" ليس الجمال بأثواب تزيننا ولكن الجمال بجمال العلم والأدب "

Silahkan cari:
Subscribe:

Ads 468x60px

Keutamaan Bulan Muharam dan Hari Asyura

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Jumat, 23 November 2012 Pukul 15.48.00




Keutamaan Bulan Muharram dan Hari Asyura
Muharam, Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan yang disebut Qomariah bukan menggunakan ukuran peredaran matahari dan jika menggunakan hitungan peredaran matahari di sebut tahun Syamsiyah, Miladiah dan Masehi. Untuk pertama kalinya awal tahun Hijriah dengan di mulai pada bulan Muharam ini di tetapkan oleh Sayyidina Umar ibn al-Khattab, khalifah kedua dari jajaran Khulafa'urrasyidin dan di sebut tahun awal hijriyyah. Karena sebelumnya penghitungan tahun menggunakan sebutan isi dalam tahun itu seperti tahun gajah, tahun kuda dlsb.

Muharram adalah bulan Pengampunan Dosa. Kata Muharram artinya 'dilarang'. Sebelum datangnya dakwatul Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal yang agung seperti peperangan dan pertumpahan darah. Bulan Muharram banyak memiliki keistimewaan. Khususnya pada tanggal 10 Muharram. Beberapa kemuliaan tanggal 10 Muharram antara lain Allah SWT. akan mengampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan. (HR. Tarmidzi)

Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَ‌ٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ ﴿٣٦﴾ 

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (At-Taubah 36) 

Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan. Keempat bulan itu adalah, Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.

Semua ahli tafsir Al-Quran sepakat dengan hal ini karena Rasululullah SAW. dalam pelaksanaan ibadah haji kesempatan haji terakhirnya mendeklarasikan, "Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci. Tiga di antaranya berurutan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan ke empat adalah bulan Rajab." Selain keempat bulan khusus itu, masih ada bulan Ramadhan yang memiliki predikat sebagai bulan paling suci dalam satu tahun. Keempat bulan tersebut secara khusus disebut bulan-bulan yang disucikan karena ada alasan-alasan khusus pula, bahkan para musyrikin mengakui keempat bulan tersebut disucikan.

Keutamaan Bulan Muharram Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram." Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari 'Asyura. Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad SAW. hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi Madinah sedang melakukan ritual puasa pada tanggal 10 Muharram.

Dan setelah dipinta penjelasannya, menurut orang-orang Yahudi Madinah kala itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam. Mendengar hal ini, Nabi Muhammad SAW. mengatakan, "Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian" dan beliau langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura.

Dalam sejarah awal Islam, pada mulanya berpuasa pada hari 'Asyura diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari 'Asyura disunahkan. Siti Aisyah mengatakan, "Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban puasa pada hari 'Asyura dihilangkan. 

Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau. Rasulullah SAW. biasa berpuasa pada hari 'Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan. Abdullah Ibn Mas'ud mengatakan, "Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari 'Asyura dibandingkan hari lainnya (dalam satu bulan Muharam) dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa 'Asyura (dalam satu tahun)." (HR Bukhari dan Muslim). 

Sejumlah hadist mengisyaratkan bahwa puasa di hari 'Asyura hukumnya sunnah (.fikih). Juga ada beberapa hadits menyarankan dan di ambil istimbat oleh Mujtahid Muthlaq agar puasa hari 'Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari 'Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW., orang Yahudi hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram).

Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada hari tanggal 10 Muharram. Keterangan tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist yang shahih, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan karena ada hadits fadhoilul.

Banyak kejadian yang terjadi di hari 'Asyura diantaranya; Nabi Adam diciptakan, pada hari 'Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari 'Asyura Allah SWT. menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari 'Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada hari 'Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit.
Allahu a'lam.

Kumpulan Do'a Pergi Haji

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Kamis, 22 November 2012 Pukul 09.52.00



Kumpulan Do'a Pergi Haji

LAFADZ NIAT SHOLAT SAFAR

أُصَلِى سُنَّـةَ السَّفَـرِ رَكْعَتَيْـنِ مُسْتَقْبِـلَ الْقِبْلَـةِ للهِ تَعَـالَى اللهُ اَكْبَـرْ 

Rokaat pertama setelah fatihah membaca surat Al kafirun
Rokaat kedua setelah fatihah membaca surat Al Ikhlas.

DO'A SETELAH SHOLAT SUNNAH SAFAR

اللّهُـمَّ إِلَيْـكَ تَوَجَّـهْتُ وَبِكَ اعْتَصَـمْتُ, اللّهُـمَّ اكْـفِنِى مَا هَـمَّنِى وَمَالاَ أَهْتَـمُّ لَـهُ , اللّهُـمَّ زَوِّدْنِـى التَّقْـوَى وَاغْفِـرْلِى ذَنْـبِى.

1. Do'a keluar rumah

بِسْـمِ اللهِ آمَنْتُ بِاللهِ , تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

2. Do'a sewaktu berada di atas kendaraan

بِسْـمِ اللهِ مَجْـرَا هَا وَمُرْسـهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُـوْرٌ رَّحِيْـمِ 

3. Do'a sewaktu kendaraan mulai bergerak

بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ . اللهُ أكْبَـرُ اللهُ أكْبَـرُ. سُبْحَانَ  الَّذِي سَخَّـرَ لَنَا هـذَا وَمَا كُـنَّا لَه مُقْـرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّـنَا لَمُنْقَلِبُونْ.

4. Do'a ketika tiba di tempat tujuan

اللّهُـمَّ  إنِّي أَسْـأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْـلِهَا وَشَـرِّ مَا فِيْـهَا.

5. Do'a masuk kota Madinah
اللّهُـمَّ هـذَا حَـرَمُ رَسُـولِكَ فَاجْعَـلْهُ لِي وِقَايَـةً مِنَ النَّـارِ وَأَمَانَـةً مِنَ الْعَـذَابِ وَسُـوءِ الْحِسَـابِ.

6. Do'a masuk Masjid Nabawi

اللّهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَاغْفِـرْ لِى ذُنُـوبِى وَافْتَـحْ لِى اَبْـوَابَ رَحْمَـِكَ.

7. Niat Ihrom Haji

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لَبّـَيْكَ اللّهُـمَّ لَبّـَيْكَ....الخ

8. Niat Ihrom Umroh

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لَبّـَيْكَ اللّهُـمَّ لَبّـَيْكَ....الخ

9. Talbiyah

لَبّـَيْكَ اللّهُـمَّ لَبّـَيْكَ, لَبّـَيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبّـَيْكَ , إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.

10. Bacaan solawat

اللّهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّـدِنَا مُحَمَّـدٍ

11. Do'a sesudah solawat

اللّهُـمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ, رَبَّـنَا آتِـنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَـةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَـةً وَقِـنَا عَـذَابَ النَّارِ.

12. Do'a Ihrom
اللّهُـمَّ إِنِّى أُحَـرِّمُ نَفْسِى مِنْ كُلِّ مَا حَرَّمْتَ عَـلَى الْمُحَـرِّمِ فَارْحَـمْنِى يَا أَرْحَـمَ الرَّاحِمِيْـنَ.

13. Do'a memasuki Kota Makkah

اللّهُـمَّ هـذَا حَـرَمُكَ وَأَمْنُـكَ فَحَرِّمْ لَحْمِى وَدمِى وَشَعْرِى وَبَشَرِى عَلأَى النَّارِ وَآمِنِّى مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَأجْعَلْنِى مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ.

14. Do'a Masuk Masjidil Harom

اللّهُـمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُودُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمُ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. اللّهُـمَّ افْتَحْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. بِسْمِ اللهِ وَألْحَمْدُ للهِ وَألصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ.

15. Do'a Ketika Melihat Ka'bah

اللّهُـمَّ زِدْ هـذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَـةً , وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَعَظَّمَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَبِـرًّا.

16. Do'a Thowaf

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَـرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمْ. 

17. Do'a dalam setiap perjalanan antara rukun yamani dan hajar  aswad

رَبَّـنَا آتِـنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَـةً وَفِى اْلآخِرَةِ  حَسَنَـةً وَقِـنَا عَـذَابَ النَّـارِ.

18. Do'a Sa'I, dalam setiap perjalanan antara Sofa dan Marwah

اللهُ أَكْبَـرُ  اللهُ أَكْبَـرُ  اللهُ أَكْبَـرُ اللّهُـمَّ اسْتَعْمِـلْنِى بِسُنَّـةِ نَبِيِّـكَ وَتَوَفَّـنِى عَلَى مِلَّتِـه وَأَعِـدْنِى مِنْ مُضِـلاَّتِ الْفِتَـنِ. 

19. Do'a Menggunting Rambut

اللّهُـمَّ اجْعَـلْ لِكُلِّ شَعْـرَةٍ نُـورًا يَـوْمَ الْقِيَامَـةِ. 

20. Do'a Waktu Masuk Arofah

اللّهُـمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّـهْتُ وَبِكَ اعْتَصَمتُ وَعَلَيْـكَ تَوَكَّلْتُ اللّهُـمَّ اجْعَلْنِى مِمَّنْ تُبَـاهِى  بِهِ الْيَـوْمَ مَلاَئِكَتَـكَ إِنَّـكَ عَلَى كُـلِّ شَيْئٍ قَدِيْـرْ.

21. Do'a Wukuf

اللّهُـمَّ لَكَ الْحَمدُ كَالَّذِي تَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ.  اللّهُـمَّ لَكَ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَايَ وَمَمَـاتِى وَإِلَيْـكَ مَآبِى وَلَـكَ رَبِّى تُرَاشِ. اللّهُـمَّ إِنِّى أَعُـوذُ بِكَ مِنْ عَـذَابِ الْقَبْـرِ وَوَسْـوَسِ الصَّـدْرِ وَشَتَاتِ الأَمْـرِ. اللّهُـمَّ إِنِّى أَعُـوذُ بِكَ مِنْ شَـرِّ مَا تَجِيْئُ بِهِ الرِّيْـحُ 

22. Do'a ketika sampai di muzdalifah

اللّهُـمَّ إِنَّ هذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيْهَا اَلْسِنَةٌ مُخْتَلِفَةٌ نَسْأَلُكَ حَوَائِجِ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِى مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَه وَتَوَكَّـلَ عَلَيْكَ فَكَفَيْتَه يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنْ.

23. Do'a ketika sampai di Mina

اللّهُـمَّ هـذَا مِنى فَامْنُـنْ عَلَيَّ بِمَا مَنَنْتَ بِه عَلَى اَوْلِيَائِكَ وَأَهْـلِ طَاعَتِكَ.

24. Do'a Melontar Jumroh

بِسْـمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَـرُ 

25. Do'a Selesai Melaksanakan Umroh/Haji

آئِبُـونَ تَائِبُـونَ عَابِـدُونَ سَاجِـدُونَ.

26. Do'a Sampai Di Tanah Air

تَـوْبًا تَـوْبًا تَـوْبًا لِرَبِّـنَا أَوْبًـا لاَ يُغَـادِرُ حَـوْبًا.



DO'A KELUAR RUMAH SEBELUM BERANGKAT


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِى بِالإِسْلاَمِ وَأَرْشَدَنِي إلَى أَدَاءِ مَنَاسِكِي حَاجًّا بِبَيْتِهِ وَمُعْتَمِرًا بِمَشَاعِرِهِ.

اللّهُـمَّ صَلِّ عَلَى النَّبِيِّ اْلأُمِّـيِّ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنْ.

بِسْـمِ اللهِ آمَنْتُ بِاللهِ

بِسْـمِ اللهِ تَوَجَّهْتُ للهِ

بِسْـمِ اللهِ اعْتَصَمْتُ بِاللهِ

بِسْـمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمْ.







Aliansi Santri Facebook

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Pukul 09.05.00



Aliansi Santri Facebook
Dengan berbagai tantangan dan rintangan di tiap masa dan jaman, para pencari ilmu tafaqquh fiddin, santri pelajar di salafiyah akankah harus membentuk suatu perkumpulan yang sipatnya umum dan mencakup pada keseluruhan yang berada dalam ruang lingkup dan koridor tafaqquh ini. Dan bilamana harus, maka alangkah baiknya didirikan sebagai bentuk aliansi. Mengapa aliansi yang dipakai? Sebab karena berbagai hal yang mana didalamnya banyak sekali perkumpulan-perkumpulan, kelompok belajar berupa sub group masing-masing tempat dan keriteria termasuk didalamnya majlis-majlis diskusi para asatidz. 





Aliansi Santri Facebook


Mengapa Harus Mesantren

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Selasa, 20 November 2012 Pukul 07.40.00



Mengapa Harus Mesantren
Mengapa Harus Mesantren?

Pesantren memiliki sekian banyak keunikan yang hampir menjadi misteri. Sulit dirumuskan menjadi teori. Menyimpan sekian banyak rahasia yang membuatnya menjadi satu-satunya pola pendidikan agama yang berhasil melahirkan ulama-ulama hebat di sepanjang sejarah perkembangan Islam di Nusantara.

Pendidikan pesantren dikelola tanpa standar teknis dan manajemen yang baku. Jika ada seratus pesantren, berarti juga ada seratus bentuk, seratus kurikulum dan seratus-seratus lainnya. Namun dari keragaman yang sangat kaya itu, pesantren memiliki prisip yang sama dalam menghelat pendidikan keagamaan. Semua pesantren memegang tiga prinsip pokok, yaitu ilmu, amal, dan ikhlas. Tiga pokok lainnya: Iman, Islam, dan Ihsan, atau dalam bahasa lain akidah, syariah, dan akhlak.

Hakikat dari prinsip-prinsip pendidikan keagamaan ini, yang mesti dipegang guru maupun pelajar. Prinsip-prinsip itulah yang sudah sejak lama dipegang oleh pesantren, dan jauh sebelum itu melahirkan Imam Asy-Syafi'i, Imam Al-Bukhari, Imam, Al-Ghazali, Imam As-Suyuthi, dan ratusan ribu ulama lain yang agaknya tak bisa ditandingi oleh generasi-generasi pemikir di era modern ini. Apalagi oleh para cendekiawan yang menimba pengetahuan Islam justru dari dosen-dosen non-Muslim, atau mempelajari Islam dari buku-buku karya para pemikir Yahudi dan Kristen.

Belajar agama jelas tidak bisa disamakan dengan belajar fisika atau matematika. Sebab agama bukan sekedar ilmu pengetahuan, atau informasi-informasi yang bisa didapat dengan cara yang instan dan otodidak. Belajar agama membutuhkan keyakinan yang kuat, riyadhah dan kebersihan hati, tata krama yang luhur, dan lain sebagainya. Jika tidak, maka yang didapat bisa saja hanyalah sesuatu yang palsu

Matan Asy-Syaibaniyah

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Senin, 12 November 2012 Pukul 01.01.00



متن الشيبانية

Matan Asy-Syaibaniyah

بسم الله الرحمن الرحيم


سأحمد ربي طاعة و تعبدا *1* وأنظم عقدا فى العقيدة أوحدا

Saya akan memuji Tuhanku karena taat dan beribadah * Dan saya akan merenteng kalung yang tersendiri dalam menjelaskan keyakinan


و أشهد أن الله لا رب غيره *2* تعزز قدما بالبقا و تفرد

Aku bersaksi bahwa Allah tiada Tuhan selain Ia * Allah Maha Perkasa dengan sifat Dahulunya, dan dengan sifat Kekal ia menyendiri (tak ada yang menyamai/menyerupai


هو الأول المبدى بغير بداية *3* وأخر من يبقى مقيما مؤبدا

Ia (Allah) Dzat yang Awwal, Yang Memulai, Ia ada tanpa permulaan * Ia Dzat yang Akhir , yang kekal , yang maha berdiri, yang tiada akhir (kekal)


سميع بصيرعالم متكلم *4* قدير يعيد العالمين كما بدا

Allah maha mendengar, maha mengetahui, maha berfirman, * maha kuasa. Allah akan memgembalikan alam semesta seperti sediakala


مريد أراد الكائنات لوقتها *5* قديم فأنشا ما أراد و أوجد

Allah yang maha berkehendak menghendaki segala sesuatu yang ada pada waktunya (kaainaat) * maka Allah yang maha dahululah yang menciptakan dan mengadakan apa yang Ia kehendaki


إله على عرش السماء قد استوى *6* و باين مخلوقاته وتوحد

Allah adalah Tuhan yang menguasai 'arsynya langit * Dan Ia berbeda (tidak menyerupai) dengan makhluk-makhlukNya dan Ia tak ada sekkutu bagiNya


فلا جهة تحوى الإله ولا له *7* مكان تعالى عنهما و تمجد

Maka tak ada arah yang memuat Allah dan tiada bagiNya * tempat, Allah Maha Luhur dari keduanya (arah dan tempat) dan Ia Maha Agung


إذ الكون مخلوق و ربي خالق *8* لقد كان قبل الكون ربا و سيدا

Karena alam semesta adalah makhluk sedangkan Tuhanku adalah sang Pencipta *8* Ia ada sebagai Tuhan dan Gusti sebelum adanya alam semesta


و لا حل في شيئ تعالى ولم يزل *9* مليا غنيا دائم العز سرمدا

Allah tidak menempati sesuatu, Maha Luhur Allah dan Ia selalu ... *9* Maha kaya, Maha Kaya , Kekal kemuliaannya selamanya


و ليس كمثل الله شيئ و لا له *10* شبيه تعالى ربنا ان يحددا

Tidak ada sesuatu apapun yang semisal dengan Allah, Ia tak ada ...*10* yang menyerupai , Allah Tuhan kita Maha Luhur dari dibatasi


و لا عين فى الدنيا تراه لقوله *11* سوى المصطفى إذ كان بالقرب أفردا

Tidak ada mata didunia yang bisa melihat Allah berdasarkan FirmanNya *11* kecuali Nabi Muhammad sang Nabi Pilihan karena kedekatan beliau denganNya yang tak dimiliki orang lain


و من قال فى الدنيا يراه بعينه *12* فذالك زنديق طغى و تمردا

Barang siapa mengatakan bahwa ia melihat Allah dengan mata kepala *12* maka ia menjadi kafir zindiq ,sesat dan kurang ajar


و خالف كتب الله و الرسل كلهم *13* و زاغ عن الشرع الشريف وأبعد

Dan ia telah menyelisihi kitab-kitab Allah dan semua Utusan Allah *13* Ia telah belok dari syariat Islam yang mulia dan menjauhinya


و ذالك ممن قال فيه إلهنا *14* يرى وجهه يوم القيامة أسودا

Orang itu termasuk orang-orang yang disebut dalam Firman Allah *14* wajah mereka (ahlul bid'ah) akan terlihat hitam dihari kiamat nanti


و لكن يراه فى الجنان عباده *15* كما صح فى الأخبار نرويه مسندا

Akan tetapi hamba-hamba Allah yang ada disurga akan melihat Allah *15* Seperti yang dijelaskan hadits-hadits shohih yang kami riwayatkan sebagai hadits musnad


و نعتقد القرأن تنزيل ربنا *16* به جاء جبريل النبي محمدا

Dan kami meyakini bahwa Al Qur an adalah kitab yang diturunkan Tuhan kami *16* Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam membawanya


و أنزله وحيا إليه و أنه *17* هدى الله يا طوبى به لمن اهتدى

Allah menurunkan Al-Qur an kepada Nabi Muhammad sebagai wahyu dan sesungguhnya Al-Qur an adalah *17* Petunjuk Allah bagi orang menjadikan petunjuk, wahai kaumku keberuntungan adalah dengan Al-Qur an


كلام قديم منزل غير محدث *18* بأمر و نهي و الدليل تأكدا

Al-Qur an adalah Kalamullah yang Qodim (Dahulu tanpa permulaan) yang diturunkan Allah dengan utuh (munzal) bukan makhluk yang baru (ada permulaannya *18* Dengan perintah dan larangan, Dalilnya sangat kuat


كلام اله العالمين حقيقة *19* فمن شك في هذا فقد ضل و اعتدى

Hakekatnya Al-Qur an adalah Kalam Tuhannya alam semesta *19* Maka barang siapa ragu dalam masalah ini maka ia sungguh telah sesat dan menganiaya


و منه بدا قولا قديما وانه *20* يعود إلى الرحمن حقا كما بدا

Dan dari Allah Al-Qur an ada sebagai firman qodim (ada tanpa permulaan) dan sesungguhnya Al Qur an *20* akan kembali kepada Allah yang maha Pemurah sebagaimana Al Qur an berawal


و أن كلام الله بعض صفاته *21* وجلت صفات الله تتحددا

dan sesungguhnya Kalamullah adalah sebagian dari sifatNya *21* Sedang sifat2 Allah suci dari dibatasi/didefinisikan


فمن شك في تنزيله فهو كافر *22* و من زاد فيه قد طغي و تمردا

Maka barang siapa meragukan bahwa Allah menurunkan Al-Qur an kepada Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam maka ia kafir *22* Dan barang siapa menambahi ayat atau huruf yang tidak termasuk AlQur an maka ia sesat dan kurang ajar


و من قال مخلوق كلام إلهنا *23* فقد خالف الإجماع جهلا و الحدا

Barang siapa mengatakan bahwa Kalam Tuhan kita adalah makhluk *23* maka ia telah menyelisihi Ijma, karena ia bodoh dan membelok(keluar) dari kebenaran


و نتلوه قرآنا كما جاء معربا *24* و نكتبه فى الصحف حرفا مجردا

Kami membaca Al-Qur an sebagaimana Al-Qur an datang dijelaskan *24* dan kami menulisnya didalam mushhaf dengan huruf yang murni


و نؤمن بالكتب التي هي قبله *25* و بالرسل حقا لا نفرق كالعدا

Dan kita beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur an *25* juga kepada para Utusan Allah dengan iman yang sungguh-sungguh , kita tidak membeda-bedakannya seperti musuh


و إيماننا قول و فعل ونية *26* و يزداد بالتقوى و ينقص بالردى

Iman kita adalah ucapan, perbuatan dan niat *26* Iman kita bertambah dengan taqwa dan berkurang dengan maksiat


فلا مذهب التشبيه نرضاه مذهبا *27* ولا مقصد التعطيل نرضاه مقصدا

Maka kita tidak rela madzhab tasybih (menyerupakan Tuhan dengan makhluk) sebagai madzhab *27* dan juga kita tak rela tujuan2 ta'thil (menafikan sifat2 Allah) sebagai tujuan


و لكن بالقرآن نهدي و نهتدي *28* و قد فاز بالقرآن عبد قد اهتدى

Dengan Al-Qur an kami membimbing dan mendapat petunjuk *28* Berbahagialah hamba Allah yang mendapat petunjuk dengan Al Qur an


و نؤمن ان الخير و الشر كله *29* من الله تقديرا على العبد عددا

Dan kita beriman bahwa sesungguhnya baik dan buruk semua ... *29*dari Allah sebagai takdir atas hambanya


فما شاء رب العرش كان كما يشا *30* و ما لم يشأ لا كان فى الخلق موجدا

Maka apa saja yang dikehendaki Allah Tuhan arsy pasti ada sesuai kehendakNya *30* Dan apa saja yang tidak dikehendaki Allah maka dalam ciptaanNya tidak akan ditemukan/tidak ada


و نؤمن ان الموت حق و أننا *31* سنبعث حقا بعد موتتنا غدا

Dan kita beriman bahwa mati itu nyata dan sesungguhnya kita*31* akan dibangkitkan setelah kematian kita, itu nyata


و ان عذاب القبر حق و انه *32* على الجسم و الروح الذي فيه ألحدا

Dan sesungguhnya sisksa kubur itu haqq (nyata) dan sesungguhnya siksa kubur *32* menimpa jisim dan ruh yang dikubur




و منكره ثم النكير بصحبة *33* هما يسألان العبد في القبر مقعدا

Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir secara bersama *33* akan menanyai hamba / mayyit dialam kubur dalam keadaan hamba didudukkan




ميزان ربي و الصراط حقيقة *34* و جنته و النار لم يخلقا سدى

Adanya Mizan (timbangan amal) Tuhanku dan adanya Shiroth (Jembatan diatas neraka Jahannam) adalah nyata * 34* Surga dan neraka tidak diciptakan sia-sia


و أن حساب الخلق حق و أنه *35* كما أخبر القرآن عنه و شددا

Dan sesungguhnya hisab (perhitungan)bagi makhluk itu nyata dan sesungguhnya hisab itu *35* sebagaimana Al Qur an telah mengabarkan dan menguatkannya




و حوض رسول الله حقا أعده *36* له الله دون الرسل ماء مبردا

Dan kita wajib mengimani bahwa telaga khusus bagi Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam itu haqq disediakan *36* oleh Allah sedangkan Rosul-rosul yang lain tidak diberi , telaga itu airnya dingin


و يشرب منه المؤمنون و كل من *37* سقي منه كأسا لم يجد بعده صدا

Orang -orang Mukmin minum dari telaga itu dan setiap orang *37* yang diberi minum dari telaga itu maka orang itu tidak akan dahaga selamanya


أباريقه عد النجوم و عرضه *38* كبصرى و صنعا فى المسافة حددا

Gelas-gelas telaga itu sebanyak bintang-bintang dan luasnya *38* seluas menempuh negeri Busro dan Shon'aa




و نشهد أن الله أرسل رسله *39* إلى خلقه يهدي بهم كل من هدى

Dan aku bersaksi bahwa Allah mengutus Utusan-utusanNya *39* kepada makhlukNya, Allah memberi petunjuk dengan Mereka kepada orang yang Allah kehendaki mendapat petunjuk


و أن رسول الله أفضل من مشى *40* على الأرض من أولاد آدم او غدا

Dan sesungguhnya Nabi Muhammad Rosulullah adalah manusia paling Utama *40* dari sekian anak cucu Nabi Adam yang berjalan atau bepergian diatas bumi


و أرسله رب السموات رحمة *41* إلى الثقلين الإنس و الجن مرشدا

Allah mengutus Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam sebagai rahmat *41* kepada bansa jin dan manusia dan sebagai penunjuk


و أسرى به ليلا الى العرش رفعة *42* و أدناه منه قاب قوسين مصعدا

Allah menjalankan Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam diwaktu malam dan naik ke arsy *42* Allah mendekatkan Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam dari malaikay Jibril sejauh dua anak panah


و خصص موسى ربُنا بكلامه *43* على الطور ناداه وأسمعه الندا

Allah Tuhan kita memberi kekhususan keoada Nabi Musa 'alaih as-salaam dengan kalamNya *43* Allah memanggilnya distas gunung thur dan Allah membuat Nabi Musa bisa mendengarkan panggilanNya


وكل نبي خصه بفضيلة *44* و خص برؤياه النبي محمدا

Allah memberi khususiyah kepada Setiap Nabi dengan keutamaan *44* dan Allah memberi khususiyah kepada Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam berupa Nabi bisa melihatNya


و أعطاه فى الحشر الشفاعة مثل ما *45* روي فى الصحيحين الحديث وأسندا

Allah memberi syafa'at kepada Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam dipadang mahsyar *45* sebagaimana diterangkan hadits musnad yang diriwayatkan dalam kitab Ash-Shohihain


فمن شك فيها لم ينلها ومن يكن *46* شفيعا له قد فاز فوزا وأُسعدا

Barang siapa ragu akan adanya syafa'at maka ia tidak akan memperolehnya *46* barang siapa mendapat syafa'at Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam maka ia sangat beruntung


و يشفع بعد المصطفى كل مرسل *47* لمن عاش فى الدنيا و مات موحدا

Selain Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam para Rosul juga memberi syafa'at *47* bagi orang yang hidup didunia dalam keadaan menTauhidkan Allah sampai ia meninggalkan dunia


وكل نبي شافع و مشفع *48* وكل ولي في جماعته غدا

Besok Setiap Nabi memberi syafa'at dan diberi idzin bisa menyafa'ati *48* dan juga seorang waliyullah dalam jama'ahnya


و يغفر دون الشرك ربي لمن يشا *49* ولا مؤمن إلا له كافر فدا

Allah akan mengampuni dosa selain Syirk bagi orang yannng Ia kehendaki *49* Tiada seorang mukmin kecuali ada orang kafir yang jadi penebus


ولم يبق في نارالجحيم موحد *50* و لو قتل النفس الحرام تعمدا

Tiada kekal dineraka Jahim seorang yang mentauhidkan Allah *50* Walaupun ia pernah membunuh / menghilangkan jiwa manusia tanpa haqq dengan sengaja


و نشهد ان الله خص رسوله *51* بأصحابه الأبرار فضلا و أيدا

Aku bersaksi bahwa Allah memberi khususiyah kepada RosulNya *51* dengan shahabat-shahabat yang baik sebagai Anugerah dan penguatan risalahnya


فهم خير خلق الله بعد أنبيائه *52* بهم يقتدى فى الدين كل من اقتدى

Mereka adalah makhluk terbaik setelah Para Nabi Allah *52* Orang yang menganut agama dengan benar pasti menganut mereka (para shahabat Rosulullah)


و أفضلهم بعد النبي محمد *53* ابو بكر الصديق ذو الفضل و الندى

Yang terbaik diantara mereka setelah Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam adalah *53*Abu Bakar ash-Shiddiq yang punya kelebihan dan pemberian


لقد صدق المختار فى كل قوله *54* و آمن قبل الناس حقا و وحدا

Abu Bakar ash-Siddiq telah benar2 membenarkan Nabi Pilihan dalam setiap sabda Beliau *54* Abu Bakar beriman sebelum orang lain dengan haqq dan ia telah mentauhidkan Allah


و فاداه يوم الغار طوعا بنفسه *55* و واساه بالاموال حتى تجردا

Ia jadikan dirinya sebagai tebusan untuk Nabi Muhammad sholla Allahu 'alaihi wa sallam karena ketaatannya *55* ia memperluas Rosulullah dengan seluruh hartanya sehingga ia kehabisan harta


و من بعده الفاروق ولا تنس فضله *56* لقد كان للإسلام حصنا مشيدا

Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq adalah Umar bin al-Khotthob al-Faaruq (pemisah antara haqq dan bathil dengan ketegasannya) dan jangan lupakan keutamaan Beliau *56* Beliau benar2 benteng yang kokoh bagi Islam




لقد فتح الفاروق بالسيف عنوة *57* جميع بلاد المسلمين و مهّدا

Umar al-Faruq telah membuka dengan kekuatan pedang terhunus *57* semua negeri kaum muslimin dan mendasarinya


و أظهر دين الله بعد خفائه *58* و أطفأ نار المشركين و أخمدا

Umar al-Faruq membuat Agama Allah jadi terkenal setelah sekian lama tenggelam *58* dan Ia padamkan api orang-orang yang menyekutukan Allah


و عثمان ذو النورين قد مات صائما *59* و قد قام بالقرآن دهرا تهجدا

Dan 'Utsman bin 'Affan yang mempunyai dua cahaya , Beliau wafat dalam keadaan puasa *59* Bertahun-tahun beliau sholat tahajjud selalu khotam Al-Qur an


و جهز جيس العسر يوما بماله *60* و وسع للمختار و الصحب مسجدا

Ia siapkan tentara perang fi sabilillah dengan hartanya sendiri disaat perekonomian umat Islam sangat sulit *60* Dan ia perluas masjid Nabawi demi Nabi Pilihan dan para shahabat


و بايع عنه المصطفى بشماله *61* مبايعة الرضوان حقا وأشهدا

Nabi Al-Mushthofa membai'atnya dengan tangan kirinya *61* dengan bai'at ar-Ridlwan dengan haqq , Utsman bin 'Affan wafat dalam keadaan Syahid


و لا تنس صهر المصطفى و ابن عمه *62* فقد كان حبرا للعلوم و سيدا

Dan jangan kau lupakan menantu Nabi Al-Mushthofa sekaligus putra pamannya *62* Ia benar-benar 'Alim sekaligus gustinya ilmu


و فادى رسول الله طوعا بنفسه *63* عشية لمّا بالفراش توسدا

Ia (Ali bin Abu Tholib) rela menebus Rosulullah dengan dirinya sendiri *63* disuatu malam ketika ia ditempat tidur

الله أعلم يالصواب

Agar Bisa Memahami Quran Dengan Benar

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Sabtu, 10 November 2012 Pukul 05.50.00





‎Dijaman sekarang ini perlu sekali memilih dan memilah dari kata-kata yang terucap dalam tulisan pena, walau dengan dalil naqli sekalipun belum tentu maksud tujuan kearah yang dikehendaki Yang Empunya. Maka dari itu 17 ILMU YANG HARUS DIKUASAI AGAR BISA MEMAHAMI QUR'AN DENGAN BENAR:

  1. Ilmu Mawathin al-Nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya, awal dan akhirnya. Kitab yang membahas ilmu ini banyak. Diantaranya ialah al-Itqan, tulisan al-Suyuthi.
  2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib turunnya, satu demi satu, dari awal turun hingga akhirnya, dan tertib turun surat dengan sempurna.
  3. Ilmu Asbab al-Nuzul. Yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat. Diantara kitabyang menjelaskan hal ini ialah Lubab al-Nazul karangan al-Suyuthi.
  4. Ilmu Qira'at. Yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa Qira'at(bacaan al-Qur'an yang diterima dari Rasulullah SAW). Seindah-indah kitab untuk mempelajari ilmu ini ialah kitab al-Nasyr Fi Qira'at al-Asyr, tulisan Ibnu Jazary.
  5. Ilmu Tajwid. Ilmu yang menerangkan cara membaca al-Qur'an, tempat mulai dan pemberhentiannya, dan lain-lainyang berhubungan dengan itu.
  6.  Ilmu Gharib al-Qur'an. Ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalampercakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan makna kata-kata yang halus, tinggi, dan pelik.
  7. Ilmu I'rabil Qur'an. Ilmu yang menerangkan baris al-Qur'an dan kedudukan lafal dalam ta'bir (susunan kalimat). Di antara kitab yang memenuhi kebutuhan dalam membahas ilmu ini ialah Imla al-Rahman, karangan Abdul Baqa al-Ukbary.
  8. Ilmu Wujuh wa al-Nazhair. Yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata al-Qur'an yang banyakarti; menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat. Ilmu ini dapat mempelajari dalam kitab Mu'tarak alAqran, karangan al-Suyuthi.
  9. Ilmu Ma'rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih. Ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih. Salah satu kitab mengenai illmu ini ialah al-Manzhumah al-Sakhawiyah, susunan Imam al-Sakhawy.
  10. Ilmu al-Nasikh wa al-Mansukh. Yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufassir. Untuk mempelajari ilmu ini dapat dibaca kitab al-Nasikh wa al-Mansukh, susunan Abu Ja'far al-Nahhas dan al-Itqan karangan al-Suyuthi.
  11. Ilmu Bada'i al-Qur'an. Ilmu yang membahas keindahan-keindahan al-Qur'an. Ilmu ini menerangkan kesusasteraan al-Qur'an, kepelikan-kepelikan dan ketinggian-ketinggian balaghah-nya. Untuk ini dapat juga dibaca kitab al-Itqan karangan al-Suyuthi.
  12. Ilmu I'daz al-Qur'an. Yaitu ilmu yang menerangkan kekuatan susunan tutur al- Qur'an, sehingga ia dipandang sebagai mukjizat, dapat melemahkan segala ahli bahasa Arab. Kitab yang memenuhi keperluan ini ialah I’jaz al-Qur'an, karangan al-Baqillany.
  13. Ilmu Tanasub Ayat al-Qur'an.Ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Kitab yang memaparkan ilmu ini ialah"Nazhmu al-Durar" karangan Ibrahim al-Riqa'iy.
  14. Ilmu Aqsam al-Qur'an. Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam al-Qur'an.
  15. Ilmu Amtsal al-Qur'an. Ilmu yang menerangkan segala perumpamaan yang ada dalam al-Qur'an. Kitab yang dapat dipelajari untuk ilmu ini antara lain Amtsal al-Qur'an, karangan al-Mawardi.
  16. lmu Jidal al-Qur'an. Ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan al- Qur'an kepada kaum musyrikin dan lain-lain. Ayat-ayat yang mengandung masalah ini dikumpulkan oleh Najamuddin al- Thusy.
  17. Ilmu Adab al-Tilawah al-Qur'an. Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan dilaksanakan di dalam membaca al-Qur'an. Segala kesusilaan, kesopanan dan ketentuan yang harus dijaga ketika membaca al-Qur'an. Salah satu kitab yang amat baik dalam hal ini ialah kitab Al-Tibyan, karangan al-Nawawy.

http://www.facebook.com/pages/Forum-Aswaja-Bungkam-Faham-Sempalan/336833583080922

Sahabat Abu Hurairah

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Pukul 01.47.00



Abu Huroiroh adalah nama julukan salah satu Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan perawi hadits yang paling banyak disebutkan dalam isnad-nya (sebanyak 5.374 hadits) setelah Siti 'Aisyah.

Abu Hurairah dalam artian bahasa sebagai terjemahan Indonesia adalah bapaknya kucing. Namun Abu Huairah bukanlah bapaknya para kucing.

Dikatakan Abu Hurairah, karena pernah memotong lengan bajunya, saat baju yang di taruh di masjid, di tempati kucing tidur, beliau tidak ingin saat mengambil bajunya menjadikan kucing tersebut terbangun.

Juga dikatakan Abu Hurairah, karena beliau adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Nabi SAW., hingga dekatnya kepada nabi layaknya kucing kepada majikannya.

Begitu pula karena Abu Hurairah lebih dikenal sebagai Abu Hurairah, maka banyak orang yang tidak tahu nama aslinya siapa, hingga ada banyak orang mengatakan nama asli Abu Hurairah adalah macam macam diantaranya :nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr
=========
beliau memiliki nama asal sebenarnya adalah :
Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi
lahir 598 - wafat 678

Sayyid Ja'far Al-Barzanji

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Selasa, 06 November 2012 Pukul 17.11.00



Sayyid Ja'far Al-Barzanji
Biografi Singkat As-Sayyid Ja'far Al-Barzanji

As-Sayyid Ja’far bin Sayyid Hasan bin Sayyid Abdul Karim bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Rasul al-Barzanji adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad Saw. dari keluarga Saadah al-Barzanji yang masyhur berasal dari Barzanj di Iraq. Beliau dilahirkan di Kota Madinah al-Munawwarah pada tahun 1126 H.

Leluhur Sayyid Ja'far semuanya merupakan ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan `amal, keutamaan dan kesholehan. Prof. Dr. al-Muhaddits al-‘Alim al-‘Allamah as-Sayyid Muhammad bin ‘Alwi bin ‘Abbas al-Maliki dalam Haul Ihtifaal bi Dzikra al-Maulid an-Nabawiy asy-Syarif menulis pada halaman 99:

Al-‘Allaamah al-Muhaddits al-Musnid as-Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdul Karim al-Barzanji adalah Mufti Syafi’iyyah di Kota Madinah al-Munawwarah. Terjadi perselisihan tentang tahun kewafatannya. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Sayyid Ja’far meninggal pada tahun 1177 H.

Al-Imam az-Zubaidi dalam al-Mu'jam al-Mukhtash menuliskan bahwa beliau wafat tahun 1184 H, dimana Imam az-Zubaidi pernah berjumpa dengan beliau dan menghadiri majlis pengajiannya di Masjid Nabawi yang mulia.

Beliau adalah pengarang kitab maulid yang masyhur dan terkenal dengan nama Maulid al-Barzanji. Sebagian ulama mengatakan bahwa nama karangannya tersebut adalah ‘Iqd al-Jauhar fi Maulid an-Nabiyyi al-Azhar. Maulid karangan beliau ini adalah diantara kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri 'Arab dan Islam, baik di Timur maupun di Barat. Bahkan banyak dari mereka yang menghafalnya.

Kandungannya merupakan khulashah (ringkasan) Sirah Nabawiyyah yang meliputi kisah kelahiran Rasulullah Saw., diutusnya beliu Saw. sebagai Rasul, hijrah, akhlak, peperangan hingga kewafatan beliau Rasulullah Saw.

Kitab Maulid al-Barzanji ini telah disyarahi oleh al-‘Allamah al-Faqih asy-Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad yang terkenal dengan panggilan Ba’ilisy dengan kitab syarah yang dinamakan al-Qaul al-Munji 'ala Maulid al-Barzanji yang telah berulang kali dicetak di Mesir. (Beliau Syekh Ba`ilisy adalah seorang ulama besar jebolan al-Azhar asy-Syarif, bermazhab Maliki lagi Asy`ari dan menjalankan Thoriqah asy-Syadziliyyah. Beliau lahir pada tahun 1217 H/1802 M dan wafat pada tahun 1299 H/1882 M. Karyanya antara lain adalah; Hidayat al-Murid li 'Aqidat Ahl at-Tauhid, Syarh al-'Aqa’id al-Kubra li as-Sanusi, Hasyiyah 'ala Syarhi ash-Shoghir li ad-Dardir, Minhu al-Jalil 'ala Mukhtashar Khalil dan Hidayat as-Salik ila Aqrab al-Masalik fi Furu` al-Fiqh al-Maliki).

Selain Syekh Ba’ilisy, ulama kita kelahiran Banten Pulau Jawa, yang terkenal sebagai ulama dan penulis yang produktif dengan banyak karangannya yaitu Punggawa Ulama Hijaz, an-Nawawi ats-Tsani, Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi turut menulis syarah dari kitab Maulid al-Barzanji yang diberi judul Madarij ash-Shu’ud ila Iktisa’ al-Buruud.

Begitu juga dari salah satu cucu Sayyid Ja'far al-Barzanji yang bernama sama dengan kakeknya yaitu Sayyid Ja’far bin Sayyid Isma’il bin Sayyid Zainal ‘Abidin bin Sayyid Muhammad al-Hadi bin Sayyid Zain al-Barzanji, telah menulis syarah dari kitab Maulid al-Barzanji tersebut yang diberi judul al-Kaukab al-Anwar ‘ala ‘Iqd al-Jauhar fi Maulid an-Nabiy al-Azhar. Sayyid Ja'far ini juga adalah seorang ulama besar keluaran al-Azhar asy-Syarif. Beliau juga merupakan seorang Mufti Syafi`iyyah. Karangan-karangan beliau banyak, diantaranya; Syawahid al-Ghufran ‘ala Jaliy al-Ahzan fi Fadhail Ramadhan, Mashabih al-Ghurar ‘ala Jaliy al-Kadar dan Taj al-Ibtihaj ‘ala Dhau’ al-Wahhaj fi Isra’ wa al-Mi’raj. Beliau juga telah menulis sebuah manaqib yang menceritakan perjalanan hidup dan ketinggian kakeknya Sayyid Ja'far al-Barzanji dengan judul ar-Raudh al-‘Athar fi Manaqib as-Sayyid Ja’far.

Sayyid Ja'far al-Barzanji, selain dikenal sebagai mufti, beliau juga menjadi khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di masjid yang mulia tersebut. Beliau terkenal bukan saja karena ilmu, akhlak dan takwanya, tapi juga dengan kekeramatan dan kemakbulan doanya. Penduduk Madinah sering meminta beliau berdoa untuk hujan pada musim-musim kemarau.

Diceritakan bahwa satu ketika di musim kemarau, di saat beliau sedang menyampaikan khutbah Jum’at, seseorang meminta beliau beristisqa’ (memohon hujan). Maka dalam khutbahnya itu, beliau pun berdoa memohon hujan, dengan serta merta doanya terkabul dan hujan terus turun dengan lebatnya hingga seminggu lamanya, persis sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah Saw. Menyaksikan peristiwa tersebut, maka sebagian ulama pada zaman itu telah memuji beliau dengan bait-bait syair yang berbunyi:
“Dahulu al-Faruuq dengan al-‘Abbas beristisqa’ memohon hujan
Dan kami dengan Ja’far pula beristisqa’ memohon hujan
Maka yang demikian itu wasilah mereka kepada Tuhan
Dan ini wasilah kami seorang Imam yang ‘arif.”
Sayyid Ja'far al-Barzanji wafat di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi’, tepatnya di sebelah bawah maqam nenek moyang beliau dari kalangan anak-anak perempuan Rasulullah Saw.
Sungguh karya-karya Sayyid Ja'far telah membawa umat untuk selalu mengingat Rasulullah Saw. Menjadikan umat lebih mencintai Rasulullah Saw. Menenggelamkan umat dalam lautan rindu kepada Rasulullah Saw. Setiap kali karangannya dibaca, sholawat dan salam selalu terlantunkan atas Baginda Nabi Agung Muhammad Saw.

Kegigihan Sayyid Ja’far dalam Menuntut Ilmu
Semasa kecilnya beliau telah belajar al-Quran dari Syeikh Ismail al-Yamani, dan belajar tajwid serta memperbaiki bacaan dengan Syeikh Yusof as-Su’idi dan Syeikh Syamsuddin al-Misri.
Diantara guru-guru beliau dalam ilmu agama dan syariat adalah:
• Sayyid Abdul Karim Haidar al-Barzanji
• Syeikh Yusuf al-Kurdi
• Sayyid Athiyatullah al-Hindi.
Beliau kemudian berhijrah dan menetap di Makkah selama lima tahun. Di sana beliau belajar kepada para ulama besar, diantaranya:
• Syeikh Athallah ibn Ahmad al-Azhari
• Syeikh Abdul Wahab ath-Thanthowi al-Ahmadi
• Syeikh Ahmad al-Asybuli
Beliau juga telah mendapatkan ijazah dari para ulama besar, diantaranya:
• Syeikh Muhammad ath-Thoyib al-Fasi
• Sayyid Muhammad ath-Thobari
• Syeikh Muhammad ibn Hasan al-‘Ajimi
• Sayyid Musthofa al-Bakri
• Syeikh Abdullah asy-Syubrawi al-Misri

Penguasaannya dalam Ilmu Agama
Beliau banyak menguasai cabang-cabang ilmu agama diantaranya ialah Shorof, Nahwu, Manthiq, Ma’ani, Bayan, Adab, Fiqh, Ushul Fiqh, Faraidh, Hisab, Ushuluddin, Hadits, Ushul Hadits, Tafsir, Hikmah, Handasah, ‘Arudh, Kalam, Lughat, Sirah, Qiraat, Suluk, Tasawwuf, Kutub Ahkam, Rijal, Mustholahul Hadits.

Karya-karya Beliau
Karangan beliau cukup banyak diantaranya adalah:
• Al-Birr al-‘Ajil bi Ijabat asy-Syeikh Muhammad al-Ghafil
• Jaliyat al-Kadr bi Asmai Ashshab Sayyid al-Malaik wa al-Basyar
• Jaliyat al-Kurb wa al-Ahadiyyin bi Asma’ Sayyid al-‘Ajam wa al-‘Arab fi Asma’ al-Badriyyin
• Al-Lujjainiy ad-Daniy fi Manaqib asy-Syeikh Abdil Qadir al-Jailaniy
• Ar-Raudh al-Mu’thar fi Maa Yuhaddi as-Sayyid Muhammad min al-Asy’al
• Asy-Syiqaq al-Atrijiyyah fi Manaqib al-Asyraf al-Barzanjiyyah
• Ath-Thawali’ al-As’adiyyah min al-Mathali’ al-Masyriqiyyah
• Al-‘Ariyn li Asma’ ash-Shabat al-Badriyyin
• Fath ar-Rahman ‘ala Ajwibat as-Sayyid Ramdhan
• Al-Faidh al-Lathif bi Ijabat Naib as-Sar’ asy-Syarif
• Nuhudh al-Laits li Jawab Abi al-Ghaits
• ‘Iqd al-Jauhar fi Maulid an-Nabiyyi al-Azhar (Maulid al-Barzanji).

Kemasyhuran Beliau
Beliau telah diakui banyak kalangan dan mendapat kedudukan yang dekat di sisi pembesar Makkah dan Madinah, serta para menteri Kerajaan Utsmaniah. Kemasyhuran dan kehebatan beliau telah menyebar ke seluruh pelosok dunia Islam. Karangan-karangan beliau telah diterima dan dipuji oleh para ulama yang sezaman denganya sehingga tersebarlah tulisan-tulisan beliau di kalangan para penuntut ilmu.

Sifat-sifat Beliau
Beliau mempunyai akhlak yang terpuji, jiwa yang bersih, sangat pemaaf dan pengampun, zuhud, amat berpegang dengan al-Quran dan as-Sunnah, wara’, banyak berdzikir, senantiasa bertafakkur, mendahului dalam berbuat kebajikan, gemar bersedekah, dan sangat pemurah.

Penutup
Dari biografi singkat Sayyid Ja’far Al-Barzanji di atas, jelaslah bagi kita bahwa beliau bukanlah orang biasa. Bahkan beliau menjabat sebagai Mufti Madinah al-Munawwarah cukup lama yang mana hal ini menunjukkan akan ketinggian ilmu beliau dan kesalehan beliau.

Refferensi
• Al-Kawakib al-Anwar Syarh al-Maulid an-Nabawiy, karangan Sayyid Ja’far ibn al-Barzanji (keturunan Sayyid Ja’far al-Barzanji) yang wafat pada tahun 1317 H/1899 M. Ditahqiq oleh Syeikh Nada Farj Darwisy, dan disimak oleh Institut Pengkajian Akademik Universitas al-Azhar, cetakan Markaz ibn al-Athar li at-Turats, halaman 647-650.
• Kasyf az-Zunun ‘an Asam al-Kutub wa al-Funun, karangan Haji Khalifah, cetakan Dar al-Fikr, Beirut, tahun 1999 M, bab jim “Ja’far”, jilid 5, halaman 211.
• Al-Asybah wa an-Nadzair, karangan al-Imam Jalaluddin as-Suyuthiy, cetakan ketiga Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, tahun 2005 M, jilid 2, halaman 225.
• Haul Ihtifaal bi Dzikra al-Maulid an-Nabawiy asy-Syarif, karangan Prof. Dr. al-Muhaddits al-‘Alim al-‘Allamah as-Sayyid Muhammad bin ‘Alwi bin ‘Abbas al-Maliki, cetakan al-Fithrah, Surabaya, halaman 99.

Sanad Maulid Barzanji 

Maulid Barzanji merupakan kitab yang memuji dan menceritakan kehidupan Rasulullah Saw., selalu dibaca dan dilantunkan orang ketika datangnya bulan Rabi`ul Awwal di berbagai daerah dan negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapura dan Thailand. Maulid Barzanji sangat terkenal dan populer di Asia Tenggara, bahkan di sebagian tempat Maulid Barzanji dibaca ketika acara perkawinan, acara khitanan, dan acara-acara lainnya.

Kitab Maulid Barzanji diserang dan diperangi oleh sebagian orang yang menganggap acara Maulid Nabi Muhammad Saw. adalah salah satu perbuatan bid`ah, tetapi permasalahan ini adalah masalah khilafiyah yang kebanyakkan umat islam berpegang teguh dengan bolehnya mengadakan Maulid Nabi selama acara tersebut tidak terdapat unsur atau hal-hal yang haram dan dilarang oleh Allah Swt. dan Nabi Saw.

Maulid Barzanji adalah karangan dari seorang ulama besar terkemuka di masa beliau, telah berhasil memberikan jasa dan peninggalan yang berharga bagi umat islam. Nama lengkap pengarang Barzanji adalah Sayyid Ja`far bin Sayyid Hasan bin Sayyid Abdul Karim bin Sayyid Muhammad bin Abdurrasul al-Barzanji al-Madani asy-Syafi`i.

Beliau dilahirkan di kota Madinah. Beliau berasal dari golongan ulama besar yang memiliki keilmuan yang tinggi, dan dari keturunan Rasulullah Saw. Beliau memiliki sifat yang soleh dan penyantun, suka menolong orang lain, rajin beribadah dan beramal soleh.

Syeikh Muhammad Khalil al-Muradi pengarang kitab Silku ad-Durar memuji beliau dengan ungkapan sebagai berikut: “Beliau seorang Syeikh yang mulia lagi alim, satu-satunya orang yang hebat di dalam segala bidang ilmu, Mufti madzhab Syafi`iyyah di kota suci Madinah.” Selanjutnya Syeikh Muhammad Khalil al-Muradi memuji lagi: “Beliau hebat di dalam berpidato dan membuat karangan, sehingga beliau menjadi seorang Imam dan Khatib Masjid Nabawi, dan beliau juga seorang tenaga pengajar di Masjid Nabawi. Menulis berbagai macam kitab yang bermanfa`at dan karangan yang indah.”

Beliau meninggal dunia pada tahun 1177 hijriyyah sebagaimana yang telah disebutkan di dalam kitab Silku ad-Durar. (Lihat dalam Silku ad-Durar fi A`yani al-Qarni ats-Tsani ‘Asyar juz 13 halaman 2 karangan Syeikh Muhammad Khalil al-Muradi al-Hanafi, terbitan Dar Sodir Bairut, cetakkan pertama tahun 1422-2001).

Sanad kepada Imam Ja`far al-Barzanji adalah, berkata al-Ustadz Muhammad Husni Ginting bin Muhammad Hayat Ginting al-Langkati: “Saya meriwayatkan kitab Maulid Barzanji dari Syeikh Saya al-Alim as-Syeikh Ahmad Damanhuri bin Arman al-Banteni (w. 1426 H), beliau meriwayatkan dari gurunya al-Allamah al-Muhaddits ast-Syeikh Umar Hamdan al-Mahrisi at-Tunisi al-Madani (w. 1368 H), beliau meriwayatkan dari al-Allamah Syeikh Sayyid Ahmad bin Ismail al-Barzanji Mufti madzhab Syafi`i di Madinah, beliau meriwayatkan dari ayahandanya Sayyid Ismail bin Sayyid Zainal Abidin al-Barzanji, beliau meriwayatkan dari ayahnya al-Allamah Sayyid Zainal Abidin bin Sayyid Muhammad Abdul Hadi al-Barzanji, beliau meriwayatkan dari ayahandanya al-Allamah Sayyid Muhammad Abdul Hadi al-Barzanji, beliau meriwayatkan dari pamannya al-Allamah al-Faqih Syeikh Sayyid Ja`far bin Sayyid Hasan bin Sayyid Abdul Karim al-Barzanji pengarang kitab Maulid al-Barzanji.”

Saya (al-Ustadz Muhammad Husni Ginting bin Muhammad Hayat Ginting al-Langkati) al-Faqir al-Langkati mengijazahkan sanad khusus ini bagi siapa saja yang ingin menerimanya, semoga berkat dan kita termasuk orang yang menyampaikan ilmu dan amanat kepada umat islam.

Zaqaziq, Syarqia Mesir 12 Rabi`ul Awwal 1432 H.

Sumber: http://pustakamuhibbin.blogspot.com/search/label/AL-BARZANJI

Islam Menghormati kaum Perempuan

Diposkan Oleh: Muhtadi Bantan - Diperbarui Pada: Pukul 04.02.00





Dunia adalah fatamorgana, dan sebaik-baiknya keindahan itu ada pada wanita solehah
Pertama: Meskipun perempuan tercipta untuk laki-laki, namun perempuan hanya bisa di gauli oleh kaum laki-laki hanya dengan pernikahan yang sah. Islam jelas-jelas melarang segala macam perzinaan dan seks bebas. Hal itu tak lain dalam rangka melindungi kehormatan kaum perempuan dan hak-hak mereka dalam relasi laki-laki dan perempuan. Dengan pernikahan maka nasab (keturunan) akan terpelihara dan terhormat (diakui). Dan dengan pernikahan pula perempuan terlindungi dalam kehidupan sosial, bisa membangun sebuah keluarga dan tidak mudah tercampakkan atau dieksploitasi dengan semau-mau kaum laki-laki.

Kedua: Islam memerintahkan kaum perempuan untuk menutup auratnya (termasuk mengenakan jilbab). Hal ini lebih menunjukkan identitas perempuan muslimah agar tidak mudah dilecehkan, diganggu atau ‘dinikmati’ auratnya oleh setiap mata yang menatap. Dengan jilbab perempuan akan lebih dihormati dan terkesan lebih anggun, jauh dari kesan ‘nakal’. Dengan menutup aurat maka aka tercipta situasi bergaul yang relatif tenang dan kondusif, tidak banyak membuka peluang pikiran kotor kaum laki-laki.

Ketiga: Dalam relasi laki-laki dan perempuan dalam kehidupan rumah tangga, hak-hak kaum perempuan sesuai dengan kewajiban mereka. Kaum laki-laki memiliki hak atas kaum perempuan sebagaimana juga kaum perempuan memiliki hak atas kaum laki-laki. Itulah bentuk nilai-nilai mulia dalam kehidupan berumah tangga. Hak tersebut harus diberikan dengan cara yang baik. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf (baik)”QS al-Baqarah: 228.

Keempat: Sebelum Islam datang, hak-hak waris bagi kaum perempuan kerap terabaikan. Dan setelah Islam datang, maka hak waris perempuan menjadi terlindungi dan proporsional. Dengan hukum waris yang ditetapkan oleh Islam, maka kaum perempuan tidak lagi teraniaya sebagaimana yang terjadi di era Jahiliyah. Dalam kehidupan sosial, laki-laki lebih banyak memikul kewajiban dibanding perempuan seperti halnya kewajiban memberi nafkah, membayar mas kawin dalam perkawinan, kewajiban melindungi keamanan keluarga, maka wajar bila bagian waris laki-laki relatif lebih banyak dari pada perempuan. Islam memberikan tuntunan yang proporsional berdasarkan kemaslahatan bersama.

Kelima: Islam mewajibkan perlakuan adil laki-laki terhadap perempuan. Keadilan mutlak dibutuhkan dalam rangka membangun hubungan rumah tangga yang harmonis dan tentram. Jika kebetulan kaum laki-laki berpoligami, maka keadilan dalam nafkah, menggauli, menyediakan sarana dan mengajak bepergian merupakan kewajiban yang harus benar-benar diperhatikan. Sangat dicela oleh agama maupun sosial manakala pelaku poligami melanggar kode etik tersebut. Jika Anda tidak sanggup berlaku adil pada para isteri maka bahagiakan saja diri Anda dengan hanya satu isteri.

Keenam: Islam tidak membolehkan laki-laki memaksakan kehendak kepada perempuan (yang ditinggal mati suaminya) untuk serta merta dijadikan isterinya. Janda dari orang lain tidak boleh kita ‘waris’ sehingga kita menikahi mereka dengan paksa. Islam sangat menjunjung tinggi hak-hak janda sehingga kewenangan menikah ada pada tangan janda itu sendiri, bukan pada walinya. Jika wali seorang gadis sah-sah saja menikahkan dengan ‘paksa’ anak gadisnya, maka hak wali tersebut tidak berlaku kepada para janda. Kaum laki-laki (suami) juga berkewajiban menggauli isterinya dengan baik, seperti; memberikan nafkah dengan wajar, memperlakukan dengan lemah lembut dan sebagainya. Allah SWT berfirman yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu memusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka dengan secara patut” QS an-Nisaa’: 19.

Ketujuh: Diharamkannya suami melakukan dhihar dan ilaa’. Dhihar adalah ucapan suami kepada isteri yang berisi penyamaan isterinya dengan ibunya si suami atau salah satu mahramnya. Sedangkan ilaa’ adalah pernyataan sumpah si suami untuk tidak menggauli (melakukan hubungan badan) dengan isterinya. Kedua hal tersebut dilarang oleh agama karena keduanya merupakan perbuatan tidak etis (munkar) dan berpotensi mengganggu keharmonisan hubungan suami-isteri. Artinya, si isteri tidak digauli tidak pula diceraikan. Itu merupakan bentuk perlakuan semena-mena dan membuat derita kepada isteri.

Islam tidak tanggung-tanggung dalam memberikan sanksi atas orang yang melakukan kedua hal itu. Dalam ilaa’ maka si suami harus mengambil resiko menunggu masa 4 bulan, lalu baru bisa kembali menggauli isterinya dengan cara membayar kafarat-nya sumpah atau dengan menceraikan isterinya tersebut. Sedangkan sanksi untuk orang yang melakukan dhihar adalah dengan cara memerdekakan budak, jika tidak menemukan, maka harus berpuasa selama 2 bulan berturut-turut, dan jika tidak mampu maka harus memberi makan 60 orang miskin. Dengan begitu maka kaum laki-laki tidak akan sembarangan memperlakukan kaum perempuan.

Kedelapan: Diberlakukannya hukum-hukum rukhshah (dispensasi) bagi kaum perempuan dalam hal-hal tertentu dan kondisi-kondisi tertentu. Perempuan tidak boleh di bunuh dalam peperangan, dan tidak pula diwajibkan ikut berperang di medan tempur. Dalam masa-masa menstruasi perempuan tidak dikenakan wajib shalat, tidak boleh dijamah (disetubuhi) oleh suami dan tidak wajib berpuasa di hari itu. Perempuan tidak wajib mencari nafkah selagi ada suami.

Kesembilan: Tidak adanya dikotomi antara kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam hal pahala amal dan ibadah. Tidak adanya pembedaan dalam status kehambaannya di hadapan Allah. Allah SWT berfirman yang artinya: “SesungguhnyaAku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki atau perempuan, sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain”. QS Ali Imran : 195.

Kesepuluh: Dalam al-Qur’an ada satu surat dengan nama an-Nisaa’ (Wanita). Surah ini terdiri atas 167 ayat, Ayat pertama sampai dengan 35 mengupas tuntas masalah-masalah wanita, khususnya menyangkut relasinya dengan kaum laki-laki. Begitu pula pada ayat 167.
Disamping surah an-Nisaa’ masih ada lagi surah-surah lain yang mengupas masalah wanita seperti surah al-Mujadilah, ath-Thalaq, dan al-Mumtahanah. Ini semua merupakan bentuk penghormatan al-Qur’an terhadap kaum wanita.

Sebenarnya masih banyak bentuk penghormatan Islam terhadap kaum wanita, namun catatan ringkas ini tidak mungkin menjabarkan semuanya. Kepada kaum perempuan Muslimah tidak perlu Anda merasa rendah diri karena menjadi perempuan Muslimah, meskipun Anda tidak pernah terekspos dalam pentas global sebagaimana para selebriti kelas dunia maupun para kontestan kontes-kontes kecantikan. Percayalah bahwa Allah SWT telah memberikan penghargaan tiada ternilai kepada para perempuan shalihah, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Majalah Cahaya Nabawiy, Edisi No.57 Th. V Dzulhijjah 1428 H / Januari 2007 M.