujîr.. birahmatika Yã Arhamarrãhimîn.. Shalli wasallim 'alã jamî'il ambiyã´i wal mursalîna sayyidinã muhammadin wa 'alã ãlihî wa shahbihî ajma'în.."
    Artinya: "Semoga rahmat dan salam keselamatan serta berkah dilimpahkan kepada Baginda kita, Nabi Muhammad SAW, dalam yang awal dan akhir. Semoga Allah ridha pada semua sahabat Rasul SAW. amin.. Ya Allah, kami mohon ridha-Mu dan surga, jauhkan kami dari murka dan neraka. Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat, Duhai Dzat Maha Penyelamat. Dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Kasih. Semoga rahmat salam terlimpah pada semua nabi dan rasul, baginda kita, Nabi Muhammad SAW. keluarganya, sahabatnya semua.."

    Bilal kemudian menimpali lagi:

    صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Shallû sunnatat tarãwîhi rak'ataini jãmi'an rahimakumullãh."
    Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Tarawih dua rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  9. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kesembilan:

    صَلَاةَ الْقِيَامِ أَثَابَكُمُ اللهِ

    Bacaan latinnya: "Shalãtal qiyãmi atsãbakumullãh"
    Artinya: "Lakukanlah qiyamullail. Semoga Allah SWT memberikan pahala."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."
  10. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kesepuluh:

    اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ سَيِّدُنَا عَلِيْ بِنْ اَبِيْ طَالِبْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Al-khalîfatur rãbi'atu, Sayyidunã 'Aliy bin Abi Thalib.."
    Artinya: "Khalifah keempat, Sayidina 'Ali bin Abi Thalib.."

    Lantas, jamaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:

    رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

    Bacaan latinnya: "Radhiyallãhu 'anhu...."
    Artinya: "Semoga Allah SWT meridhainya."

    Bilal / Imam kemudian menimpali dengan doa kamilin. Dan setelahnya, Bilal kemudian menimpali dengan kalimat ini:

    صَلُّوْا سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Shallûû sunnatal witri rak'ataini jãmi'an rahimakumullãh."
    Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Witir dua rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

    Lantas jamaah salat Tarawih menjawab:

    لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

    Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
    Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."

shalat witir 2 rakaat pun dilakukan.

Niat Shalat Witir Dua Rakaat
  • Bacaan Niat Shalat sunah Witir 2 Rakaat Berjamaah sebagai Imam

    اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

    Bacaan latinnya: "Ushallî sunnatal Witri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā."
    Artinya: “Aku berniat salat sunah Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Swt.”
  • Bacaan Niat Shalat sunah Witir 2 Rakaat Berjamaah sebagai Makmum

    اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

    Bacaan latinnya: "Ushallî sunnatal Witri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā."
    Artinya: “Aku berniat salat sunah Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai Makmum karena Allah Swt.”

Setelah salam Witir dua rakaat. Lantas bilal mengucapkan:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
وَحَبِيْبِنَا
وَشَفِيْعِنَا
وَمَوْلَانَا
مُحَمَّد...

Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli 'alã sayyidinã wahabîbinã wasyafî'inã wamaulãnã muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad Saw."

Lantas, jamaah menjawab:

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ

Bacaan latinnya: "Allãhumma shalli wasallim 'alaîh."
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."

صَلُّوْا رَكْعَةً مِنَ الْوِتْرِ جَامِعًا رَحِمَكُمُ الله

Bacaan latinnya: "Shallûû rak'atan minal witri jãmi'an rahimakumullãh."
Artinya: "Mari mendirikan salat Witir satu rakaat berjamaah. Semoga Allah merahmatimu."

(catatan: jika setelah puasa 15 hari maka malam ke 16 kalimat diatas (shollû..) diganti dengan:

إِشْفَعُوْا بِالْوِتْرِ وَالْقُنُوْتِ والْمَجِيْدِ شَهْرَ الصِّيَاْم رَحِمَكُمُ الله

Bacaan latinnya: "Isyfa'ûû bil witri walqunûti walmajîdi syahrassiyãmi rahimakumullãh."
Artinya: "Mari memohon syafa'at dengan Witir dan qunut dan untuk sungguh-sungguh ibadah di bulan puasa. Semoga Allah merahmatimu."

Lantas, jamaah menjawab:

لَاإلهَ إِلّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهُ

Bacaan latinnya: "Lã ilãha illallãh Muhammadurrasûlullãh"
Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Muhammad Rasulullah."


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْاَوَّلِيْن وَالْآخِرِيْن وَبَارِكْ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ الله تَعَاْلى عَنْ سَاْدَاْتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْن آمِينْ اَللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنّارِ. يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ يَا مُجِيْرُ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى جَمِيْعِ الْأَنْبِيآء وَالْمُرْسَلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين


Setelah tarawih dikerjakan genap 20 rakaat, dianjurkan membaca doa Kamilin. Bacaan Doa Kamilin setelah Tarawih Sebagaimana dikutip dari kitab Al-Adzkar (2012) yang ditulis Abu Zakaria Muhyuddin An-Nawawi, doa Kamilin lazim dibaca usai salat Tarawih. Lafal arab-latin doa kamilin adalah sebagai berikut:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan latinnya: "Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în.

 Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn."

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qada-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

wallahua'lam


Doa Akhir dan Awal Tahun

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Rabu, 19 Agustus 2020 Pukul 02.45.00


 


Doa Akhir dan Awal Tahun.

Sebagaimana telah maklum bahwa tahun hijriyah punya kalender sendiri mengikuti perputaran bulan di tiap tahunnya. Seperti penanggalan Miladiyah yang menggunakan peredaran matahari. Bulan Muharam adalah awal perhitungan kalender hijriyah. Tanggal satu tahun 1442 ini jatuh pada hari Kamis, bertepatan dengan 20 Agustus 2020. Dan, ada doa tersendiri dihari akhir dan awal tahunnya seperti;

1. Doa akhir tahun yang dibaca 3x setelah sholat 'ashar hingga menjelang terbenam matahari.


Berikut doanya:


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Allaahumma maa ‘amiltu min 'amalin fi haadzihis-sanati maa nahaitani ‘anhu walam atub minhu wa halumta fiihaa ‘alayya bifadhlika ba’da qudratika ‘alaa 'uquubatii wa da’autanii ilattaubati minhu ba’da jaraa-atii 'alaa ma’shiyatika fa inni astaghfiruka fag firlii

wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fa as’alukallahumma an tataqabbala minni wa laa taqtha’ rajaa-ii minka yaa karim,

wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam


Arti bebasnya;


"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berrarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."


2. Doa awal tahun dibaca pada detik-detik memasuki hari pertama awal tahun. Biasanya dibaca sebanyak 3x setelah Maghrib.


Berikut doanya:


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ

اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Bismillaahir-rahmaanir-rahiim.


Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.


Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhiimi wakaramu-juudikal-mu’awwalu, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala, as-alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu-i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimiin,


wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam


Arti bebasnya; 


Ya Allah! Dzat Yang Kekal, Yang Awal, tanpa Permulaan, atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-Mu pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya, dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!

Aamiin..